✉️messages ㅡ ten.

8.4K 1.4K 133
                                    

makin lama hujan semakin deras aja. kemungkinan hujan bakalan lama berhentinya. tangan mingyu udah mulai mengkisut efek mainin air hujan yang jatuh kebawah dari atas genteng terus sama sepatu dan celana dibagian bawahnya juga udah basah. kalau udah begitu sih mending mingyu langsung menerobos hujan aja juga sama kayak yang lainnya. auto nyesel juga sih dianya gak menerima ajakan dari junhui tadi.

jadi mingyu udah bersiap-siap buat lari untuk langsung pergi ke halte dengan tas yang sebagai pelindungannya. mingyu larinya cepat kok jadi mungkin tasnya juga gak bakalan basah-basah amat sampai kedalam isinya.

ceritanya mingyu udah selangkah maju buat mau lari nih tapi gak jadi, karena ada seseorang yang langsung narik tangan dia reflek mingyu menoleh.

dan ternyata yang tarik tangan dia itu wonwoo, orang yang ia tabrak dan bertanggung jawab atas layar ponselnya pecah 3 hari yang lalu,

“jangan hujan-hujanan kak.”

“eh elo. ada apa? mau tanya tentang hp lo ya? kang servicenya belum telpon gue mungkin belum siap. sorry ya kalau lama.”

wonwoo terkekeh kecil sambil menggeleng, “enggak kok kak, gapapa kali. aku datang cuma mau ngasih ini,” wonwoo memberi sebuah payung biru dan langsung diterima sama mingyu.

“kakak bawa aja tuh payung nya.”

“eh? makasih ya, lo sendiri gimana?”

“aku masih tetap di sekolah, tunggu sampai hujan berhenti aja dulu. kalau gak berhenti juga ya terpaksa aku hubungin supir ku,ㅡ

supir grab maksudnya, hEhehe....”

reflek mingyu pun ikut terkekeh, “jadi gapapa nih payung nya gue bawa?”

“gapapa kak bawa aja.”

“makasih ya, besok gue balikin. oh ya btw lo dikelas mana?”

“2 ipa 2 kak.”

seketika mingyu teringat sesuatu, “berarti loㅡ lo kenal si fox dong?”

wonwoo shook, tapi cepat-cepat dia netralkan dirinya lagi jadi datar dan untungnya mingyu gak sadar.

“fox? siapa kak? dikelas ku mana ada yang namanya fox.”

“ya itu, gue juga gak tau nama aslinya dia siapa. kemarin-kemarin dia bilang kalau kelasnya 2 ipa 2, gue datengin ke kelasnya di gak ada.”

“o-oh gitu.”

mingyu mengangguk, “bener nih di kelas lo gak ada yang namanya fox? atau itu nama panggilannya gitu di kelas.”

“enggak ada. emangnya kenapa kak sama si fox itu?”

“gapapa, gue penasaran aja sama orangnya.”

“oㅡoh hehe. enggak jadi mau pulang nya kak?”

“ohiya lupa. yaudah gue pinjem payung lo dulu ya besok gue balikin.”

“iya iya, hati-hati ya kak,ㅡ



















mingyu sayang. hEhEhE........”

yah sayangnya kata terakhir itu tidak dapat di dengar oleh mingyu karena sudah keburu pergi melewati derasnya hujan.


























ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Messages »meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang