Chapter 5

25 12 1
                                    

Bukan aku tidak percaya jika ada keindahan setelah kesedihan, namu takdir yang ku jalani saat ini sangat sulit ku terima dalam hati .

8_Desember_2018

Pulang sekolah Nadine menunggu mamanya di gerbang, kegiatan yang sudah tidak dia lakukan beberapa tahun yang lalu. Keterpurukan mamanya membuat dia kehilangan kasih sayang tapi tidak membuat Nadine menjadi anak brokent home. Sebenarnya brokent home itu pilihan dan bukankah brokent home tidak mampu mengembalikan apa yang sudah terjadi?

"Nadine, lama banget sih mama lo."

"Gak tau gue."

Terlihat mobil warna putih di sebrang jalan, dan Lisa melambaikan tangan ke arah Nadine dan Vera berdiri. Vera sangat bahagia melihat Nadine juga bahagia mereka bersahabat sangat dekat mulai dari kecil itulah kenapa mereka tidak pernah saling mengecewakan.

"Assalamualaikum tante, apa kabar? Vera rindu tau."

Lisa yaitu mama Nadine hanya tertawa dan membalas pelukan dari vera.

"Mana Riyan?" Tanya Lisa langsung pada inti, sebenarnya dia menjemput Nadine juga penasaran mana yang namanya Riyan karena Nadine beberapa hari yang lalu menceritakan tentang Riyan kepada Lisa. Nadine mungkin mengira Lisa tidak mendengarnya namun Nadine salah.

"Riyan tante? Kenapa?"

"Masuk dulu jangan di jalan." Ucap Lisa.

"Ma ayo!"

"Mama pengen tau Riyan, Nadine!"

Nadine mendengus kesal sekaligus menyesali tentang dia yang bercerita mengenai Riyan kepada Mamanya. Bukannya malah menjaga rahasianya Lisa malah terang-terangan membicarakan di depan Vera. Tidak lama lagi gosip ini akan meluncur dan melesat di telinga siswa dan siswi di sekolah.

"Itu, itu Riyan tan, yang pakek mobil sport warna merah." Tuding Vera antusias.

"Boleh kamu panggil kesini?" Tanya Lisa kepada Nadine.

"Ma,"

"Mama mau bicara sama Riyan,"

Nadine mengerucutkan bibirnya, belum dia mendapat jawaban tentang bagaimana bisa mamanya tiba-tiba sembuh dan bangkit lagi. Kini dia di buat penasaran kenapa mamanya memanggil Riyan.

Nadine melambaikan tanganya kepada Riyan, Riyan dengan senang hati langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Nadine. Dalam mobil Lisa tersenyum manis ternyata Riyan memang lelaki baik.

"Mama panggil kamu,"

Riyan melongo tak percaya, setau Riyan mama Nadine sedang sakit. Tapi kenapa tiba-tiba Mama Nadine ingin bertemu dengannya.

"Sama gue?" Tanya Riyan sambil menunjuk dirinya sendiri. "Bukannya lo bilang mama lo sakit ya, Nad?" Lanjut Riyan.

"Lo ketemu aja dulu, besok di sekolah gue ceritain."

Riyan mengangguk patuh, Lisa keluar dari mobil. Tentu saja meskipun umurnya sudah kepala tiga tapi Lisa masih terlihat cantik dan seksi. Seperti anak muda bahkan Lisa tampak seperti kakak Nadine.

I Found a Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang