Chapter 39

481 44 14
                                    

Rumah Ruby
Brown Wood Village
13.30

"Baiklah, ayo lihat apa yang kita dapat" ucap Miya.

Miya menyalakan laptop miliknya. Ia memasukkan kode untuk membuka sistem Stefany. Setelah melalui beberapa proses yang cukup lama, gadis itu akhirnya mendapatkan apa yang Ia dapat.

Mini robot yang mereka sebar di hutan semalam, berhasil merekam berbagai tempat dan kejadian. Miya & Ruby memperhatikan setiap detik dari video tersebut.

Dari tempat terakhir mereka, mini robot itu berjalan di rerumputan, batang pohon, dan terkadang terbang. Beberapa meter dari tempat mereka, terdapat sebuah pos penjagaan. Di dalamnya hanya terdapat satu set meja belajar, lengkap dengan komputernya. Naik ke lantai 2, hanya terdapat teras. Dijaga oleh seorang pria yang bertampang sangar.

Sedikit jauh dari pos pertama, ada pos kedua yang didalamnya sama. Pos kedua ini bertugas untuk menjaga jembatan kayu. Beberapa meter kemudian, ada pos penjagaan. Pos ini mirip seperti pos satpam, dijaga oleh 3 orang bertampang lebih sangar dari yang sebelum-sebelumnya.

"Shit" umpat Miya.

Satu mini robot dihancurkan. Tinggal 2 robot lagi yang tersisa. Kedua robot itu masih berjalan dan merekam apa yang ada di sekitarnya.

Cukup jauh dari pos terakhir itu, ada sebuah rumah tua yang cukup usang. Bahkan jika dilihat lebih lama lagi, rumah itu terkesan angker. Ada sebuah mobil tua yang terparkir di halaman rumah tersebut.

"Err.... Kau yakin itu rumah yang dimaksud ayah?" tanya Ruby.

"Pak Roger bilang rumahnya berada di tengah hutan. Dan jauh dari rumah itu ada banyak sekali penjagaan, kan? Bisa jadi itu rumah yang digunakan Chou untuk perdagangan narkoba" jawab Miya.

Kedua mini robot itu berpencar. Salah satunya mengamati keadaan sekitar dan yang satunya lagi masuk ke dalam rumah.

"Kita harus menyiapkan strategi untuk melumpuhkan mereka semua" pikir Ruby.

"Kita diutus untuk membunuh, Ruby. Mereka akan kabur 12 jam setelahnya jika hanya dilumpuhkan" bantah Miya.

"Aku punya ide" ucap Ruby menyeringai sadis.

Rumah usang itu tampak tak terawat. Mini robot merekam suara-suara yang ada di sekitarnya. Dan semakin lama semakin jelas.

"Shit" umpat Miya lagi.

"A b*tch? Or a man?" tanya Ruby.

"Kita bunuh saja para wanita murahan itu bersama dengan mereka" ucap Miya.

Keduanya saling menyeringai kejam. Pandangan mereka kembali ke layar laptop.

"Nona, kita ketahuan" lapor seseorang.

"APA?!"

Wanita yang sedang duduk di kursi kebesarannya itu langsung berbalik. Membuat Miya & Ruby terkejut bukan main.

"FANNY?!" seru mereka.

\\(≥ ᴥ ≤)//

Glorious Hospital
Land of Dawn
14.00

Chang'e kembali mengunjungi Lesley. Gadis itu masih memakai seragam sekolahnya. Ia menghampiri Lesley yang sedang tertidur pulas di atas ranjang rumah sakit. Pandangannya beralih pada nampan berisi makanan yang masih utuh.

"Kak Lesley pasti belum makan" pikir Chang'e.

Chang'e pun mengguncangkan tubuh Lesley, sambil sesekali memanggil namanya. Namun kakak iparnya itu tak kunjung bangun.

"Kau takkan bisa membangunkannya dengan cara seperti itu, Chang'e" ucap seseorang yang berdiri di daun pintu.

"Kak Gusion!" geram Chang'e.

Our Mission CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang