PROLOG

32.3K 757 19
                                    


"Kita nakal, tapi tau tempat"

- Dark Eagle
***

Baku hantam tengah terjadi di antara 2 geng motor ditengah jalanan yang sepi. Suasana begitu panas dan mencekam. Mereka bertarung membabi buta.

Terlebih Sadewa Algrio Mahesa, ketua geng motor Dark Eagle.

Sadewa menghajar ketua geng motor Bartados dengan tangan kosong. Ia menghantam dada Agra hingga terkapar di aspal. Tak sampai disitu Sadewa tanpa belas kasih menendang dada Agra hingga cowok itu memuntahkan darah dari mulutnya.


Agra meringis. Ia hendak bangkit tapi Sadewa langsung menginjak punggungnya membuatnya kembali telungkup di aspal.

"Akh!" ringis Agra kesakitan.

Sudut bibir Sadewa terangkat, begitu tipis. Ia menarik kerah baju bagian belakang Agra dengan kaki yang masih menginjak punggung lawannya.

Agra menatap tajam Sadewa yang menatapnya rendah.

Beberapa anggota Sadewa mulai mendekat saat lawannya sudah tumbang. Mereka tersenyum menang melihat keadaan Agra.

"Lo masih mau nguasai Dark Eagle huh?! Lihat! Untuk kesekian kalinya lo ada dibawah kaki gue!" tekan Sadewa dingin. Ia melepas Agra kasar, membuatnya terhempas tak berdaya.


Agra menatap Sadewa tajam, ia bersumpah akan membuat Sadewa bertekuk lutut dihadapannya. Sudah 3 kali ia kalah, tapi itu tidak membuatnya menyerah. Keinginannya untuk menguasai Dark Eagle malah semakin besar. Sebelum Sadewa tunduk padanya, ia tidak akan pernah berhenti.

Sadewa hanya menatap datar Agra yang menatapnya penuh dendam.

"Cabut!" ujar Sadewa kepada semua temannya.

Sadewa mendekati motornya.

Suara knalpot motor yang memekakkan telinga terdengar begitu nyaring. Beberapa motor sport hitam itu menjauh meninggalkan Agra dan teman-temannya.

"Lo lihat pembalasan gue nanti!" geram Agra berapi-api.

🍂🍂

Beberapa motor sport hitam terparkir rapi disebuah perumahan usang. Perumahan yang menjadi markas Dark Eagle. Bahkan hari sudah mulai gelap dan mereka masih betah disana.

Kepulan asap rokok memenuhi ruangan itu. Ada yang tidur-tiduran diatas sofa, bermain PS, catur dan juga ada billiar di ruangan sebelah. Seperti ini lah kebiasaan geng motor yang terdiri dari 18 orang itu jika sudah berkumpul. Mereka akan menghabiskan waktu di sini.

"Kalian nggak ada niat mau pulang apa?" tanya Raja melihat teman-temannya yang sibuk bermain.

"Ja, lo kalau mau pulang, pulang aja sana!" jawab Radit fokus bermain PS.


"Kalian pada takut pulang karena muka lo pada bonyok kan?" tanya Raja terkekeh.

"Tau aja bro. Sekarang emak gue udah nungguin di depan pintu sambil pegang benda ajaib ditangannya. Alias sapu terbang" ujar Damar bergidik ngeri.

SADEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang