"Lo adalah mimpi buruk dalam
hidup gue"-Sadewa
***
3 bulan yang lalu..."Sadewa pasang cincinnya dijari Naura" pinta Alexander pada cucunya itu.
Sadewa menatap dingin Opanya. Ia juga melirik kedua orang tuanya yang hanya diam dan malah bahagia bersama orang tua gadis dihadapannya.
Naura Queensha Aurora. Gadis dengan dress selutut putih itu tampak tenang dan tidak keberatan sama sekali.
Naura menatap pria dihadapannya yang menatapnya dingin. Baru 2 kali mereka bertemu. Saat makan malam bersama keluarga besar dan sekarang mereka tengah melangsungkan pertunangan secara tertutup. Hanya ada Opa Alexander, kedua orang tua mereka.
Sebelum menerima perjodohan ini dengan syarat tidak boleh ada orang lain yang tau. Hanya mereka saja. Dan Alexander menyetujuinya. Tapi hanya untuk 1 tahun saja. Setelah Sadewa lulus, pertunangan ini akan di umumkan. Sadewa tidak akan membiarkan itu terjadi. Setidaknya ia masih punya waktu 1 tahun untuk cari cara lepas dari ikatan bodoh ini.
"Sadewa!" tegas Alexander saat cucunya itu hanya diam.
Sadewa menahan emosinya, ia tidak bisa membantah Opanya. Tapi ia juga tidak ingin di jodohkan seperti ini hanya karena amanah dari nenek gadis dihadapannya yang merupakan sahabat Opanya. Ia sudah kehabisan cara agar pertunangan ini tidak terjadi. Tapi itu semua sia-sia.
Hanya satu cara yang bisa menghentikan perjodohan ini. Jika gadis dihadapannya ini menolak maka perjodohan bisa dibatalkan. Bahkan saat ini juga. Tapi gadis ini malah menerimanya dan itu membuat Sadewa semakin membencinya. Ia yakin, gadis dihadapannya ini punya tujuan dan maksud lain.
Dengan berat hati Sadewa mengambil cincin yang ada ditangan Alexander dan memakaikannya di jari manis gadis itu. Lihat saja, ia tidak akan pernah menganggap pertunangan ini ada. Ia akan mencari cara agar gadis ini mau membatalkan perjodohan ini nanti.
"Naura giliran kamu nak" ucap Alexander hangat.
Naura tersenyum dan mengangguk patuh. Ia mengambil cincin itu dan memakaikan nya dijari manis Sadewa.
Naura tau jika Sadewa tidak menginginkan perjodohan ini. Tatapan tajam di mata dingin itu seakan ingin menghabisinya saat ini juga.
Setelah makan malam, kedua keluarga mengobrol santai di ruang tamu. Naura dan Sadewa hanya diam, mereka duduk bersebelahan di sofa. Sadewa yang sudah muak mencengkram pergelangan gadis disampingnya.
Naura terkejut, apalagi cengkraman Sadewa begitu kencang.
"Hm!" dehem Sadewa.
Alexander dan yang lainnya langsung menatap kearahnya lebih tepatnya pada tangan Sadewa yang menggenggam pergelangan Naura.
"Aku ingin mengajaknya bicara diluar" ucap Sadewa membuat mereka terkejut dan tersenyum senang.
"Tentu saja, kalian bisa bicara sepuasnya" ucap Demian senang.
Disaat yang lainnya terlihat senang dengan perubahan sikapnya. Sadewa mengabaikan tatapan Alexander yang menatapnya curiga.
"Ayo!" Sadewa mengajak Naura keluar meninggalkan orang tua mereka yang kembali mengobrol.
Alexander menatap cucunya dan menghela nafasnya panjang.
Naura mengikuti langkah besar Sadewa yang berubah seperti menyeretnya.
"Kak, tolong lepas..ini sakit" ringis Naura yang tidak digubris Sadewa.
Sadewa menyeret gadis itu hingga ke taman belakang rumahnya. Sampai disana, ia menarik dan melepas kasar tangan Naura membuat gadis itu jatuh terduduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADEWA
Novela Juvenil[On Going] ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA! 🚫🚫Don't copy paste!!!! ⚠️Warning!! Terdapat kata-kata kasar! Pembaca harus bijak! SADEWA ALGRIO MAHESA. Ketua geng motor DARK EAGLE. Cowok tampan blasteran indo-spanyol. Memiliki Sifat dingin, jutek, galak d...