Episode 14

1.8K 192 17
                                    

[VOMENT!]

Jiyeon menghambur memeluk Sena."Eomma! Aku sangat merindukanmu!"

Sena membalas pelukan itu dengan hangat,dia mengusap-usap rambut Jiyeon."Ya sayang,aku juga sangat merindukanmu."

Tanpa disadari Jiyeon menangis,tak tahu kenapa tapi saat berjumpa dengan ibunya dia sangat merasa bahagia sekaligus sakit. Dia bahagia karna sampai detik ini sang ibu masih bisa bernafas dan dia sakit bahwa dirinya harus pergi jauh dari dekapan sang ibu.

Sehun hanya tersenyum parau membungkuk hormat pada kedua orang tua Jiyeon. Ternyata ada Kai juga disini,pasti dia sedang mengambil cuti. Setelah perdebatan sengit beberapa menit lalu,akhirnya Jiyeon diperbolehkan oleh Sehun untuk pergi menemui orang tuanya.

"Kau sehat nak?"

" Nde Abeoji."

"Baguslah."

"Apa kalian akan menginap?"

"Ya,Jiyeon menginginkan nya."

Won Hae hanya mengangguk paham,kali ini tatapan dan nada bicara dirinya pada sang menantu sedikit berbeda. Dia sedikit dingin dan tatapannya seperti mengintimidasi seseorang. Tapi Sehun tetap bersikap sopan dan ramah pada keluarga Jiyeon. Ya,itu agar dirinya tak dipandang memiliki sikap yang jelek.

Sena membawa Jiyeon untuk duduk,kemudian dia mengelus-elus perut barisi itu."Bagaimana kabar si kecil,apakah dia baik-baik saja hmm?"

Jiyeon mengangguk tersenyum haru."Dia baik."

"Ah,aku sangat menunggu kehadiran nya."

"Tentu."

"Apa kalian sudah makan malam?"

"Sudah. Aku dan Jiyeon membeli sesuatu saat perjalan kesini tadi."

"Kalau begitu,istirahatlah. Kalian pasti lelah?"

"Terima kasih eomma."

Kemudian pasang suami istri itu pergi menuju kamar Jiyeon yang berada di lantai atas.

Sehun merebahkan tubuhnya lelah,sementara Jiyeon sedang membersihkan dirinya di dalam kamar kecil.

Pria itu menatap kosong ke langit-langit kamar,ini kamar Jiyeon. Pertama kali dirinya memasuki wanita yang selama ini dia kasari.

Perlahan mata itu tertutup,damai bagai desiran angin. Dia dijemput ke alam mimpi nya.

Jiyeon datang melihat Sehun yang sudah tertidur pulas. Sebuah senyuman terukir manis di wajah jelita nya. Hatinya menghangat mendengar dengkuran halus sang suami.

Jiyeon memperbaiki posisi tidur Sehun,dia menyelimuti pria itu dengan baik. Kemudian dia ikut terduduk disisi ranjang,memandang lekat wajah yang terukir tampan itu. Tangannya terarah untuk memegang wajah nya halus,memperbaiki helai rambut hitam pekat itu.

Dalam hati Jiyeon bergumam. Bagaimana bisa dia berbuat baik kepada pria yang sudah menyiksa nya serta mengikut sertakan dirinya kedalam pekat nya dendam yang sungguh tak manusiawi.

Apakah dia jatuh cinta dengan pria beramarah besar ini. Pria yang kerap menyiksanya,pria yang selalu berlagak dingin padanya?

Entahlah,mengenai kelanjutan cerita nya hanya Tuhan yang tahu akan dibawa kemana dua insan yang mempunyai dendam tersendiri ini.

***

"Annyeong hasaeyo yourobbun! Bagaimana kabar kalian semua...aku harap kalian baik-baik saja. Ehmm hari ini aku sedang mengambil cuti...eumm kupikir aku hanya akan bersenang-senang dirumah sepertinya."

Vengeance [OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang