Chapter 54 (Bonus Chapter)

1K 61 4
                                    

5 tahun kemudian...

"Tadaima...."

Alucard, pria bertubuh tegap itu tampak kebingungan. Tidak biasanya Ia tak disambut sang istri tercinta saat pulang dari kantor. Dengan segera, pria itu menuju ke dapur. Mungkin istrinya sedang memasakkan makan malam untuk keluarga kecilnya.

"Pa...pa..."

"Papamu masih belum pulang, sayang. Mungkin sebentar lagi dia akan datang"

Grep!

"Eh?"

"Tadaima" bisik Alucard.

Wanita itu meletakkan pisau dapur yang digenggamnya, lalu melepaskan pelukan Alucard dan berbalik menghadapnya.

"Okaeri. Kenapa kau mengagetkanku, Alu? Biasanya kau berteriak dari pintu" tanya wanita itu.

"Aku sudah memberi salam tadi, tapi kau tak datang mnyambutku. Jadi, aku langsung kesini saja" jawab Alucard.

Wanita itu terkekeh sebentar, lalu berbalik dan kembali memotong sayuran. Sedangkan Alucard berjalan ke meja makan, duduk di hadapan putra kecilnya.

"Bagaimana kabarmu, Hunter kecil?" tanya Alucard.

"Pa-pa" ucap anak itu merentangkan kedua tangannya ke depan.

"Mau digendong papa, eh?"

Alucard berdiri. Pria itu berjalan menuju kursi bayi dan menggendong putranya. Membuat istrinya tersenyum kecil melihat kedekatan anak dan ayah itu.

"Miya, kita pulang ke Land of Dawn besok" ucap Alucard.

Wanita itu terkejut. Pasalnya, tempat kelahirannya itu menyimpan sejuta kenangan yang masih membekas dihatinya. Tempat dimana Ia menjadi seorang pshycopath. Tempat dimana Ia mendapatkan cinta sejatinya.

"Kita sudah menetap disini terlalu lama, sayang. Apa kau tak ingin bertemu dengan ibu?" tanya Alucard.

"Aku ingin, Alu. Aku sangat ingin. Tapi aku tak mampu" lirih Miya.

"Kita akan jelaskan semuanya pada mereka. Tak ada lagi yang harus kita rahasiakan. Termasuk pernikahan ini" ucap Alucard.

Benar juga. Selama 4 tahun ini tidak ada seorangpun yang mengetahui hubungan pernikahan mereka. Hanya Tuhan, pendeta, mereka berdua, dan Rafaela serta suaminya. Bahkan kelahiran Albern, putra mereka juga tidak ada yang tau selain Rafaela. Karena hanya wanita itu yang membantu proses persalinan Miya.

"Tugasku disini sudah selesai. Sudah saatnya aku pulang. 5 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk mengembalikan reputasi perusahaan yang berada di ambang kehancuran. Dan aku yakin, mereka pasti sudah merindukanku disana. Terlebih dirimu, Miya. Sudah hampir 10 tahun kau meninggalkan mereka" jelas Alucard.

Miya, wanita itu menangis. Dipeluknya tubuh sang suami dengan erat. Ia tumpahkan semua air matanya di dada bidang pemuda itu.

"Ma...ma" ucap Albern sambil menepuk pundak sang ibu.

"Mama tidak apa-apa, sayang" ucap Miya mengambil alih Albern dari gendongan Alucard.

Miya mendudukkan Albern di kursi tinggi khusus bayi. Lalu wanita itu duduk di kursi sebelahnya. Sementara Alucard duduk di hadapan sang istri tercinta.

Mereka makan malam dengan tenang. Meski terkadang suara Albern memecah keheningan di antara mereka. Alucard hanya diam menyantap makan malamnya, sambil sesekali menyuapi sang istri yang terlalu serius mengurus Albern.

"Bereskan semua barang-barang. Biar aku saja yang menidurkan Albern" perintah Alucard lembut.

"Baik, Alu"

Our Mission CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang