بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
✨✨✨
Allah itu adil, ketika aku bahkan tak mampu menghadapi sedih ku Allah Kirim kan dia yang menjadi bahagia ku.
°°°
Sesampainya di depan rumah ku parkiran motor ku dan ku ketuk pintu namun masih tak ada jawaban dari mama.
" Ah iyaa pasti mama masih sibuk. " Ucapku sambil menepuk jidatku.
" Kok gue lupa ya minta kunci atau jangan-jangan gue udah tua banget eh tapi ga mungkin soalnya kan umur gua taun depan masih 17 " Ucapku sambil berbicara dengan diriku sendiri.
Hampir 2 jam aku menunggu dan seperti nya langit mulai menunjukkan warna kemerah-merahan yang menunjukkan bahwa sang matahari akan tenggelam di ufuk barat tak lama kemudian datanglah seorang wanita paruh baya yang tampaknya rumahnya ada di dekat sini.
" Sayang kamu lagi nungguin siapa? " Tanyanya.
" Ini tan lagi nunggu mama " Ucapku dengan jujur.
Aku yakin dia bukan penculik atau perampok karena dari wajahnya menunjukkan bahwa dia tampak seperti wanita penyayang dan juga tulus.
" Ke rumah tante aja yuk biar kamu bisa shalat magrib disana."
Akupun mengangguk tanpa pikir panjang lagipula pasti mama akan pulang sedikit larut pikirku.
" Nama kamu siapa? " Tanya nya di sela-sela perjalanan.
" Humairah tan."
" Temennya akhyar? "
" Iya tan. Tante kenal sama si makhluk planet mars itu? "
" Ya kenal la kan dia anak saya " Ucapnya dengan tertawa kecil.
Ya Allah gue ternyata lagi ngomong sama mamanya makhluk planet mars. aduhh gimana nih gue udah terlanjur jujur, ya Allah bantu baim ya Allah.
" Ini kita udah sampai " Ucapnya
Rumah akhyar membuat ku melihat tanpa kedip hingga aku tak memperdulikan mataku yang sudah sangat perih. Takjub. begitu kesan pertama ku. Seperti terhipnotis dengan rumah sederhana yang seakan-akan menunjukkan siapa pemilik nya.
" Jangan di depan sayang ayuk masuk " Tawar mamanya Akhyar.
" Humairah segan tante, jadi humairah tunggu diluar aja ya. "
" Kan tante ngajak kamu kemari agar kita lebih dekat lagian kan dirumah juga lagi ga ada siapa-siapa. "
Akupun langsung menuruti perkataan wanita paruh baya itu dan langsung masuk kedalam rumah yang memiliki aksen sederhana tapi masih tampak megah.
" Itu disanaa ada mushola kecil jadi kamu bisa shalat disana. "
" Tante ga shalat? "
" Lagi ga bisa sayang, yaudah sana shalat dulu. "
Akupun langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat lalu selesai shalat aku mendengar suara seseorang yang sedang memasak dan aku pun langsung bergegas ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutiara Dibalik Luka [ Hijrah Series ]
SpiritualDibalik senyuman dan tawanya karena sesuatu yang dicarinya selama ini kembali ditemukan nya, ada tawaran luka dan kecewa yang begitu besar namun dengan ketabahan nya yang luar biasa dia mampu mengubah luka dan kecewa itu menjadi sesuatu yang akhirn...