Chapter 21

2 1 0
                                    

Aku gak tau lagi dengan cara bagaimana aku harus berhenti mencintaimu. Rasanya semakin ku paksa perasaanku semakin menjadi. Tolong, beritahu aku bagaimana caramu dengan mudah melupakanku!

*Lestari*

  Tidak usah berbelit-belit dalam menghadapi percintaan. Tidak usah juga terlalu di paksa dalam melupakan seseorang. Biarkan semuanya mengalir layaknya air, menerjang berbagai bebatuan. Jangan mencoba melawan arus karena itu tak akan bisa.

Lestari mengambil roti selai yang ada di meja makan lalu memasukkan ke dalam mulutnya. Dia mengambil lagi, sampai 4 roti sudah masuk ke dalam mulutnya. Lestari berfikir hari ini dia harus banyak makan karena melihat Riyan dengan orang lain itu juga butuh tenaga.

"Ma, Tari berangkat dulu." Teriak Lestari kepada Intan.

"Iya sayang hati-hati!"

"Papa kapan pulang?" Tanya Lestari ketika Intan sudah berada di depannya.

"Minggu depan. Kamu mintak oleh-oleh apa? Telfon sendiri ke papa ya."

"Iya Ma."

Lestari melajukan mobilnya menuju sekolah, di jalan dia bertemu dengan Anjas yang masih berada di depan pagar rumahnya seolah menunggu seseorang menjemput.

"Kak."

Anjas menoleh lalu tersenyum. Lelaki itu memang buaya darat, lihat saja gayanya ketika di sapa oleh wanita. Benar-benar menjijikkan.

"Lagi nunggu Vera ya?"

"Gak kok."

"Mau bareng? Eh maksudku sebentar lagi bel masuk berbunyi.. emm kurang 10 menit lagi."

"Emang gak papa? Gak ada yang marah?"

"Gak ada."

"Yaudah gue masuk ya."

Lestari mengangguk, di dalam mobil mereka berdua berbincang ria. Anjas memang gampang akrab dengan orang bahkan dia gampang juga merayu wanita namun Vera seolah menutup hati dan matanya untuk tidak mendengar maupun melihat kejelekan dari Anjas.

"Lo cantik ya." Si buaya lagi beraksi.

"Kakak dari sekian banyak lelaki yang sudah muji aku."

Anjas tertawa, tiba-tiba ponsel berbunyi telfon dari Vera yang dia namai dengan Ibu Negara. Riyan memang buaya tapi dia tetap akan mencintai Vera.

"Halo."

"Dimana? Aku jemput kamu nih." Suara Vera dari balik ponsel.

"Sudah berangkat. Aku sama temenku."

"Siapa? Cewek atau cowok?"

"Cowok."

Dengan sengaja Lestari batuk agar Vera tau jika Anjas sedang dengan dirinya. Anjas menoleh ke arah Lestari, tidak mengerti maksud wanita itu. Meskipun parasnya cantik tapi Anjas tidak suka dengan wanita yang busuk hatinya.

"Itu asa suara cewek." Protes Vera.

Vera langsung mematikan telfonnya begitu saja. Membuang ke segala arah ponselnya. Nadine yang melihat kejadian itu menatap heran ke arah Vera.

I Found a Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang