Taehyung memakai setelan casual yang cocok untuk bersantai, tak lupa ia juga memakai kacamata hitamnya, taehyung melihat kearah luar jendela pesawat saat pesawat tersebut sudah take off.
"untuk apa kau berpegangan seperti itu, kalaupun tidak berpegangan kau juga tak akan jatuh."
Maklum, seumur hidupnya, baru kali ini irene berada didalam pesawat, tentu ia bingung dan takut, sejak tadi taehyung mengamati gerak-gerik irene yang terlihat gusar yang duduk disampingnya.
Irene tentu saja malu, ia seperti orang norak.
"jangan aneh-aneh, letakan tanganmu disini, kau sudah memakai sabuk pengaman jadi tak akan terjadi apa-apa"
Irene lalu melepaskan genggaman pada ujung kursi pesawat tersebut, dan mencoba tenang mengikuti kata taehyung.
"kita akan menginap di london selama 3 hari."
"London?? Aku akan menghubungi oppa."
Ekspresi irene berubah ceria, beda halnya dengan taehyung, ia sangat terkejut, irene memanggil seokjin dengan sebutan oppa.
"oppa? Kau...... " ucap taehyung sambil melepas kacamata hitamnya
"apa, itu bukan urusanmu." ucap irene.
Keduanya langsung terdiam, taehyung masih memikirkan apa selama ini irene menyukai kakaknya? Tapi untuk apa taehyung memikirkan itu, irene sendiri tak tahu kenapa taehyung tiba-tiba terdiam.
"ingat, kau disini bertugas untuku, jika kau ingin pergi kau harus meminta izin padaku." ucap taehyung tanpa memandang irene.
"nde." jawab irene.
Penerbangan belum sampai irene dan taehyung masih menikmati perjalanan mereka didalam pesawat, entah kenapa tiba-tiba irene merasa seperti ingin muntah, semua isi didalam perutnya seakan ingin keluar.
Irene membangunkan taehyung dengan menggoyang-goyangkan tanganya pada tubuh taehyung.
"wae" ucap taehyung.
Irene tak bisa mengucapkan, mulutnya serasa penuh ingin memuntahkan sesuatu. Taehyung panik, apa yang ia lakukan ia sendiri juga tidak tahu, pasalnya taehyung saat itu tengah terlelap, irene membangunkanya tiba-tiba jadi kesadaranya belum sepenuhnya kembali.
"hoooweeekkkkkkkkk"
LONDON
Irene mencuci baju taehyung diwastafle kamar mandi apartemen, setelah sampai dilondon taehyung memesan kamar hotel dadakan, karena tak mungkin ia langsung kerumah seokjin dengan pakaian dan tubuh penuh dengan muntahan irene.
Taehyung bergidik, ia masih membasuh tubuhnya yang terkena muntahan irene.
"sialllll, apa sudah bersih." taehyung menciumi badanya, badanya sudah bersih tapi ia masih membayangkan muntahan irene yang mengenai tubuh atletisnya.
"terus saja mengumpatiku, aku juga tidak tahu jika aku akan muntah, dasar tak berperasaan." ucap irene.
Beberapa saat kemudian.
Taehyung menatap irene tanpa berbicara padanya dikursi dekat dapur, irene saat itu tengah menyiapkan makan malam untuk taehyung.
Setelah itu taehyung menghampirinya, sebenarnya ia masih kesal dan ingin memarahi irene, tapi kalau dipikir-pikir ini juga bukan kesalahan irene.
"buang saja baju itu, aku tidak akan memakainya lagi."
"maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja."
"jangan bahas itu selagi aku makan, kau akan membuat mood ku hancur."
Ponsel milik taehyung berbunyi, taehyung segera mengangkatnya.
"hn, aku baru saja tiba, besok aku akan langsung kesana."
Penasaran dengan siapa yang menelpon taehyung, irene menanyakanya dengan wajah riang.
"apa itu seokjin oppa?"
"kenapa, kau merindukanya, kau ingin berkencan denganya, kau ingin bersama denganya."
Setelah mendengar jawaban taehyung, irene kecewa, benar juga, disini dia kan bekerja dengan taehyung, irene sangat merindukan lelaki hangat tersebut, saat dekat dengan seokjin irene merasa sangat tenang, beda dengan taehyung, irene seperti diselimuti hawa yang mencekam.
Keesokan harinya,
Taehyung dan irene tiba dirumah seokjin.
"selamat datang, wahh ada tamu spesial lagi disini, hei broo kenapa kau tidak memberitahuku kalau dia akan ikut."
"apa itu penting." jawab taehyung dingin.
Para maid membawa barang-barang yang dibawa taehyung kekamar.
"semoga kau betah disini." ucap seokjin kepada irene dengan senyumnya yang sangat ramah.
"ndee oppa."
Taehyung lebih terkejut lagi mendengar jawaban irene dengan senyuman, jarang sekali ia menampakan senyumnya saat berada didekat taehyung.
"heoll."
"kau kenapa." mendengar taehyung mengatakan itu, seokjin rasa taehyung sedang lelah.
"aku akan pergi kekamar, aku lelah." kata taehyung dan pergi kekamar yang telah maid siapkan.
"hei, irene, apa kau lelah."
Irene menggelengkan kepalanya.
"baguslah, bagaimana kalau kita memasak."
"oppa suka memasak?"
Seokjin mengangguk
"baiklah, ayo kita memasak untuk makan malam, aku tidak tahu kalau oppa juga suka memasak."
"karena kau tidak tanya."
Mereka berdua tertawa bersama sambil berjalan kedapur, taehyung sebenarnya belum masuk ke dalam kamar, ia masih melihat obrolan menyenangkan dari kedua orang yang ada dibawah tersebut.
"cihhhh, sepertinya aku salah mengajaknya kesini, sia-sia saja aku berada disini."
Sepertinya taehyung kesal, irene sangat senang berada didekat seokjin, beda sekali saat bersamanya.
"apa ini, aku tidak mengerti dengan diriku."
Setelah mengatakan hal itu taehyung masuk kedalam kamarnya.