SADEWA

12. SECANGKIR KOPI

Naura turun dari taxi dan bergegas masuk kedalam cafe.

"Ra!"

Naura tersenyum dan menghampiri orang yang sudah menunggunya.

Raja.

"Maaf ya kak, aku telat" ucap Naura duduk saat Raja menarik kursi untuknya.

"Nggak papa, santai aja" jawab Raja tersenyum hangat.

Raja memanggil pelayan Cafe dan memesan minuman untuk mereka berdua.

Tanpa mereka sadari seorang pria memakai Hoodie dan topi baseball hitam baru saja masuk kedalam cafe. Pria itu duduk di tepat dibelakang Naura. Sadewa.

Sadewa sengaja mengikuti mereka, ia ingin tau untuk apa Raja mengajak Naura kesini.

Raja tersenyum kecil melihat orang yang duduk di belakang Naura. Ia tau siapa orangnya. Kemaren ia sengaja memberitahu Sadewa kalau ia ingin bertemu Naura. Raja hanya memancing Sadewa.

Terkadang raja berfikir apa Sadewa benar-benar membenci Naura. Untuk apa ia diam-diam mengikuti mereka seperti ini. Bukan Sadewa sama sekali.

"Ada apa kak Raja ngajak aku datang kesini?" tanya Naura.

Raja menggenggam punggung tangan Naura yang ada diatas meja. Naura cukup terkejut dengan itu.

"Kak--'

"Gue pikir ini waktu yang tepat buat kasih tau lo Ra" ucap Raja menatap dalam Naura.

"Beritahu apa ya kak?" tanya Naura tak mengerti.

"Kalau gue suka sama lo" jawab Raja sungguh-sungguh.

Naura terkejut mendengar pengakuan Raja.

Sadewa yang mendengar itu tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya. Telinganya panas. Apa tidak ada perempuan selain Naura apa?

Naura terdiam, belakangan ini Raja memang sering menghubunginya. Perhatian Raja padanya membuat Naura menjadi nyaman. Tapi ia tidak menyangka Raja akan menyukainya.

"Lo nggak harus jawab sekarang, gue bakal nunggu sampai lo bisa buka hati buat gue Ra" ujar Raja tersenyum hangat. Ia serius dengan perkataan nya. Dilain sisi ia ingin tau apa Naura akan jujur padanya.

Sadewa yang mendengar itu menunggu respon Naura. Raja tidak main-main dengan perasaan nya. Ia yakin cewek manapun tidak akan berfikir dua kali menerima cinta Raja. Apalagi Naura. Gadis itu pasti merasa senang saat ini.

Naura menarik tangannya sopan.

"Maaf kak, Aku nggak bisa" jawab Naura merasa tidak enak.

"Kenapa?" tanya Raja antara sedih dan kecewa. Padahal ia tau alasan Naura menolaknya.

"Aku sudah terikat dengan seseorang" jawab Naura jujur.

Sadewa terdiam mendengar jawaban tak terduga dari Naura.

Raja yang mendengar kejujuran Naura tersenyum hangat. Ia menatap cincin yang melingkar di jari manis Naura.