بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
✨✨✨
Saat Allah menguji kita, itu tandanya kita mampu melewati nya.
°°°
" Maaf humaira, kamu dipanggil ke kantor ibu kepala sekolah. "
Aku sontak membuat kan mataku, pasalnya aku tidak pernah dipanggil sebelum nya dan hari ini untuk pertama kalinya aku harus masuk ke ruangan dingin itu.
Saat sudah berada di dalam, wanita paruh baya itu menatap wajahku dengan tatapan tajam yang dia punya hingga aku kesusahan bernafas. Aku merasa bahwa oksigen di ruangan ini telah habis.
" Kamu tau kenapa saya panggil kamu kemari? "
Aku menggeleng kan kepala ku pelan lalu menunduk ke arah bawah. " Saya tau kamu anak yang pintar humairah namun saya mendapat kan laporan bahwa kamu telah mencoret papan tulis dengan spidol hitam permanen dan membuat kelangsungan belajar terhambat. "
Wanita itu mengucapkan nya dengan tegas. Sebenar nya aku paham dengan apa yang menjadi tugasnya namun yang harus diketahui ialah, itu bukan kesalahan ku.
" Maaf Bu, saya baru datang waktu itu dan bukan saya yang melakukan nya."
Tak ada jawaban dari orang yang ada di hadapan ku namun betapa terkejut nya aku ketika mendapati foto yang di dalamnya terdapat aku yang sedang mencoret-coret papan tulis.
" Tapi itu bukan saya bu. " Ucapku membela diri namun dia masih seolah tak percaya.
" Sudah ada buktinya. Dan kamu harus Terima bahwa saya sangat kecewa pada mu. Saya tidak mengharapkan ini dari mu humaira, kamu harus paham bahwa saat ini saya sedang menjalankan tugas saya sebagai kepala pimpinan disini. Ini peringatan pertama dan jika kamu terus berbuat seperti itu maka saya tidak segan-segan mengeluarkan kamu dari sekolah ini. "
Aku hanya diam. Tak berani menatap mata wanita paruh baya itu. Sehabis mengiyakan perkataan nya, aku berjalan keluar.
Mataku tertuju pada mading yang kini dipenuhi oleh beberapa orang. Mereka tertawa seraya sedikit melirik ku.
" Memang murahan. "
" Ternyata gini aslinya. "
" Hahaa... "
Aku berjalan kedepan, menerobos orang-orang yang ada disana dan tidak memperdulikan lagi cibiran dari mereka.
Betapa terkejut nya aku saat mendapati beberapa fotoku yang sedang bermesraan dengan seorang pria padahal belakangan hari ini aku tak pernah lagi keluar malam dan yang paling membuatku sakit hati, di dalam foto rekayasa itu, aku sedang mengenakan hijab.
" Oh gini yang katanya udah hijrah. " Ucap Kayla seraya tersenyum miring ke arahku.
" Lo itu kenapa sih kay? Lo anggap kita musuh? "
Dia tersenyum lalu menarik jilbab ku. " Karena lo udah ngambil apa yang seharusnya milik gue. "
" Maksudnya? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutiara Dibalik Luka [ Hijrah Series ]
ДуховныеDibalik senyuman dan tawanya karena sesuatu yang dicarinya selama ini kembali ditemukan nya, ada tawaran luka dan kecewa yang begitu besar namun dengan ketabahan nya yang luar biasa dia mampu mengubah luka dan kecewa itu menjadi sesuatu yang akhirn...