Chapter 28

738 88 6
                                    

"Miya..." panggilnya.

Alucard berjalan menghampiri Miya. Kini pemuda itu berada di depan Miya dengan jarak yang sangat dekat. Alucard mengambil gelas sirup yang dipegang Miya, dan memberikan gelas itu pada para maid. Tak lupa, Ia menyodorkan setangkai mawar yang Ia ambil tadi.

"Menikahlah denganku"

Alucard mengucapkannya dengan tulus. Membuat air mata bahagia Miya menetes begitu saja. Dan Miya langsung menghambur ke pelukan Alucard sambil menangis.

"Kau mau kan?" tanya Alucard sambil membelai rambut Miya.

"Ya, Alu. Aku mau" jawab Miya.

Semua orang bersorak. Namun semua itu sirna ketika mereka mendengar suara ledakan yang cukup besar dari arah barat.

Booom....
Duaaarrrr!!!!

Asap mengepul bersamaan dengan suara ledakan itu. memang jaraknya cukup jauh dari Markas Besar ISS. Tapi mereka masih dapat melihatnya dengan jelas.

"Asalnya dari arah barat. Ini hanya perkiraanku, tapi sepertinya berasal dari Pantai Moana" ucap Dante.

"Cepat hubungi Mileaa! Dan kalian semua, cepat pulang. Alucard, kau juga. Kami tak ingin kalian terluka" perintah Karrie.

"Baik, ibu" ucap Alucard.

"Kita harus segera pergi ke kantor" seru Karina.

"Pakai mobilku. Dan sebaiknya kita membawa seragam CSP" ucap Lolita.

\\(> ⌂ <)//

Kantor Pusat CSP Association
Land of Dawn
18.00

"Lapor. Ada ledakan di bagian barat Land of Dawn. Perkiraan sementara, di Pulau Abbys"

"Selidiki apa penyebab ledakan itu" perintah Roger.

"Baik, Tuan"

Roger menutup sambungan teleponnya. Dan Ia mendengar suara ketukan pintu. Setelah orang itu masuk, wajah gusar Roger berubah menjadi lebih cerah.

"Kami kembali, Tuan Roger" ucap Miya.

\\(> ⌂ <)//

Moana Beach
Land of Dawn
19.00

Mileaa dan yang lain sudah sampai di lokasi. Ini adalah misi pertama mereka.

"Diseberang sana, sekitar 100 km ada sebuah pulau terpencil. Dan menurut warga sekitar, ada mitos yang mengatakan kalau itu adalah pulau kematian" ucap Richard.

"Kau dapat sesuatu, Ruby?" tanya Mileaa.

"Belum, leader. Robot yang kukirim masih dalam perjalanan" jawab Lucy.

"Pulau kematian, eh? Aku pernah mendengarnya" ucap Lancelot.

"Menurut informasi yang kudapat, Pulau Abbys adalah pulau mati yang sudah tak dihuni lagi sejak 1923" ucap Regina.

"Aku dapat sebuah informasi yang menurutku cukup aneh. Ini mengenai Pulau Abbys yang disebut dengan Pulau Kematian" ucap Freyza.

"Teman-teman, aku merasa ada yang mengawasi kita" ucap Cheryl pelan.

Hening. Mereka mulai waspada. Hanya saja Lucy, Regina & Freyza berpura-pura tidak peduli.

"Stefany" panggil Mileaa.

"Baik, nona" sahut Stefany.

Cheryl menyiapkan snippernya untuk jaga-jaga. Regina, Lucy & Freyza mulai menyiapkan sistem jetpack mereka. Richard berdiri tenang sambil bersandar pada batang pohon. Mileaa menyiapkan bom asap. Lancelot menyiapkan mobil mereka dengan bantuan Stefany melalui ponselnya.

Our Mission CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang