Chapter 1

79 13 9
                                    

Kumohon untuk para wanita berhentilah menjadi bodoh karena seorang lelaki ..

31_Oktober_2018

Pagi ini udara terasa sangat segar, anak perempuan itu masih bergelut dengan selimut tebalnya. Mengabaikan suara alarm, dan suara berkokok ayam yang menandahkan bahwa hari sudah mulai pagi.

Nadine perempuan berambut panjang namun enggan merawat rambutnya, wanita cantik yang tidak mau pergi ke salon demi menambah kecantikannya. Bahkan dia dengan sengaja berpenampilan buruk agar tidak ada lelaki yang tertarik kepadanya.

"Nadine," teriakan itu membuat gendang telinga Nadine hampir pecah. Suara teriakan dari sahabatnya Vera. Mamanya sedang pergi ke luar kota dengan alasan pekerjaan jadi Nadine menyuruh Vera menginap di rumahnya.

Nadine menarik bantal lalu di letakkan di atas telinganya. Menutupi segala macam teriakan dan umpatan Vera karena dia tidak bangun-bangun.

"Nadine, berhentilah merepotkan. Ayo bangun atau gue bakal ninggalin lo di kamar ini dan akan pergi sendiri ke sekolah."

Nadine tetap mengabaikan Vera. Dia tidak peduli dengan sekolah jika tempat tidurnya jauh lebih membuat dia nyaman.

"Nadine!!!" Teriak Vera sekali lagi.

Nadine akhirnya menguatkan seluruh tenaga hanya untuk membuka matanya. Menggeliat di atas kasur, lalu duduk dengan mata masih sedikit terpejam.

"Gue akan mandi."

"Gue tunggu di bawah, jangan lupa sisir rambut Nad."

Nadine melangkah ke kamar mandi hanya untuk mencuci mukanya. Dia enggan untuk mandi, buang-buang waktunya saja. Toh meskipun hanya sekedar cuci muka semuanya tetap sama tidak akan berubah tinggal semprot parfum yang banyak.

Nadine menyisir rambutnya, karena dia merasa sudah dua minggu terakhir ini dia tidak pernah menyisir rambutnya. Nadine turun mencari Vera, namun tidak dia temukan. Ternyata Vera sudah menunggu di dalam mobilnya.

"Nadine, berapa kali gue harus bilang sama lo? Dandan Nad, bersikaplah seperti cewek normal," Protes Vera yang melihat Nadine seperti gadis yang tinggal di kolong jembatan. Meskipun sebenarnya tidak seperti itu.

"Berhenti urusin penampilan gue."

"Nad, lo pakek lipstik gue ya? Biar gak pucat."

"Nggak. Buat apa?"

"Sedikit Nad, sekarang saja."

Nadine akhirnya menurut, dia tidak akan membantah permintaan sahabatnya jika dalam keadaan seperti ini. Dia membutuhkan Vera selama beberapa minggu ke depan karena Mamanya sedang di luar kota. Biarlah tak usah pulang juga tidak apa-apa. Punya Mama sama gak punya itu sama saja bagi Nadine.

"Nah lo gini kan cantik Nad."

Nadine tersenyum, meskipun menurutnya penampilannya sama saja tidak berubah sedikitpun, dia tetap cantik meskipun tidak di polesi lipstik sekalipun.

"Sekarang gue sisirin rambut lo."

"Oke, tadi gue sudah putus asa nyisir rambut gue."

I Found a Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang