بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
✨✨✨
Karena nanti akan ada masanya dimana kamu merasa menjadi seseorang yang paling bodoh karena telah berjuang untuk seseorang yang bahkan tak melihat keberadaan mu.
°°°
" Lalu apakah semua wanita harus mencari laki-laki seperti dilan? " Tanyaku.
" Ya engga gitu juga tapi yang paling penting wanita itu harus cari laki-laki yang akhlaknya sama seperti Rasulullah ." Ujarnya
Akupun hanya bisa mengangguk paham mengenai segala ucapan laki-laki yang kini asik menatap awan.
" Kalau lulus nanti lo mau lanjut ke mana? " Pertanyaan itu melesat dari bibir ku tanpa perintah.
" Luar negeri kayaknya sih itupun kalau Allah mengizinkanm "
" Kuliah? Atau kerja ."
" Kayaknya kuliah soalnya gue pengen ambil kedokteran. "
" Kenapa? "
" Karena seorang dokter dapat menyembuhkan dan bermanfaat untuk orang disekitar nya lagi pula sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Kalau lo mau kemana? "
" Ga tau ."
" Kenapa ga tau? " Tanya nya
" Karena banyak yang bilang seorang wanita ga pantas punya mimpi yang tinggi karena ujung-ujungnya dia juga bakalan ngurusin keluarga nya. "
" Lo itu salah besar. Siapa yang bilang kalau wanita itu ga boleh bermimpi? Justru wanita itu harus punya mimpi yang besar dan islam juga ga ngelarang itu asalkan tau batas. Kalau urusan ngurusin keluarga ya itu emang udah tugas dan ga ada sangkutannya ke mimpi ."
Akupun hanya membulatkan bibirku membentuk huruf o.
" Gue duluan ya soalnya ada ulangan, assalamu'alaikum. " Ucapnya.
" Wa'alaikumussalam. "
Ku lihat punggung pria itu yang semakin menjauh lalu segera ku tarik nafas panjang dan ku langkah kan kaki ku menuju arah kelas.
Aku berjalan menyusuri lorong yang penuh dengan gelak tawa dan cerita-cerita buruk mengenai ku yang masih bisa ku dengar dengan telinga ku lalu tidak butuh waktu lama aku pun sampai di depan kelas.
Tanpa permisi aku pun langsung masuk dan benar dugaanku bahwa masih tak ada guru dan aku pun langsung berjalan menuju bangku dimana menjadi tempat yang biasa ku duduki.
Brughhh.....
Badanku seketika terhempas ke lantai karena kaki seseorang yang membuat ku terjatuh lalu saat ku dongakkan Kepala ku aku melihat wajah Kayla dan seketika gelak tawa teman-teman ku terdengar.Aku malu,sedih, kecewa bahkan mau nangis tapi itu sama aja ga akan pernah memperbaiki keadaan dan malah akan memperburuk nya lalu akupun segera bangkit dan langsung menuju arah bangku ku akan retapi seperti nya Kayla ga puas dan sekarang malah melemparkan seluruh barang-barangku jenis lantai.
Sakit? Tentu apalagi aku kira dia berteman denganku tulus namun pada nyatanya waktu menunjukkan kenyataan yang sebenarnya bahwa ga selamanya mereka yang kita kira baik akan tetap seperti itu.
Dengan sigap aku pun mengambil kembali barang-barang ku dan langsung memasukannya ke dalam tas ku.
" Lo duduk aja sama syakila ga usah sama gue lagipula gue ga mau duduk sama gembel kayak. " Ucapnya dengan menyilangkan tangannya.
" Gue gembel? Maksud lo apaan? " Tanyaku.
" Ya iyala mana ada yang mau berteman sama orang miskin kayak lo lagian lo itu kan udah kayak teroris sama tuh kayak si syakila. "
" Jaga omongan lo. "
" Kenapa? Ga suka yaa haha " Ucapnya sambil tertawa yang memancing gelak tawa dari seisi kelas.
" Hahahaa...."
Aku pun tak memperdulikan mereka lagi dan segera duduk di bangku sebelah syakila yang sendiri tadi hanya menatap ku dengan tatapan iba.
" Sabar ya ra ."
" Sabar kenapa? "
" Pokoknya kamu harus sabar menghadapi mereka entah itu hinaan mereka atau perilaku mereka. "
" Iya gue sabar kok ."
Tak lama kemudian guru pun masuk dan pelajaran dimulai.
°°°
Kringg.... Kringggg
Bel pulang berbunyi kemudian langsung ku masukan semua buku ku kedalam tas dan langsung pergi ke parkiran.
Sepanjang perjalanan banyak sekali yang menatapku sinis atau sesekali tertawa melihatku namun aku enggan perduli lagi pula untuk apa karena sama saja dengan menanggapi mereka aku membuang-buang waktu ku.
Saat berada di atas motor lagi-lagi pikiran ku melayang memikirkan seorang pria yang Allah kirimkan untuk selalu membantu ku dan selalu ada disaat aku membutuhkan nya namun segera ku buang jauh pikiran mengenai pria itu yang tak lain adalah akhyar si makhluk planet mars. Saat ingin menghidupkan motor manik mataku tak sengaja menatap wajah pria berkulit putih itu dengan seorang wanita.
" Genta? " Ucapku pelan
Kulihat tangan pria yang dulu ku cinta itu kini sedang memegang tangan wanita lain yang tak lain adalah sahabat ku. Ya Allah apakah harus sesakit ini? Meski laki-laki itu telah menyakiti ku berkali-kali namun kenapa ingatan mengenainya tak kunjung pudar dan malah semakin terkenang jelas di pelupuk mata? Kuatkan aku ya Allah, tolong bantu hamba mu agar tak terjebak dalam penjara yang sama lagi.
Dengan sigap aku langsung menetralkan wajahku dan langsung bergegas pergi dari sana namun suara seseorang kembali menghentikan aktifitas ku.
" Karena laki-laki yang baik tau cara memuliakan seorang wanita ."
Aku tau suara siapa itu bahkan tanpa menoleh pun tetap saja suara khasnya telah terekam oleh setiap inci indra pendengaran ku.
" Lo ga pulang? " Tanyaku dengan sengaja mengalihkan topik.
" Ga usah ngalihin topik kali ra gue juga paham kok. "
" Sotoy deh kayak peramal aja lo ."
" Terserah gue dong ." Ujarnya yang akhirnya membuat ku kesal.
" Oh ini pacar baru lo? " Ujar laki-laki yang datangnya entah dari mana dan kini malah sedang berdiri di samping akhyar.
" Islam ga memperbolehkan pacaran lagipula kalau lo tau cara memuliakan wanita pasti lo ga akan berani ngajak pacaran ."
" Ini hidup gue dan bukan urusan lo. "
Akhyar pun hanya mengindikan bahunya pertanda bahwa laki-laki itu acuh dan tak perduli dengan perkataan genta. Saat melihat tingkah akhyar rasanya ingin aku tertawa namun rasanya tak mungkin ku lakukan di depan genta.
" Lo itu wanita hebat dan pasti lo kuat maka dari itu jangan menyerah atas segala sesuatu yang terjadi " Ucapnya sambil melangkah maju meninggalkan ku.
Genta.... Lo itu kayak hujan yang awalnya indah tapi lama-lama menghilang meskipun begitu hujan masih meninggal kan jejak dengan aroma nya yang khas sedangkan lo? Jangan kan jejak , gue aja ga tau pasti apakah lo itu punya perasaan atau engga tapi ga ada gunanya juga gue nyamain lo dengan hujan karena hujan itu anugrah dari Allah untuk hambanya sedangkan lo gue anggap sebagai ujian iman yang membuktikan apakah gue beneran ikhlas ngelepas lo demi mengejar cinta sang Pencipta atau gue masih akan terjebak dengan lorong gelap yang gue sebut penjara.
°°°
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semoga bermanfaat yaa
Ambil yang baik buang yang buruk
Jazakumullah khairan KatsiraaSalam hangat dari penulis
Alshanazwaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutiara Dibalik Luka [ Hijrah Series ]
EspiritualDibalik senyuman dan tawanya karena sesuatu yang dicarinya selama ini kembali ditemukan nya, ada tawaran luka dan kecewa yang begitu besar namun dengan ketabahan nya yang luar biasa dia mampu mengubah luka dan kecewa itu menjadi sesuatu yang akhirn...