4. KEMARAHAN NATHAN

12.9K 587 3
                                    

"Rumah yang dulunya jadi tempat ternyaman. Sekarang terasa begitu asing"

-Nathan
***

Naura duduk sendirian diruang tengah rumahnya. Hanya terdengar suara televisi. Beberapa kali ia melirik kearah jam dinding, berharap ada yang datang.

Seperti biasa, ia hanya sendirian dirumah. Kedua orang tuanya sibuk bekerja dan abangnya kuliah. Naura berharap kedua orang tuanya pulang malam ini. Ia sangat merindukan mereka.

Naura mengambil ponselnya diatas meja dan mencoba menghubungi mereka.

Pertama ia menghubungi Papanya..tidak dijawab. Naura beralih menghubungi Mamanya dan tidak ada jawaban.

"Papa sama Mama pasti sibuk" gumam Naura tersenyum mengerti.

Naura beralih menghubungi Nathan. Tapi tidak diangkat juga. Pada akhirnya Naura hanya mengirim pesan untuk abangnya.

Abang dimana?

Naura berbaring diatas sofa panjang yang ia tempati. Ia terus menatap layar ponselnya berharap dapat balasan dari Nathan. Cukup lama hingga membuat Naura mengantuk.

Bang Nathan
Abg plng mlm

Naura menghela nafasnya membaca pesan itu.

Bang, pulangnya hati-hati ya


Naura kembali memejamkan matanya, suasana rumah yang sepi membuatnya mengantuk.

Sementara itu Nathan berada di Club bersama teman-temannya. Suara dentuman musik dan aroma alkohol memenuhi tempat terkutuk itu.

"Bro! Lo mikirin apa?!" tanya Farel.

Nathan hanya diam, ia terus menatap layar ponselnya. Entah sudah berapa lama ia terus menatap pesan chat dari adiknya itu.

Naura
Bang, pulangnya hati-hati ya

Nathan merasa bersalah, Naura pasti merasa kesepian dirumah. Tapi ia masih kecewa karena Naura menerima perjodohan itu.

"Semuanya sudah berubah Ra, sulit buat abang bersikap biasa" batin Nathan menatap layar ponselnya sendu.

"Woi Bro!!"

Nathan tersentak dan menatap temannya kesal.

"Lo ngelamun sedari tadi! Gue kira lo udah mabuk!" tanya Derrick.

"Lo kenapa!" tanya Farel lagi.

"Nggak papa! Lanjutin aja!" jawab Nathan membuat kedua sahabatnya mengerti kalau Nathan tidak ingin diganggu.

Nathan menuang kembali minuman beralkohol itu kedalam gelasnya dan berniat meminumnya. Pergerakan tangannya terhenti saat ponselnya berdering.

Telfon dari pak Diman. Nathan seketika kepikiran Naura, ia langsung menjawabnya.

"Iya Pak, ada apa?" tanyanya.

SADEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang