Irene turun dari mobil seokjin dengan kaki terbalut perban, ia mengalami cedera ringan dipergelangan kakinya.
Hari ini irene senang, seokjin banyak bercerita tentang kehidupan pribadinya di London, irene juga sangat nyaman berbincang dengan seokjin."hati-hati irene, walaupun itu cidera ringan, kau harus berhati-hati."
"nde, sunbae,, terimakasih untuk hari ini, dan untuk ini."
Irene menunjukan kakinya yang dibalut perban.
"tak apa, itu karena kau menjaga taehyung selama ini, dia memang agak kasar, tapi dia baik."
Setelah itu irene masuk ke dalam rumah, ia tak melihat tanda-tanda keberadaan taehyung, dengan langkah perlahan ia menaiki tangga dan menuju kamar taehyung.
"tidak terkunci?"
Irene masuk kedalam dan melihat taehyung yang sedang tidur pulas, irene kembali untuk menyiapkan makan malam untuk taehyung.
Hari mulai larut malam, taehyung tak kunjung bangun, irene telah menyiapkan makan malam untuk taehyung.
Tap tap tap
Suara langkah kaki tersebut membuat irene bernafas Lega, taehyung duduk dimeja makan, ia melihat banyak sekali makanan hari ini.
"untuk apa kau memasak makanan sebanyak ini." ucap taehyung.
Irene masih memperhatikan taehyung, ia sedikit takut jika taehyung tahu ia dan kakaknya pergi untuk sekedar berbincang.
"itu, karena bahan dikulkas masih banyak, jika dibiarkan tidak ada gizinya lagi, besok aku akan membeli bahan makanan yang baru."
Taehyung mengunyah makanan tersebut dengan pelan, seperti biasa ia selalu tak berselera makan, saat irene mengambil sesuatu dikompor, taehyung melihat pergelangan kaki irene yang terbut perban.
"kau mengobati kakimu sendiri?" tanya taehyung tiba-tiba.
Irene gugup, tak mungkin ia mengatakan jika kakaknya yang mengobati lukanya.
"tentu saja, kau pikir siapa, aku seorang perawat, aku bisa merawat diriku sendiri."
Taehyung hanya mengangguk mrndengar jawaban irene, benar juga irene merupakan suster, seharusnya taehyung tidak mempertanyakan kaki irene.
Ctakkk
Irene menoleh, ia melihat taehyung bangkit dari kursinya, sedangkan makanan masih banyak.
"kau sudah selesai? Kenapa tidak kau habiskan?" tanya irene.
Taehyung memasukan kedua tanganya ke dalam saku celananya, tanpa memandang irene taehyung hanya sedikit mengatakan kata yang sangat menusuk.
"aku tidak suka kebohongan!"
Taehyung pergi dan berjalan menuju kamarnya, sedangkan irene wajahnya berubah ketakutan, ada rasa tidak enak dalam diri irene.
"apa dia mengetahui jika aku pergi dengan kakaknya?"
.
.
.
.
.P
agi itu taehyung tiba dikantornya, dengan aura semakin mencekam dan dingin, seperti terselimuti awan hitam tebal dengan petir yang menggelegar.
Taehyung juga tidak memakan sarapanya pagi ini, kantor juga sedang mengalami masalah, produk taehyung memang laku, tapi keuntungan keuanganya tidak nampak, hanya beberapa persen saja.