BAB 5

76.3K 4.6K 47
                                    

Happy reading❤
Ditunggu vote dan komennya sebanyak-banyaknya yaaaa!!!

---

Hujan sore ini membuat banyak orang yang akan pulang pun mengurungkan niatnya dan memilih untuk mendekam di kantor lebih lama, tak terkecuali dengan Bima. Selain untuk menunggu hujan reda, laki-laki itu rasa dia lebih nyaman berada di kantor dengan segudang pekerjaannya daripada harus berdiam diri di apartemen yang selalu saja sepi.

Begitu hujan reda, manusia yang memilih tinggal sebelumnya pun segera berhamburan untuk menyambut libur akhir pekan mereka.

Hari ke hari tampak tak terasa. Rasanya, baru kemarin dia menikmati libur akhir pekan di rumah kedua orang tuanya. Dan  ternyata, sekarang sudah hari jumat saja, yang berarti besok adalah hari sabtu. Hari merdeka bagi orang yang bekerja sepertinya.

Bima yang sedang berjalan menuju parkiran pun merogoh saku celananya kala merasakan handphonenya bergetar. Tak lama setelah melihat identitas si penelepon, laki-laki dua puluh delapan tahun itu pun mengangkat teleponnya.

"Iya Ngel?" ucapnya seraya membuka kunci mobilnya, hingga terdengar bunyi beep di sana.

"Jumat malam nih, nggak ke sini?" tanya wanita di seberang sana. Namanya Angel, teman wanita yang Bima kenal beberapa tahun lalu di kelab malam secara tak sengaja hingga pertemanan keduanya pun berjalan dengan baik sampai sekarang.

Bima melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Masih pukul sembilan, kamu udah di sana?"

"Iya nih baru dateng, sama anak-anak juga. Pada nanyain kamu."

"Sorry, kayaknya malam ini aku nggak bisa ke sana. Mau pulang ke rumah Mama soalnya."

"Oh oke deh. See you later!"

"Hm."

Setelah sambungan teleponnya terputus, Bima pun kembali melangkahkan kakinya untuk memasuki mobilnya. Tetapi pergerakannya terhenti kala seseorang menyapanya.

"Eh Mas Rian, pulang juga?" ucap Bima yang dibalas anggukan oleh laki-laki yang berusia tiga puluh dua tahun itu.

"Pulang. Saya duluan ya," ucap pria yang bernama Rian itu yang dibalas senyuman oleh Bima. Dia Adrian, salah satu arsitek senior di tempat kerjanya.

Bima menutup pintu mobilnya. Setelah menstarter mobil yang dikendarainya, dia pun pergi meninggalkan pelataran parkiran. Saat ini, tujuannya pergi ke tempat sepupunya. Tetapi sebelum itu, dia harus memastikan keberadaan Arga. Karena terkadang, laki-laki itu selalu berpindah-pindah tempat. Maka dari itu, satu tangan Bima menggenggam handphone setelah sebelumnya dia mendial nomor sepupunya.

"Dimana Bro?"

"...."

"Oh oke, gue ke sana ya."

Sesudah memastikan jika sepupunya tengah berada di resto bersama istri serta anaknya, Bima pun melajukan mobilnya ke sana. Di tengah perjalanan, hujan kembali meluncur dengan deras.

Bima mendesah berat. Sepertinya cuaca sangat mengerti dengan isi hatinya saat ini. Jujur saja, Bima masih kepikiran dengan Jihan. Apalagi ketika ia bertemu dengan perempuan itu beberapa waktu lalu. Bahkan wanita itu tidak mau menggubris ketika dia mengetuk kaca mobilnya. Ternyata, meskipun telah sekian lama, perempuan itu masih membencinya.

Setelah menempuh jarak perjalanan selama beberapa puluh menit, akhirnya ia pun sampai di resto milik sepupunya. Dengan tergesa-gesa, Bima melangkahkan kakinya menuju resto. Air hujan sedikit membasahi kemeja putih yang dipakainya.

Dia menyipitkan matanya begitu melihat seseorang yang tampak familiar yang duduk membelakanginya. Laki-laki itu menyunggingkan senyumnya. Ah ternyata, dia tak sia-sia pergi ke sini. Karena dia akan bertemu dengan mantan kekasih yang masih dicintainya. Siapa lagi jika bukan Jihan.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang