Chapter 37

572 50 1
                                    

Tap tap tap...

Mileaa tengah berjalan cepat di koridor hotel. Gadis itu hampir tak dikenali. Tau kenapa? Karena Ia memakai tudung seragamnya kali ini. Dan rambut saljunya yang panjang keluar di sisi kanan.

Flashback on

-Kamar Ruby & Rafaela-

"Satu target, 20 anak buah" ucap Harley.

"Jumlah kita ada 11, kurasa itu sudah cukup" ucap Dante.

"Lance & Odette akan berada disini mengurus senjata & Gabriell, Lesley & Freya akan mengurusi target, Aku & Ruby akan mengurus anak buah mereka, sisanya akan berjaga di koridor" perintah Miya.

"Baik! Mission start!"

Miya dkk langsung berpencar meninggalkan kamar tersebut. Namun ditengah perjalanan, Ruby menatap Miya intens.

"Err... Miya" panggil Ruby.

"Hm?" sahut Miya.

"Ada kissmark di lehermu" ucap Ruby pelan.

Miya langsung menghentikan langkahnya. Ia kemudian memasuki toilet yang kebetulan berada dekat dengannya. Sedangkan Ruby sudah berlari duluan menyusuri lorong hotel yang sepi.

'Oh shit' umpatnya.

Miya menyibak rambutnya ke pundak kanannya. Ia lalu memakai tudung seragamnya. Dengan begini, penampilannya tampak sangat berbeda. Dan syukurlah kissmark yang ada di lehernya tidak terlihat lagi karena tertutup rambut panjangnya.

Flashback off

"Belok kanan, kamar hotel nomor 122" ucap Richard.

Gadis itu segera berjalan menuju kamar hotel yang di katakan oleh rekan squad yang dipimpin olehnya itu. Namun belum sempat Ia masuk ke dalam kamar, ada 5 orang yang berjaga di depan kamar tersebut.

"Stefany, bantu aku"

"Baik, nona"

Mileaa mengisi shotgun miliknya dengan peluru bius CSP. Gadis itu berjalan mengendap-endap. Hingga salah satu pria bertubuh tegap itu menyadari keberadaannya.

"One shoots, one kill"

Mileaa melempar 2 buah bom asap. Ia lalu menghajar orang-orang itu dengan mudah. Mereka cukup kuat, hingga Mileaa terpaksa harus memakai shotgun untuk melumpuhkan mereka.

"Jalankan sistem program penjinakan bom. Tolong bantu aku untuk menjinakkan bom ini" perintah Mileaa.

"Baik, nona"

Mileaa mendekati bom tersebut dan mulai mengotak-atik sistemnya. Karena Ia sudah beberapa kali gagal, membuat waktu yang disetting pada bom tersebut menjadi semakin cepat. Ia pun terpaksa memasang alat semacam flashdisk. Dan Richard yang bertugas untuk meretas sistem yang ada pada bom tersebut.

"Bom telah non-aktif"

Mileaa menghela napas lega. Gadis itu segera keluar dari kamar tersebut sambil membawa kotak berisi bom tersebut. Namun sayang sekali, beberapa anak buah Claude kembali menghadangnya. Mileaa pun menghindar dan berlari dengan sisa tenaga yang Ia punya.

"Butuh bantuan" ucap Mileaa.

"Lucy, Angel & Albern telah berhasil dilumpuhkan. Rafa, Regina & Lance sedang dalam perjalanan" lapor Richard.

"Bagaimana dengan duo brown hair itu?" tanya Mileaa.

"Kami berada di lobby untuk melindungi Cheryl dan mereka yang terluka. Mereka menyerang kami bersamaan" jawab Gusion.

Our Mission CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang