09 - berpisah dari yang salah

1.7K 124 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

✨✨✨

Nyatanya aku tersakiti oleh harapan-harapan yang dari dulu ku gantung kan padamu kemudian aku juga terbunuh oleh segala kenyataan yang muncul di hadapan ku secara perlahan-lahan.

°°°

" Sekarang nih Bu ? Besok bisa ga ? Saya ga bisa nyanyi kalau ga ada gitarnya. " ucapnya mengelak.

" Ini Akhyar gue ada gitar ." ucap salah seorang teman ku.

" Nah itu dia gitarnya. " ucap perempuan paruh baya itu.

Kulihat pria itu mengacak rambut nya dengan frustasi lalu duduk di bangku yang sendari tadi sudah disediakan dan menarik nafas dalam-dalam lalu mulai memetik gitarnya.

" Engkau hadir saat diriku
Tak mengharapkan cinta pada dirimu
Sepi sunyi tak berarti
Hatiku resah membenci

Tak sadarku pun terpesona
Dengan indahnya lantunan kalam cinta
Yang berkumandang dari bibirmu
Hatiku pun luluh merindu "

Suara indahnya membuat ku mampu terhipnotis seketika.

" Cinta kasih yang kau beri
Membuatku sungguh berarti
Kau anugerah Tuhan terindah untukku
Nestapaku kau jadikan dukamu

Salamku untukmu selalu
Wahai kau calon makmum ku
Berjanji setia bersama s'lamanya
Berdua kita hingga menuju syurga "

Suasana kelas pun menjadi riuh di karena kan seisi kelas ada yang tepuk tangan dan juga bersiul bahkan ada juga yang berteriak.

" Ya Allah aa Akhyar suara mu bikin adek mau cepat-cepat tamat terus kita nikah."

Akhyar pun hanya mengindik geli karenanya dan aku pun hanya bisa terkekeh melihat wajah lucu pria itu.

Setelah hukuman nya selesai Akhyar berjalan keluar meninggalkan kelas dan pelajaran pun kembali dimulai .
Hari ini entah kenapa seolah-olah ku temukan sosok yang aku cari selama ini hingga aku tak sadar bahwa bel pulang berbunyi.

" Gue duluan ya Ra " ucap Kayla dan langsung berjalan meninggalkan ku kemudian aku pun merasa ada yang tak beres dengan nya.

" Mau bareng ga syakila ? "

" Engga usah Ra aku dikelas aja dulu lagian bentar lagi umi jemput aku kok. "

" Oh yaudah" ucapku seraya menganguk dan berjalan menuju lapangan.

Aku sedang asik mengunyah permen karet lalu tiba-tiba saja ku dapati seorang pria yang sedang berduaan dengan seorang wanita dan tampaknya mereka seperti orang berpacaran.

" Hebat ya gen , salut gue pokok nya sama Lo "

" Apaan sih Ra ? "

" Ga usah jadi penipu Genta pokoknya gue benci sama Lo ." tak terasa saat aku mengucapkan kata-kata tadi seraya air mata yang hampir menetes.

Mutiara Dibalik Luka [ Hijrah Series ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang