Daniel sedang menunggu irene menyiapkan sarapan pagi, Daniel sudah rapi mengenakan seragam sekolahnya.
"dimana appa."
Mendengar perkataan anaknya irene hanya menjawabnya tanpa menoleh kearah anaknya.
"seperti biasanya, appamu selalu terlambat untuk sarapan pagi."
Rupanya orang yang tengah dibicarakan terlihat batang hidungnya, dengan celana training dan kaos oblong kesukaanya, taehyung mendekat ke meja makan, ia duduk tanpa membuka matanya.
"hei Daniel, belajar yang pintar hn, habiskan makananmu, jangan menyusahkan eommamu." ucap taehyung sambil menopang dagunya menceramahi putra semata wayangnya.
"appa lah yang merepotkan eomma."
Mendengar jawaban sang anak irene tertawa, putranya memang pandai berbicara, sangat mengena sampai hati, terkadang ia sendiri juga bingung dari mana putranya mempelajari kosakata itu.
"Daniel, cepat selesaikan sarapanmu, eomma akan menyuapimu."
Irene kemudian duduk disamping Daniel dan mengambil piring Daniel.
"tidak, aku tidak mau eomma, aku ingin makan sendiri, sepertinya appalah yang membutuhkanya, bukan aku, eomma lihat sendiri, mata appa masih terpejam, bagaimana ia akan makan jika matanya masih terpejam."
"biarkan saja, mau makan atau tidak itu bukan urusanku, appamu sudah dewasa."
"yak, irene, aku ini lelah, kau tidak peka sekali."
Semalam...
"aishhhhh game sialan, kenapa mesti kalah lagi, arrggghhhhh."
"Taehyung, tidak bisakah kau tidur, aku akan menghancurkan ponselmu jika kau tidak tidur." ucap irene.
Irene tak mendengar suara bising lagi saat ia membuka matanya, ia mencari taehyung.
"kena kau kena kau."
Irene melihat taehyung bermain game dibawah disofa sambil tiduran.
"terserah saja."
Blamm
Irene melanjutkan tidurnya kembali, keesokan harinya ia melihat taehyung tidur disampingnya.
Irene tertawa meremehkan, lelah dalam hal bermain game, sangat kekanak-kanakan.
Setelah Daniel pergi kesekolah dengan supir pribadinya, Taehyung bergegas pergi ke kantor, sedang irene bersiap untuk pergi kerumah sakit, cita-citanya memang menjadi seorang perawat, walaupun ia sekarang menikah ia masih ingin menjadi perawat.
"liburan musum panas Daniel ingin pergi ke daegu, rumah appa dan eomma."
"kesana lagi, kenapa ia tak tinggal bersama kakek dan neneknya."
Duk
Taehyung meringis kesakitan saat irene menginjak kakinya.
"walau bagaimanapun Daniel putra kita."
Irene membenarkan dasi suaminya, ia Jug mengancingkan kemeja milik suaminya, pekerjaan irene setelah mengurus Taehyung junior.
Cup
"kau suka sekali menciumku."
"kenapa, kau kan istriku."
"bagaimana, kau mau tidak, jika tidak aku akan pergi sendiri dengan daniel."
"hei, aku juga akan ikut, kalian mau meinggalkanku sendiri disini."
.
.
.
.Liburan musin panas telah tiba.