26. Missen

787 30 1
                                    


Saat ingin melangkah memasuki kelas suara khas nyaring yang pinka kenal membuat dirinya menutup telinga sekaligus menahan malu yang sudah ditatap keheranan oleh orang lain

"Lo kenapa sih"

"Aku dari tadi manggil kamu tapi kamu gak dengar" sahut abigar mengatur nafas sebentar

"Ah pagi-pagi udah buat mood gue gak bagus aja" ucap pinka memasuki kelas meninggalkan Abigar yang masih mengatur nafasnya

Abigar mengikuti langkah pinka "pinka udah siap pr matematika"

Seketika Pinka memberhentikan kakinya menepuk jidat tetapi berekspresi biasa saja "oh iya gue lupa, Lo udah siap kalau udah tolong buatin gue dong"

"Tapi kan--"

"Tolong dong masa sama cewek sendiri pelit amat"

Abigar mengangguk ragu "ya udah mana bukunya" pinka membuka resleting tas dan memberikan buku pada Abigar

"Buatin ya cowok gue yang manis" pinka menampilkan deretan gigi Sambil mengedipkan mata sebelah

Abigar hanya tersipu malu lalu berjalan ke arah bangku nya yang sudah ada candy menatap dengan kecurigaan

"Kenapa Lo senyum-senyum sendiri" tanya candy tanpa basa-basi

"Emang kenapa gak boleh" tanya Abigar balik

Candy hanya menghembuskan nafas pelan "Lo parah banget ada pr tapi gak kasih tau gue"

"Kamu gak dapat info saat hari Senin" candy menggelengkan kepala nya

"Soalnya gue gak ada masuk kelas"

"Emang kamu kemana aja padahal ada ulangan geografi"

"Ada urusan yang harus di selesaikan, gue juga mau lihat dong tugasnya pelit amat sama teman sendiri"

"Ya udah nih"

Pinka menoleh saat mendengar suara candy sedikit teriak melihat Abigar dan candy begitu serius mengerjakan tugas disisi lain pinka ingin Jambak candy tapi di sisi lain lagi pinka merasa senang kalau Abigar berdekatan dengan cewek lain

"Pinka Lo gak ke kantin" pinka mengangguk kepala mantap

***

"Gue heran deh tuh pak Sutrisno suka banget kasih soal-soal yang susah bikin greget aja" ucap Irsya memandang kawannya yang menatap nya juga
"Lo semua Kenapa lihatin gue, gue tau gue ganteng tapi kalian tau kan gue gak mau pamer tersepona gue"

"Mimpi Lo bangsat" teriak mereka bersamaan membuat irsya terkejut

"Pinka mana" tanya Irsya baru sadar pinka tidak ada

"Lagi Mojok sama agung" jawab jentong santai

Masing-masing dari mereka mengangguk. di tempat lain pinka dan Agung sedang bertukar Cerita dihalaman belakang sekolah

"Gue semalam itu takut banget kalau bokap gue mau jodohin gue dengan orang lain" ucap agung di sela-sela tawanya

"Loh kenapa"

"Kan gue berniat mau jadi suami Lo nanti"

"Apaan sih lo" ujar Pinka dengan kekehan

"Cie salting, lucu deh" agung tertawa pelan melihat tingkah pinka

"Lo gak makan?ke kantin yuk" pinka bangkit dari kursi melihat agung yang masih duduk manis "ayo" pinka menarik pergelangan tangan Agung

Agung hanya mengikuti pinka kemana aja pun dia berada asalkan bersama pinka.

***

"Pinka aku pulang sama kamu ya" Abigar memasang wajah memohon dia berdoa agar pinka mau mengantar nya

"Dia sama gue" jawab agung Sambil memeluk pinggang pinka

Pinka menepis tangan tersebut lalu tersenyum canggung pada Abigar "gue udah janji sama Agung gak pa-pa kan"

Abigar hanya mengangguk lengkungan di bibir nya menghilang melainkan ada rasa sedih di wajahnya, terpaksa Abigar naik angkot padahal rencananya dia mau menghabiskan waktu bersama pinka terapi mau gimana lagi pinka belum ada perasaan apapun sama nya

Abigar melihat kiri-kanan belum ada satupun angkot yang datang, sudah lama berdiri Abigar duduk di pinggiran jalan melihat lalu lalang nya motor-motor

"Hay kamu ngapain disini sendirian" Abigar menenggakkan kepala saat mendengar suara tersebut

"Bunda Jes, lagi nunggu angkot"

"Udah lama ya nunggunya?pulang bareng sama bunda mau" tawar bunda Jes dengan tarikan sudut di bibir nya

"Gak usah Bun naik angkot aja"

"Gak pa-pa sekalian jalan-jalan sebentar yuk mau kan" Abigar mengangguk pasrah dan mengikuti bunda Jes berjalan menuju mobilnya

"Bunda kok bisa ada sekolah situ" tanya Abigar saat sudah duduk di dalam mobil

"Tadi sih mampir sebentar cari anak bunda eh taunya dia balik sama kawannya"

"Bunda Jes ternyata udah punya anak ya"

Bunda Jes mengangguk mengiyakan "dia seumuran dengan kamu"

"Kalau boleh tau siapa nama anaknya"

"candyriasta Baihaqi" Abigar membulatkan mata tidak percaya dia berada di dekat dengan bunda nya candy

"A..apa"

"Kenapa?kamu kenal"

"Kenal bun dia satu kelas dengan Abigar, dia baik orang nya asik terkadang aja dia nyebelin" Abigar berpikir lagi untuk mengingatkan sifat-sifat candy

Bunda Jes tersenyum tipis "ah dia sudah berubah ya"

"Pantes aja bunda sedikit mirip dengan candy tapi waktu itu saya tidak terlalu memikirkan hal itu" 

"Candy bercerita tentang apa aja sama kamu"

"Dia cerita tentang dunia balap, kesukaan makanan dia, hobi nya apa dan dia pernah curhat sama Abigar tentang bunda"

Bunda Jes menoleh tertegun apa yang di ucapkan oleh abigar "maksudnya"

"Dia bilang bunda terlalu sibuk dengan mencari anak yang hilang, bunda juga melupakan keberadaan candy padahal candy itu anak nya bunda juga" Jawab Abigar berusaha sesuai yang di ceritakan oleh candy

Abigar melihat mata bunda Jes yang berkaca-kaca seperti ingin menangis tetapi ditahan

"Oh iya Bun turun sini aja" bunda Jes mengerem mobil tersebut dan tersenyum tipis pada Abigar "Abigar pulang assalamualaikum" Abigar mencium tangan bunda Jes dan berlalu keluar dari mobil

***

Candy menatap dinding langit di kamar nya melihat kamar yang berantakan akibat candy mencari dimana keberadaan jaket kesayanganya "gue letak dimana waktu itu ya" candy berpikir sejenak

"Candy makan yuk bunda udah masak buat candy" candy menoleh mendapati bundanya yang sedang berdiri di ambang pintu

"Gak deh candy malas" tolak candy mentah-mentah

"Bunda minta maaf ya bunda terlalu sibuk nyari anak bunda yang hilang di bandingkan kamu yang selalu menemani bunda" candy membuang wajah nya

"Candy lagi malas bahas ini, pergilah candy mau tidur"

"Kamu gak mau makan ntar sakit, makan dulu yuk"

"Tumben bunda peduli biasanya kan bunda selalu mencari dimana keberadaan anak yang hilang, atau bunda mau minta yang aneh-aneh kan" candy memberanikan menatap wajah bundanya

"CANDY"

"Pergilah! Candy mau istirahat"

GARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang