"Itu beneran puisi buatan lo, Na?" Yerin yang masih tak percaya bertanya lagi pada Eunha.
Eunha mengangguk sekali.
"Kok lo bisa buat semenarik itu sih?"
Jungkook yang berada di samping Eunha, menyentil kepala Yerin. "Lo ngeremehin Eunha, hah?"
Yerin meringis. "Nggak biasanya, kan?"
"Intinya Eunha menang lomba puisi mewakili kelas kita, gue nggak peduli kalau itu bener buatan dia atau bukan," seru Jimin yang baru saja ikut nimbrung. "Tapi ya, lo seharusnya jangan secepat itu gantiin Eunha baca puisi." Jimin bicara pada Jungkook. "Tunggu nih cewek mati kejang-kejang aja dulu."
Dan kepala Jimin mendapat jitakan dari dua tangan, Jungkook dan Yerin.
"Jimin kok benci banget sih sama Una?" Eunha yang sedari mendengar sambil memejam mata dan bersandar di bahu Jungkook kini membuka mata dan menatal Jimin penuh tanya.
"Lo nyusahin sih," jawab Jimin acuh tak acuh.
"Jahat!" Eunha bangkit dan menendang tulang kering Jimin lalu pergi begitu saja duduk di kursi paling belakang untuk tidur di sana.
"Minta maaf sana!" bisik Yerin.
Jimin menghela napas namun bangkit juga mrndekati Eunha.
"Gue minta maaf, deh. Nggak bermaksud gue ngomong gitu sama lo."
Eunha membuka matanya. "Serius?"
"Iya. Janji lain kali nggak gitu lagi sama lo." Jimin menberi jari telunjuk dan tebgahnya.
"Una maafin tapi ada syaratnya."
"Apa?"
"Beliin Una minum, Una haus."
Jimin mengulum senyum, bersabar. "Oke, deh." Jimin bangkit dan berjalan keluar kelas.
"Sama pitato ya dua!"
"Ne."
"Bingbang juga."
"Ne."
"Mabati, ya!"
Jimin berbalik dan menatap Eunha datar. "Gue nggak jadi minta maaf boleh nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Pintar Dan Si Bodoh.
FanficJungkook si pintar yang berusaha melindungi Eunha si bodoh. Segalanya akan Jungkook berikan pada Eunha karena Eunha lebih dari segalanya bagi Jungkook. Begitu pun sebaliknya. Namun Eunha yang terlalu bodoh tidak pernah menyadari perasaannya atau pun...