Chapter 46

444 50 3
                                    

Mentari telah bersinar cerah kala seorang gadis masih terlena dalam mimpi di tidur nyenyaknya. Deburan ombak serta kicauan burung menyapa indra telinganya. Ia merasakan guncangan kecil pada bahunya, membuat tidurnya yang nyenyak cukup terusik dan dengan terpaksa Ia membuka mata violetnya.

"Hey, ini sudah hampir jam 7. Bangunlah Miya..."

Miya mengerjapkan matanya. Rafaela menarik selimut tipis yang dipakai Miya, lalu melipatnya rapi. Miya meregangkan otot-ototnya, lalu berdiri dengan angkuh di atas dahan pohon yang besar itu. Ia memetik satu buah apel merah, dan langsung melahapnya.

"Hey, kau bisa sakit nanti" tegur Rafaela.

"Ayolah, Rafa. Pohon ini sudah berumur lebih dari 30 tahun, dan rasa buahnya manis. Well, disini juga tidak mungkin terkena pestisida, kan" elak Miya.

"Terserah"

Miya memetik 2 buah apel lagi, lalu turun bersama Rafaela. Timnya sudah menunggu. Miya melempar satu apelnya ke Harley, kemudian bergegas menuju basecamp untuk mempersiapkan diri.

(::ʘωʘ::)

Pulau Abbys
Land of Dawn
07.45

Nathalie dan team Assasin yang dipimpinnya sudah mendarat di Pulau Abbys, tepatnya di tengah hutan. Senjata mereka telah diganti dengan yang baru. Juga diberi beberapa senjata yang diambil Nathalie & Mileaa dari markas Fanny.

"Be careful, Rafa. Kalau kau ikut gugur, maka kita akan benar-benar kehilangan segalanya" peringat Harith.

"Aku bisa melindungi diriku sendiri" ucap Rafaela.

"Our mission is attack the nearest post. We will attack the headquarters later" ucap Cheryl.

"Let's go!" seru Sakura.

"Wait!" cegah Freyza.

Drrrt...

Drrrt...

Drrrt....

Tanah yang mereka pijak terasa bergetar. Tidak, ini bukan gempa. Gerakan ini terasa tak wajar. Pasti ada sesuatu di sekitar mereka yang membuat getaran itu. Dan sesuatu itu bisa dipastikan berjalan semakin dekat menuju mereka, mengingat getaran itu semakin hebat.

"We must to go" bisik Kirana.

"Now!" seru Nathalie.

Ketika tim Assasin menghidupkan jetpack mereka untuk pergi, mereka tertahan oleh sesuatu. Sesuatu yang mengubah gaya gravitasi di sekitar mereka. Sehingga mereka mengapung di udara tanpa bisa menggerakkan tubuh mereka dengan bebas. Bahkan jetpack mereka mati karena medan magnet yang cukup besar itu.

Nathalie menoleh ke arah Mileaa & Harith, kedua leader dari anggota team Assasin itu juga menampakkan raut wajah bingung bercampur takut.

Brakkk!!!

Seluruh anggota team Assasin dihempaskan begitu saja. Sebagian dari mereka menghantam pohon dan tanah. Sedangkan yang lainnya berhasil menghidupkan jetpack disaat yang tepat.

"Who's that?" lirih Rafaela.

"Go! Now!!" seru Cheryl.

Zhaaaass!!!

Semua orang membuka mata. Cukup terkejut dengan apa yang mereka lihat sekarang. Robot besar yang hendak menyerang mereka, tiba-tiba membeku menjadi es.

"Whoa... Ternyata pistol es ini benar-benar mirip dengan senjata yang ada di Despicable Me ya" ucap Mileaa santai dengan tampang polos bak anak-anak.

"Ka-kau...-"

"Khe... Aku menemukan beberapa senjata anehmu di gudang penyimpanan senjata. Kau kira aku gadis tolol yang hanya membiarkan senjata itu, hm? I'm sorry, but NO! Aku tidak sebodoh itu" potong Mileaa dengan nada meremehkan, desertai wajah belagu andalannya.

Our Mission CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang