Tengah malam taehyung pergi ke dapur untuk mengambil minuman, ia melihat dilemari es makanan yang irene masak untuknya. Taehyung mengeluarkan kotak makanan tersebut dan meletakanya dimeja.
Taehyung mendengus kasar, apa ia harus makan? Atau ia harus mengembalikanya, tapi kenapa ia mesti mengeluarkan makanan tersebut jika ia tak memakanya.
Irene terbangun, ia mendengar suara berisik dari arah dapur, dengan setengah kesadaranya, ia berjalan menuju dapur. Irene mengusap kedua matanya, ia tak yakin apa yang ia lihat, tapi ini nyata, taehyung sedang makan didapur dengan cahaya remang.
Sreeekkk
Irene mengambil kotak makanan tersebut hal itu membuat taehyung terkejut dan tersedak.
"uhukkk uhukkk" taehyung memukul-mukul dadanya lalu mengambil minum.
"aku akan memanaskanya sebentar."
Taehyung terdiam sambil melanjutkan kunyahan yang belum tertelan dimulutnya, taehyung memainkan sumpit yang ada ditangan kananya.
Irene meletakan makanan yang sudah dipanaskan tadi untuk taehyung. Saat ia ingin pergi taehyung memanggilnya.
"temani aku sebentar." ucap taehyung ragu. Irene berhenti, ia berfikir sejenak, jarang sekali taehyung memintanya untuk menemani makan.
"kau tak makan?"
Tanya taehyung basi-basi agar tidak terjadi keheningan pada keduanya.
"aku sudah makan sore tadi, saat kau tidak ingin makan."
Taehyung hanya memainkan makanan itu, hatinya sangat tidak tenang, entah apa yang ia pikirkan tapi ia merasa sedang tidak tenang, irene melihat gelagat taehyung lalu ia mencoba untuk bertanya pada taehyung.
"apa kau sedang ada masalah?"
Pertanyaan irene membuat taehyung menghentikan kegiatanya, pikiranya kosong, apa ia harus bercerita pada irene.
"aniii, embb.... Dimana kau tinggal?"
Taehyung menanyakan itu pada irene, irene terkejut, karena taehyung mulai menanyakan privasinya.
"aku tinggal diapartemen kecil didekat rumah sakit."
"kau tinggal sendiri?"
Irene mengangguk, ia tak tahu harus menjawab apa, kenapa ia sangat gugup, ini tak seperti biasanya, taehyung disini sangat terlihat rapuh.
"orang tuaku dan adiku ada didaegu, mereka didesa."
"setidaknya kau memiliki keluarga yang utuh, tidak sepertiku."
"kau memiliki segalanya tidak mungkin jika... "
Belum sempat irene meneruskan kalimatnya taehyung sudah menyelaknya.
"aku sendirian, seperti yang kau lihat."
Terjadi keheningan diantara keduanya, antara kasihan, irene sangat mengerti bagaimana rasanya hidup sendiri.
"aku lelah."
"jika kau lelah berhentilah, jangan sampai kau korbankan kesehatanmu."
"kau tak mengerti, dimata appa, aku ini tidak ada apa-apanya dibanding denganya."
Irene iba mendengar cerita taehyung, ternyata dibalik sikap aroganya, taehyung sangat rapuh dan lemah. Irene mempunyai naluri manusiawi, ia seorang suster jadi ia tahu bagaimana mengatasi depresi tersebut.
Irene berdiri dari kursinya, ia pergi, bukan pergi meninggalkan taehyung, melainkan irene....
Grebbb