بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
✨✨✨
Apapun yang kita perbuat, pasti akan mendapatkan balasannya meskipun itu cepat atau lambat.
°°°
" Garing kayak kerupuk. "
Dia mengerucutkan bibirnya dan memasang wajah cemberut hingga membuat aku semakin ingin menjahili nya.
" Humaira, saya mau bicara sama kamu. " Ucap seseorang dari belakang.
Aku terdiam saat melihat wajah wanita paruh baya itu. Kakiku juga terasa sangat lemas. Seperti nya ada yang tidak beres.
" Saya ingin berbicara hal yang penting. " Ucapnya seraya membawaku menjauh dari teman-teman ku.
" Maaf humaira, sepertinya saya tidak bisa mempertahankan agar kamu tetap bersekolah disini. Setelah foto itu dan banyak kejadian yang lainnya membuat saya mengambil keputusan yang bisa membuat kamu kecewa." Ucapannya seraya menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya. Dapat ku lihat wajahnya yang benar-benar khawatir.
" Saya memutuskan agar kamu keluar dari sekolah ini dan tidak diizinkan lagi untuk memasuki arena sekolah ini. "
Mataku membulat sempurna. " Salah saya apa bu? "
Dia mendekatiku, menepuk pundak ku pelan. " Tadi pagi, saya sudah peringatkan kamu. "
" Tap--"
" Maaf humaira, ini keputusan sekolah dan tidak dapat diganggu gugat. "
Aku menyerah sekarang. Allah terlalu mengambil banyak apa yang aku punya namun bukankah ini yang terbaik?
Dear Allah, apapun rencana yang Engkau buat untuk ku, aku yakin itu adalah hal yang luar biasa. Hal yang bahkan tidak terpikir oleh logika ku dan hal yang mustahil untuk terjadi namun Engkau benar-benar meyakinkan ku bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil apabila sudah ada di bawah kehendak-Mu.
Aku melangkah kan kakiku menuju kelas, semua orang menatapku. Ada yang merasa kasihan namun tak jarang juga ada yang masih menghinaku.
" Sok cantik sih. "
" Mana ada lagi sekolah yang mau nerima gembel kayak dia. "
" Murahan juga ternyata. "
Kata-kata itu sungguh benar-benar menyakiti ku namun Allah benar-benar membantu ku. Aku harus ikhlas dan sabar karena orang sabar itu disayang banyak orang!
" Mau kemana ra? "
" Mau pulang. Aku enggak enak badan. " Bohongku padanya. Aku hanya ingin para sahabat ku tidak khawatir dengan ku karena itu akan menganggu pikiran mereka.
°°°
" Hurairah. "
" Astagfirullah, iya ma. " Ucapku seraya menghapus cairan bening yang tersisa di sudut mata kala menyadari kehadiran nya.
" Kamu melamun? " Tanya dengan tatapan menyelidik.
" Enggak kok ma. "
" Terus kenapa diam aja dari tadi? " Ucapnya sambil meletakkan teh hangat diatas meja belajar ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutiara Dibalik Luka [ Hijrah Series ]
SpiritualDibalik senyuman dan tawanya karena sesuatu yang dicarinya selama ini kembali ditemukan nya, ada tawaran luka dan kecewa yang begitu besar namun dengan ketabahan nya yang luar biasa dia mampu mengubah luka dan kecewa itu menjadi sesuatu yang akhirn...