17.kehangatan

805 31 0
                                    

Abigar membersihkan luka-luka yang berada di siku pinka dengan teliti dan sangat perlahan,Abigar mendongkak menatap pinka dengan senyuman hangat "sudah siap"

Pinka melihat luka tersebut yang sudah di obat oleh abigar "makasih" gumam pinka dapat di dengar oleh Abigar

"Nih minum dulu,gimana bisa lo di culik" tanya jentong sambil meletakkan segelas air putih

"Warung jentong pinka sudah ketemu" Avatar langsung mematikan ponsel dan memandang Pinka datar

"Mereka meminta pewaris terakhir gue" Pinka menegguk minuman nya "gue bilang gue bukan pewaris terakhir,gue juga bingung kalau gue pewaris terakhir nya"

"Apa sangkut pautnya sama pewaris terakhir Lo"

"Perusahaan gue sudah buat perusahaan dia bangkrut gue juga heran kenapa gue yang diculik,lagian gue masih penasaran dengan orang itu dia menutupi tubuh nya dengan jubah warna hitam sok misterius banget" kesal pinka

"Syukur aja deh yang penting Lo selamat lebih baik Lo pulang kasihan bunda Lo dari tadi dia nangis Mulu" ucap Avatar yang langsung di anggukkin pinka "sekalian gue antar"

"Gak usah.Gue deluan deh,nanti datang aja ke rumah gue" pamit pinka sambil berjalan kaki menuju ke arah jalan raya untuk mencari taksi

"Kita naik angkot aja,taksi jarang lewat sini" pinka terkejut saat melihat kesamping mendapatkan Abigar yang sedang berdiri

"Lo ngapain ikutin gue"

"Karena aku khawatir ah itu angkot nya" Abigar Menggengam tangan pinka menyebrang jalan

Lagi-lagi pinka merasakan getaran yang aneh di dalam tubuhnya,pinka merasa mendapat kehangatan dari genggaman tangan Abigar "apaan sih pin" batin pinka menggeleng kepala agar rasa getaran Tersebut hilang

***

"LO DARI MANA AJA SIH!LO SENGAJA BUAT BUNDA SEDIH!" Bentak cinta yang sudah berada di ambang pintu utama

"LO KENAPA SIH?!GUE ITU HABIS DI CULIK KALAU GAK PERCAYA TANYA AJA SAMA DIA!MAKANNYA KALAU UDAH PUNYA KELUARGA BARU JANGAN LUPA SAMA KELUARGA INI!!" Bentak pinka menatap cinta dengan sengit

Pinka masuk ke dalam rumah,melihat bunda nya yang terisak-isak sambil memeluk foto dirinya "bunda" pinka berlari menghampiri bunda dan memeluknya "bunda gak usah nangis lagi ya pinka udah disini kok" Pinka memeluk bunda dengan erat mendengar suara isakan bundanya semakin kencang

"Kamu kemana aja!kamu buat bunda khawatir pinka!bunda takut" pinka mengusap punggung bundanya berusaha menguatkan

"Pinka tidak apa-apa,bunda jangan sedih lagi ya" pinka mengusap air mata bundanya "pinka hanya di culik tapi tenang kok Bun pinka tidak di apa-apain sama penculik nya,mereka hanya meminta pewaris terakhir dan katanya perusahaan mereka bangkrut" jelas pinka

"Siapa?perusahaan apa?bunda tidak pernah membuat perusahaan mana pun bangkrut,kamu pewaris terakhir di keluarga ini sedangkan Abang mu pewaris pertama" jawab bunda membuat pinka paham

"Ah udah Bun pinka sekarang aman kok" pinka menampilkan senyuman agar di percaya oleh bundanya

"Seperti nya bunda harus nyewa bodyguard buat kamu pinka"

Pinka terduduk lemas,hal yang paling pinka benci di jaga oleh bodyguard dan itu membuat pinka menjadi seperti orang frustasi

"Wah pin udah berapa preman yang mati di tangan Lo?" Tanya Rizki seperti meledek

"Lo gak khawatir sama gue?jahat banget sama adik sendiri" pinka mengerucutkan bibir dengan sebel

