17.

5K 261 12
                                    

Malam ini irene dan kedua orangtuanya bersantap makan malam, irene senang bisa berkumpul dengan orangtuanya, tapi ia juga sedih, saat ini keluarganya terkena musibah, taehyung pernah mengatakan bahwa ia akan menolong keluarganya, irene berfikir apa ia hanya menggantungkan harapanya hanya pada taehyung dan seokjin.

"nak, jika ini sudah takdir appa dan eomma tak apa-apa, sekarang appa tahu lelaki itu mencintaimu dan appa yakin kau akan bahagia bersamanya."

"yak, appa, kau mau menyerah begitu saja, aku tidak ingin mereka merenggut harta satu-satunya yang kita miliki disitu banyak kenangan bersamanya (adik irene yang meninggal)"

"itu semua tidak penting ada atau tidak suatu kenangan, tapi appa telah menyimpanya didalam hati appa, jadi tidak akan pernah hilang."

Mendengar ucapan ayahnya irene ikut bangga, ia memiliki kedua orang tua yang sabar dan mengerti dirinya.

"besok, Taehyung dan seokjin oppa akan ke daegu, mereka akan membantu kita, aku juga akan ikut."

"kami hanya mampu mendoakan yang terbaik, semoga kalian diberi kekuatan oleh Tuhan." kata ibu irene.

"terimakasih appa, eomma."

Kemudian mereka bertiga melanjutkan menyantap makan malam dengan penuh perasaan yang gembira.

Keesokan harinya...

Taehyung irene dan seokjin bersiap pergi ke Daegu, dan tak lupa sungjae juga ikut.

Jika sungjae ikut lalu siapa yang menangani perusahaan Taehyung?

"kerja bagus, kalian harus selalu tersenyum seperti ini, bukankah ini sangat menyenangkan, kita dapat menyalurkan energi positif kepada yang lain."

"iya pak presidir."

Tuan Kim berjalan melewati para karyawan yang membungkuk hormat padanya. Selama taehyung dan sungjae pergi Ayahnya lah yang menggantikan tugasnya, sebelumnya seokjin memberitahu ayahnya tanpa meminta persetujuan dengan Taehyung.

Tuan Kim menyetujui permintaan seokjin, karena seokjin mau memberitahu sang ayah tentang putra bungsunya, dalam hati Tuan Kim juga senang sebentar lagi ia akan mendapatkan calon menantu.

Setelah itu, seokjin memberitahu Taehyung, Taehyung marah, ia malah memaki seokjin karena Taehyung pikir seokjin akan mendapatkan perhatian lagi oleh ayahnya.

Seokjin pun harus menjelaskan dengan sabar pada Taehyung, dan setelah itu Taehyung menyetujuinya dengan wajah kesal.

Sesampainya di Daegu, mereka berjalan menuju lokasi, sudah terlihat alat-alat berat yang akan meratakan tanah tersebut dipinggiran jalan.

"selamat pagi, bisakah saya bertemu dengan pak Sehun." ucap seokjin.

"apa kalian ada janji dengan beliau."

"suruh masuk!"

Teriak seseorang dari dalam. Seokjin menyeringai pada bodyguard yang berjaga diluar rumah. Rupanya seokjin sudah membuat janji pada Sehun sebelumnya.

Seokjin, irene, taehyung, sungjae masuk kedalam rumah tersebut.

"kalian berdua tunggu disini, dan sungjae kau ikut aku masuk kedalam ruangan itu, aku akan membutuhkanmu."

Sungjae memutar bola matanya, ia iri,  kepada irene dan taehyung karena seokjin menyuruhnya menunggu diluar.

"pasti kalian akan mencari kesempatan."

Sungjae kemudian masuk mengikuti seokjin yang sudah masuk terlebih dahulu.

"dia sendiri kan yang mengajukan diri untuk ikut, kenapa dia yang kesal, dasar aneh." ucap taehyung.

LOVE MAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang