21. CEMBURU

9.8K 402 2
                                    

Raja menarik Sadewa ke sisi lain ruangan agar tidak mengusik Naura.

"Jadi ini alasan lo?" tanya Raja.

Ia baru membaca pesan Sadewa saat sudah sampai dirumah sakit. Karena nanggung, ia tetap kesini, keberadaan nya tidak akan mengganggu Sadewa. Tapi ternyata ada Naura disini.

"Dia datang sama orang tuanya, Lo tau sendiri alasannya" ucap Sadewa tak kalah santai.

"Mm..gue tau betul alasannya" ujar Raja penuh arti.

Sadewa yang mendengar itu menatap selidik Raja. Menyadari maksud perkataan sahabatnya, raut wajah Sadewa berubah datar.

"Lo tau dari mana?!" tanyanya dingin.

"Gue dengar obrolan kalian di panti" jawab Raja tetap tenang.

Sadewa mengalihkan tatapan dengan rahang berkedut.

"Sejak itu gue jadi tau alasan lo benci sama Naura" ucap Raja membuat Sadewa kembali menatapnya.

"Sekarang gue tanya, gue harap lo jawab dengan jujur" ujar Raja serius.

Sadewa menaikan sebelah alisnya seakan bertanya.

"Lo masih benci sama Naura?" tanya Raja.

Sadewa mengalihkan tatapannya sekilas sebelum kembali menatap Raja.

"Mm" jawabnya dingin.

Raja mengangguk dan tersenyum mengerti. Mulut Sadewa bisa mengatakan jika ia membenci Naura, tapi tidak dengan matanya.

"Lo tau gue suka sama dia kan? Jadi gue harap lo nggak akan sakiti dia lagi, baik sikap ataupun dengan ucapan..." ucap Raja.

"..Lo tenang aja, gue bakal buat Naura balas perasaan gue dan membatalkan pertunangan kalian. Setelah itu lo akan bebas kembali tanpa terikat dengannya" ucap Raja tersenyum.

Sadewa terdiam, ia tidak suka perkataan Raja.

Raja tersenyum kecil. Ia akan membuat sahabatnya itu menyadari dan mengakui perasaannya pada Naura.

Raja masih memiliki perasaan pada Naura, bahkan masih sama. Bukan tanpa alasan ia melakukan ini. Jika hanya diantara dirinya dan Sadewa saja, mungkin ia akan bersaing dengan sahabatnya itu. Hanya saja, ada Naura juga. Raja merasa Naura memiliki perasaan lebih pada Sadewa.

Naura yang tengah tertidur tiba-tiba batuk membuat mereka berdua menoleh.

"Uhuk..uhukk!"

Raja spontan bergerak mengambil segelas air dan menghampiri Naura yang sudah duduk.

"Minum dulu" ujarnya memberikan segelas air pada Naura.

Naura meneguknya.

"Makasih kak" ucap Naura lega.

Raja mengangguk dan balas tersenyum. Ia mengacak pelan puncak kepala Naura.

Sadewa tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya. Dengan wajah datar ia mengambil paper bag didalam lemari dan berlalu ke kamar mandi.

Naura menatap Raja begitupun sebaliknya.

"Kak Dewa mau ngapain?" tanya Naura.

"Nggak tau" ucap Raja jujur. Tapi ia yakin Sadewa tengah cemburu.

Setelah beberapa menit, Sadewa keluar dari kamar mandi dengan setelan santai.

"Lo mau kemana?" tanya Raja berdiri di ikuti Naura.

Sadewa tidak menjawab, ia memasang jaketnya tanpa peduli lukanya.

Raja tidak tinggal diam, ia menghampiri sahabatnya itu.

SADEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang