Eunha sedang makan donat sekotak di kelas. Jungkook duduk di sampingnya sambil mendengar earphone. Tiba-tiba Jimin datang.
"Na, kan tadi ada pengisian rencana masa depan. Lo nulis apa di sana sih?" tanya Jimin penasaran.
"Setelah mikir, Una pengin jadi laboran. Biar bisa satu laboratorium sama Kookie. Kookie kan pengin jadi ilmuwan," jelas Eunha malas.
"Lo yakin bisa?"
"Kookie akan berusaha buat Una jadi suka belajar."
"Beneran? Sini biar gue bantu." Jimin meraih tasnya dan mengeluarkan buku matematika. Jimin menghadapkan buku tersebut pada Eunha. "Jawab ini!" Jimin menunjuk salah satu soal.
"Tanya Kookie aja, Kookie pasti tau," jawab Eunha tak berdosanya.
Jimin memutar bola matanya. "Kan mau buat lo belajar."
"Oh iya." Eunha tersenyum. Ia menatap soal tersebut. Diam dan berpikir.
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
"Una nggak tau."
Jungkook yang sedari tadi meratapi, menyemburkan tawanya.
Jimin mendapat tabokan di kepalanya dari Jungkook.
"Una perkalian dua digit kali dua digit aja jawabnya seabad gimana mau ngerjain kalkulus. Bego lo!"
Jimin tak terima. "Bukan gue yang bego, dia yang bego!" tunjuk Jimin pada Eunha.
"Lo yang bego. Udah tau Una nggak bisa jawab, masih aja lo nanya. Dasar bego!"
"BUNUH AJA GUE! BUNUH!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Pintar Dan Si Bodoh.
FanfictionJungkook si pintar yang berusaha melindungi Eunha si bodoh. Segalanya akan Jungkook berikan pada Eunha karena Eunha lebih dari segalanya bagi Jungkook. Begitu pun sebaliknya. Namun Eunha yang terlalu bodoh tidak pernah menyadari perasaannya atau pun...