"Lo kira gue kek cinta yang sudah stay di depan pintu buat siap-siap maki Lo, sebenarnya sih ngakak tapi gue malas ketawa" Rizki melirik ke cinta yang lagi duduk di samping nya sambil menatap dengan tajam

"Berisik!" Tajam cinta dengan mata melotot

"Oh iya bang Rizki mana ole-ole nya? percuma jalan tapi gak bawa ole-ole buat adiknya" pinka mengulurkan tangan

"Ngarep Lo bocah" seketika mereka tertawa saat melihat wajah pinka yang sudah menahan amarah

Abigar yang tidak jauh dari mereka hanya menatap dengan tersenyum tipis tatapannya kabur,dia ingin memiliki Keluarga seperti Pinka,di kelilingi banyak teman,cantik,keluarga yang bahagia, Abigar menginginkan hal seperti Pinka tetapi itu hanya khayalan saja

Abigar mengusap mata nya air mata yang sudah jatuh membasah pipi membuat dia berusaha untuk tegar

"Abigar sini" pinka melambaikan tangan pada Abigar agar mau bergabung

Abigar tersenyum manis berjalan kearah pinka dan duduk di sampingnya sambil mendengar celotehan masing-masing
"Tunggu dia bukannya pacar Lo ya" pinka melotot ke Rizki secara spontan mengatakan jujur di depan bunda

"Kamu punya pacar pinka" bunda Tersebut menatap pinka penuh tanya

"Ah anu..itu"

"Udah Bun nih cowok nya" Rizki menjawab dengan semangat

"Kamu pacar nya pinka ya" tanya bunda pada Abigar

"Ii..iya" jawab Abigar gugup

"Hati-hati ya pacaran sama anak bunda harus punya ekstra kesabaran,apa lagi kalau dia udah manja pasti kamu--"

"Kalau dia manja pingin ini-itu tenggelamkan aja dia di samudra Hindia" Rizki memotong ucapan bunda

"Jadi kalau aku minta ini-itu kamu juga mau tenggelamkan aku di samudra Hindia?ha!" Rizki menjerit saat istrinya menarik telinga dengan kuat

"Aa..ampun gak deh untuk Pinka aja kalau kamu mah jangan aku gak bisa hidup tanpa kamu soalnya" gombal Rizki

"Gak usah perdaya kak palingan nanti kalau kakak gak ada kakak di bilang gak cantik" Pinka tertawa puas saat melihat abangnya mendapatkan jeweran dari istri nya

"Pinka awas aja lu" pinka menjulurkan lidah pada Rizki

"Pinka gak boleh gitu" Abigar berbicara tetapi tidak di hiraukan oleh pinka

***

Pinka tertawa terbahak-bahak saat mendengar perkataan dari syaki dan rafkha saat kepergok guru bk bodohnya mereka bolak-balik panik padahal guru tersebut sudah berdiri di hadapan nya
"Terus kalian masih bolak-balik sampai Upin-ipin tamat TK" tanya pinka sambil menahan tawa

"Ck ya nggak lah gue pasrah aja itu guru cuman kasih SP-dua" jawab syaki enteng

"Lo sih ngada-ngada aja kalau gue jadi Lo ya alasan gue cuman ingin menemukan penemuan terbaru"

"Itu Lo kalau gue mah beda gue cuman jawab lagi cari cicak melahirkan" kata rafkha santai

"Pprrfftt ahahahahahahhaah ahahahahahahhaah ahahahahahahhaah ahahahahahahhaah ahahahahahahhaah" jentong tertawa kencang  "begok banget sih kawan siapa cih kalian" jentong berusaha mengatur nafas akibat tertawa lebar

Abigar berikut tertawa melihat ekspresi jentong yang sangat lucu "Lo gak di cari sama orang tua Lo" tanya Irsya sambil menggeser duduk di samping Abigar

"Ah iya" Abigar berdiri "pinka aku pamit ya" pinka mengangguk lalu mengantar Abigar kearah luar

"Makasih ya" pinka tersenyum simpul

Abigar memeluk pinka, menyalurkan kehangatan pinka mematung saat Abigar semakin rapat memeluk tubuhnya rasa itu kembali hadir lagi rasa yang dimana sudah di kubur oleh pinka kini hadir lagi akhirnya pinka membalas pelukan Abigar tersenyum dibidang dada Abigar.

GARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang