بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
✨✨✨
Semua orang mampu jika disuruh untuk berpura-pura kuat namun mereka tidak akan pernah mampu untuk menahan sesak yang tercipta karena luka
°°°°
" Lah itu siapa ya ? " Ucapku seraya menyenggol tangan Kayla
" Lah jangan tanya gue dong ya mana gue tau."
Aku menghela lalu menatapnya sebal. " Yaela kay "
" Hai namaku Syakila Noura Adzkiya panggil aja kila dan semoga kita berteman baik ya." ucap gadis itu seraya tersenyum dibalik cadar nya namun tidak ada respon dari teman-teman ku dan malah mereka berbisik-bisik mengenai syakila yang masih bisa terdengar jelas ditelinga ku.
" Yahh kok kayak teroris gitu sih ? " Itulah salah satu kalimat yang terdengar samar-samar oleh telinga ku.
" Hi syakila nice to meet you semogaa betah yaa. " ucap ku untuk mencair kan suasana kemudian gadis itu hanya mengangguk dan terlihat jelas olehku matanya yang berkaca-kaca.
" Syakila kamu duduk dibelakang Humairah ya ".
Gadis itu pun mengungkapkan terimakasih dan langsung berjalan ke arahku tepatnya meja yang ada dibelakang ku.
Tak ada pembicaraan, semua nya kembali seperti awal. Aku tetap mengerjakan soal matematika yang menguras akal dan pikiran.
" Gue enggak bisa ra. " Ucap Kayla seraya tersenyum masam. " Gue nyontek nanti ya. "
" Apa? Lo mau traktir gue bakso? Ih enggak usah repot-repot tapi kalau lo maksa ya enggak apa-apa. Itung-itung pahala dah. "
Kayla menyerit, menatapku tajam namun masih ku hiraukan. Diantara kami mentraktir adalah kebiasaan apalagi saat meminta sebuah contekan.
" Tapi gue enggak mau tau ya nilainya harus seratus. "
Aku tersenyum. " Lo ga yakin sama seorang humaira? Omg hello, gini ya apa pernah seorang humaira enggak dapat nilai seratus. "
" Pernah waktu lo galau kan? Lo kira gue bakalan lupa? Haha.... "
°°°
Hari ini segala tugas menguras tenaga ku hingga bel istirahat berbunyi.
Kring.......
" Ra Lo ga keluar. " tanya kayla.
" Engga deh gue lagi capek nih lagian lo punya mata kan?gue masih ngegame."
" Oke deh gue Luan ya ."
" Siapp " ucapku sambil mengangkat tangan kanan ku ke pelipis.
" Eh tunggu!! " Titah ku padanya hingga membuatnya menghentikan langkah.
" Apaan dah? "
" Jangan lupa baksonya ya, bayar pakai uang lo entar kembaliannya buat lo juga. "
" Ra, semenjak pacaran sama genta, otak lo jadi miring? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutiara Dibalik Luka [ Hijrah Series ]
EspiritualDibalik senyuman dan tawanya karena sesuatu yang dicarinya selama ini kembali ditemukan nya, ada tawaran luka dan kecewa yang begitu besar namun dengan ketabahan nya yang luar biasa dia mampu mengubah luka dan kecewa itu menjadi sesuatu yang akhirn...