Abigar membulatkan mata di depan sendiri Agung mencium kening pinka, pinka hanya diam saja tidak berkutik apapun kemudian dia menghembuskan nafas beratMata tersebut teralih melihat pinka yang sedang berjalan ketempat duduk perasaan nya kacau menahan rasa amarah, berusaha tetap sabar
"Aku sudah tau gimana perasaan mu kepadaku karena aku sudah menyiapkan rasa sakit itu dari awal"
"Wah kawan mati-matian jawab ulangan geografi lah Lo malah enak-enakan pacaran sama Agung gak setia kawan banget Lo" ceplos jentong menatap pinka sinis
"Ck lapar gue, seharusnya kalian tau dong kode-kode gue" jawab pinka
"Kode apaan Lo aja gak ada kasih kode geblek" cetus syaki memutarkan kursinya
"Iya-ya kok gue gak tau" cengir pinka yang hanya di tatap datar oleh kawan-kawannya
"Itu yang gue malas saat Lo sudah berduaan dengan agung jadi lupa sama kita-kita" ujar Irsya blak-blakan
"Sejak kapan gue lupain kalian"
"Lo aja yang gak pernah sadar udah deh jauhin Agung gue rasa dia hanya mau menghancurkan hubungan Lo sama Abigar" lanjut eildan eksperesi menjadi serius
"Lo semua pada kenapa sih benci banget Dengan agung kalian gak tau gimana sifat asli dia"
"Satu hal yang Lo harus ketahui kita sahabat sudah lama banget bukan sebulan dua bulan gue udah tau gimana sifat-sifat kalian hal yang paling kami benci ketika satu orang saja membuat dia kecewa pada kita di situ kami langsung bertindak dan Lo pinka Lo cewek bunda Lo menitipkan kita semua menjaga Lo gue hanya gak mau Lo kecewa lagi dengan satu cowok yang pernah buat Lo sakit hati" jawab rafkha dengan mantap
"Gue pesan sekali lagi jangan dekat dengan Agung, kalau Lo masih berpegang teguh Lo akan merasakan yang namanya patah hati lagi" sambung Avatar
"Udah deh Lebih baik Lo fokus aja sama ketulusan Abigar yang selalu berusaha buat Lo tertawa berusaha buat Lo agar menyukai dia" ucap jentong memakan kripik yang ada di tangan nya
Pinka membisu ketika kawan-kawannya memberikan nasihat bukan Tidak Mendengarkan apa yang mereka katakan hanya saja pikiran pinka semakin mengambang bingung dengan keputusan yang sudah di buat dia "pusing gue" jawab pinka jutek
***
Abigar mengemaskan buku-buku yang berada di meja pelajaran terakhir sudah selesai dari tadi, bel yang selalu di tunggu-tunggu oleh murid pun akhirnya tiba. Setelah semuanya sudah beres Abigar bergegas keluar dari kelas
Pinka yang baru saja menghampiri meja Abigar tetapi di abaikan olehnya "Abigar tunggu" Abigar berhenti terdiam dan tidak mengatakan apapun
Biasanya saat pinka mencekal tangan Abigar dia langsung terpelonjat kegirangan tetapi ini beda Abigar hanya menatap pinka datar saja "kenapa"
"Seharusnya gue yang nanya Lo kenapa" Abigar menggelengkan kepala polos
"Ya udah deh kalau ada apa-apa" pinka melepaskan cekalan Tersebut menunggu ocehan dari Abigar melihat Abigar berlenggang pergi begitu saja membuat pinka menganga tidak percaya "ABIGAR" teriak pinka tanpa sadarAbigar berhenti membalikkan badan melihat pinka dengan tanya "kenapa"
"Kok kenapa terus sih, Lo itu yang kenapa"
"Gak ada apa-apa"
"Bohong"
"Gak"
"Serius nih"
"Ya"
"Kok jadi dingin gini Lo di ajarin jadi cuek ya sama Avatar" lagi-lagi Abigar menggeleng kepala "tau ah capek gue nanya terus Lo Jawabnya singkat gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
GARKA
Teen Fiction"Tujuan ku hanya membahagiakan mu jika esok atau lusa aku tidak Ada berarti tugasku sudah selesai" -Abigar prakabumi- PINKA PRIMADONA si kepala batu yang tidak memiliki perasaan atau hati nurani nya yang bisa saja membua...