Mutiara Dibalik Luka [ Hijrah Series ]

13 - tuduhan

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

✨✨✨

Kita tidak akan pernah bisa menjadi apa-apa tanpa izin Allah azza wa jalla.

°°°

" Kenapa begitu ? "

" Karena si peracik kopi itu sangat menyayangi kita sehingga akan memberikan rasa yang terbaik untuk kita ."

" Siapa dia ? "

" Allah. "

" Allah ? "

" Kamu tau bahwa kadang kita sering kali merencanakan sesuatu yang kita akan lakukan dimasa depan namun tetap rencana Allah lah yang paling indah. "

Aku sadar sekarang dengan segala yang kulakukan selama ini . Aku menjauh dari Allah yang menciptakan ku , aku pergi dari Allah yang bahkan masih mengizinkan ku bernafas sampai saat ini . Aku menyesal ya Allah , maafkan hambamu ini yang bahkan tidak pernah menyadari bahwa engkau yang selalu mencintai ku.

" Allah itu mencintai kita setiap saat , setiap waktu , setiap detik bahkan di setiap tarikan nafas yang kita ambil maka dari itu tanyakan pada diri mu nikmat tuhanmu yang mana yang engkau dustakan. "

Akupun tersentuh mendengar segala ucapan Akhyar . Rasa bersalah menjalar ke seluruh tubuh ku hingga hati ku merasakan sakit yang sangat parah .

" Aku jelek ya kalau pakai hijab ? " Tanyaku padanya namun tidak ada jawaban dari laki-laki itu seakan-akan mulutnya enggan menjawab pertanyaan ku kemudian aku meremas ujung jilbabku seraya menunggu jawabannya.

" Ra , cantik itu ga bisa diukur dari fisik misalnya kayak kulit putih , badan tinggi atau body goals tapi cantikk itu letaknya dihati Ra . Gue yakin kok selama hati Lo baik maka aura kecantikan itu akan keluar dengan sendirinya. "

" Ya tapi gue ga bisa gini Akhyar atau gue lepas jilbab aja kali ya " ucapku.

" Ra hijrah itu gampang yang sulit itu Istiqomah bahkan sulitnya Istiqomah itu melebihi sulitnya merindukan seseorang . Kamu tau Asiyah istrinya Fir'aun yang tetap teguh pendirian nya meskipun suaminya sendiri menyiksanya karena agamanya lalu kemudian dia berdoa agar Allah memberikan tempat terbaik disisinya yang kemudian Allah membangunkan nya sebuah rumah dalam surga ?  ". Ucapnya.

" Aku tau kok kamu ga sama kayak bunda Asiyah namun cobalah menjadi seperti itu Ra . Tetaplah berdiri dan berpegangan kuat pada keyakinan yang ada di hatimu dan jangan perduli kan kata orang lain yang menghinamu karena sebenarnya mereka sungguh tidak tau apa yang mereka katakan ." lanjutnya.

Akupun mengangguk yang menandakan telah mengerti dengan segala penyampaian nya.

" Terus gue  bakalan kehilangan temen-temen gue ? "

" Sama seperti yang dikatakan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu "Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."  Dan "Bergaulah dengan cara yang mengundang ratap-tangis orang bila kau meninggal dunia, dan tariklah simpati mereka selama engkau hidup bersama mereka. "