Genap 1 minggu setelah kejadian tersebut, hubungan seokjin dan taehyung sedikit membaik, beberapa hal yang baru taehyung sadari bahwa kakaknya tidak pernah membencinya sedikitpun, hal ini membuktikan bahwa seokjin benar-benar tulus membantu kim taehyung. Satu minggu dipegang oleh seokjin membuat karyawan perusahaan taehyung senang, kepribadian seokjin yang hangat mampu membuat semua karyawan jatuh hati pada sikapnya, sangat kontras dengan kim taehyung.
"baiklah, aku akan pergi sekarang, terlalu lama disini akan membuatku tidak ingin pergi."
"pergilah." jawab taehyung.
"kehh, begitu cara mengucapkan terimakasih kepada orang yang telah membantumu?"
"aku tidak meminta bantuan."
"itulah kau, irene jaga dia baik-baik hmmm, satu hal lagi, kau boleh mengunjungi London kapanpun kau mau, aku akan menjemputmu."
Perkataan seokjin membuat taehyung manatapnya nanar, tapi untuk apa, irene bukan apa-apa baginya.
"tentu, aku akan menghubungimu"
'menghubunginya, sedekat apa dia dengan seokjin, apa selama ini mereka menjalin hubungan secara diam-diam,. Tunggu! Untuk apa aku memikirkan hal itu, tidak penting'
Kim taehyung akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam rumah, ia tidak menunggu sampai seokjin pergi.
"dasar." umpat irene.
"mungkin dia cemburu, haha, sampai jumpa irene."
"hati-hati sunbae."
Irene melambaikan tanganya kala seokjin pergi dari halaman depan taehyung.
Malam harinya tepat jam 11.30 terdengar suara gaduh dari kamar sebelah, taehyung keluar dari kamarnya untuk memastikan suara apa itu.
Saat ia ingin mengetuk pintu kamar irene, pintu itu terbuka, taehyung melihat irene sedang membawa tas ransel besar.
"mau kemana kau tengah malam begini."
"aku harus pergi, kau tidak bisa menghalangiku."
"katakan dulu, mau kemana kau." taehyung merentangkan tanganya untuk mencegah irene pergi.
Irene menatap taehyung, apa ia harus memberi alasanya, ia takut taehyung tidak akan mengizinkanya.
"adiku, meninggal."
Taehyung tersentak, ia diam tanpa berkata apapun. Irene hendak melewati taehyung, namun taehyung mencegahnya.
"setuju atau tidak, aku akan tetap pergi, jika kau memecatku aku tidak akan peduli, aku ingin segera pulang."
Taehyung menatap tajam mata irene, irene hampir tidak bisa menahan air matanya yang jatuh, ia tak ingin didepan taehyung terlihat lemah.
"akan kuantar."
Ucapan taehyung membuat hati irene berdesir, untuk apa taehyung melakukan semua ini kepadanya.
"tidak, kau sedang dalam masa pemulihan, perusahaan juga membutuhkanmu."
Taehyung tak peduli, ia mengambil ponselnya dan menghubungi sungjae.
"aku ada urusan penting, aku menyerahkan semuanya padamu, ini perintah!" taehyung menutup ponselnya, ia tak tahu apa reaksi orang yang ia telfon tengah malam.
"arrggghhhhhh dasar pengacau, seenaknya saja dia, kim taehyunggggg" ucap sungjae yang saat itu sudah tertidur pulas.
Irene dan taehyung telah sampai didaegu tempat tinggal orangtua irene. Berhubung jalan sangat kecil, mobil taehyung tidak bisa melewati jalan, alhasil mereka berdua berjalan kaki.
"kau pasti tidak akan betah, tinggal disini."
"kau meremehkanku?"
Irene tak memperdulikan taehyung, ia berjalan melewati taehyung.
"dasar." ucap taehyung.
Suasana duka masih menyelimuti keluarga irene, adiknya telah menjadi abu dan dilarung kesungai, irene tak dapat melihatnya untuk terakhir kali.
Irene menangis dipelukan ibunya, taehyung tak tahu harus berbuat apa, lalu ayah irene menghampirinya.
"terimakasih telah mengantar irene kemari."
Taehyung mengangguk, setelah itu ia berbincang dengan ayah irene diluar rumah, saat itu taehyung dan irene tiba pagi hari.
Suasana pedesaan sangat khas, taehyung dapat melihat sekelilingnya penuh dengan kebun sayur milik petani.
"putri kami, bae johyun, meninggal pada sore hari, dia menderita leukimia sejak kecil, irene merupakan tulang punggung kami, penghasilan kami tidak cukup untuk berobat putri kami."
Taehyung tak pernah menanyakan tentang irene dan keluarganya, ia baru tahu saat ayah irene menceritakan semuanya.
Malam harinya mereka semua berkumpul untuk makan malam dengan sederhana, masih terlihat mata irene sembab.
"siapa namamu nak, maaf bibi baru menanyakan hal ini."
"kim taehyung, tidak apa-apa bibi."
"irene tidak pernah membawa temanya kemari, ini pertama kalinya ia datang bersama temanya."
Taehyung menatap irene, apa benar dia gadis yang selama ini menjadi perawatnya, beda sekali saat ia bersama dengan keluarganya.
"makanlah, kau pasti lapar, maafkan bibi, bibi hanya memasak makanan seperti ini."
"ini sangat enak, aku belum pernah memakanya, bolehkah aku menghabiskan makanan ini?"
"tentu nak, kau boleh menghabiskanya."
Taehyung bahkan tak sungkan untuk menghabiskan makanan itu, baginya ini pertama kali ia makan dengan orang banyak.
'kasihan sekali dia, pasti ini pertama kalinya ia memakan masakan buatan rumah.' batin irene.
"kau boleh pulang jika tidak suka disini."
"kau mengusirku, aku tidak akan pergi, disini sangat menyenangkan." ucap taehyung.
Keduanya saat ini tengah berada diluar rumah, mereka duduk diteras depan rumah irene.
"baiklah, aku tidak akan memaksamu."
Untuk pertama kalinya taehyung bersimpati atas apa yang terjadi pada irene, keduanya saling berbicara, taehyung pernah menceritakan kehidupanya pada irene namun irene tak pernah bercerita mengenai kehidupanya, tapi sekarang taehyung sudah mengetahui segalanya tentang irene.
"kau tidak ingin mengajaku melihat-lihat desa ini."
"kehh, untuk apa, bukanya kau tak tertarik sama sekali?" kata irene.
Taehyung berdiri, ia sedikit merilexkan badanya, taehyung melihat ada sebuah sepeda disamping rumah irene.
"hei, apa yang kau lakukan." teriak irene saat taehyung berlari untuk menemui sesuatu.
Irene melongo, ia agak ragu ketika taehyung mengajaknya bersepeda.
"aku tidak mau terjadi apa-apa, lebih baik kita jalan kaki."
"tidak, ayo cepat naik, kalau kau tak mau naik, aku akan menaikanmu."
Satu detik, irene langsung berada diboncengan sepeda taehyung, taehyung tersenyum tapi irene tak tahu.
"haaaahhhhh sejuknya, yak kenapa kau tak pernah menceritakan kalau desamu sangat indah, kau tahu aku membutuhkan tempat seperti ini."
'benar juga, ini juga sangat ampuh untuk mengatasi depresi atau stres.' batin irene.
"kau sedang apa? Tertidur?"
"tidak, fokuslah pada jalan jangan mengajaku berbicara." kata irene.
Semua orang memandang taehyung dan irene, seakan mereka yang melihatnya kagum dengan paras cantik dan tampan milik keduanya.
'semoga kau terhibur irene, aku akan menghilangkan kesedihanmu'