• Aku dan Perjalanan

12.9K 1.5K 88
                                    

Baiklah, mungkin kemarin aku terlalu mempercepat alur dalam kisah ini.

Namun, mau bagaimana lagi, aku tidak bisa menceritakan tentang Jungkook yang mengabaikan istrinya. Sudah kubilang ini adalah cerita tanpa konflik, kan?

Kembali kepada Kim Nara. Sekarang gadis itu tengah mengangkat kopernya untuk dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Koper itu cukup besar, ngomong-ngomong. Karena kemarin, ia memasukkan pakaiannya sekaligus pakaian Jungkook. Nara baru sadar jika ia mungkin tidak akan bisa sekamar dengan Jungkook.

Tiba-tiba, ia merasakan ada tangan yang membantunya untuk menaikkan koper itu. Seorang pria dengan lesung pipit yang manis, ia mengenalnya, itu Kim Eunwoo.

"Kenapa bawa koper sebesar ini padahal kita di sana hanya tiga hari?" kata Eunwoo.

Nara mendengus. "Keperluan wanita itu banyak, tahu! Memang pria sepertimu yang hanya membawa satu celana dalam untuk tiga hari?"

"Enak saja! Kau pikir aku ini apa?! Aku tidak sejorok itu!"

"Ya, ya, ya, terserah. Cepat masukkan koperku, kau ini lelet sekali, sih?!"

Eunwoo mendesis dan menaruh koper Nara di sembarang tempat, sedikit melempar koper berwarna silver itu.

"Hei!" Nara memekik. "Nanti kalau rusak bagaimana?! Dasar menyebalkan!"

Eunwoo sendiri memilih tertawa bak orang tidak waras. Tangannya mengusak rambut Nara. "Aigoo, adik kecil ini kesal, huh?"

"Jangan memanggilku seperi itu, Kim Eunwoo!"

"Memangnya kenapa? Kau kan lebih muda setahun dariku."

"Tapi kita kan masih teman satu angkatan."

"Ya sudah, terserah kau, adik kecil. Oppa pergi dulu, oke?" Eunwoo mencubit pipi Nara, kemudian berlari untuk kabur dari amukan gadis itu.

"KIM EUNWOO!"

***

"Baiklah, jadi sekarang kita kedatangan para alumni dari universitas ini. Mereka adalah orang-orang hebat, loh. Kalian sapalah mereka."

Para mahasiswa menunduk dan menyapa keenam alumni yang sudah berjejer rapi di hadapan mereka. Keenam alumni itu dijadwalkan untuk ikut serta dalam camping kali ini.

"Halo, semua! Aku Kim Namjoon, dan mereka semua adalah teman-temanku. Kami lulus sekitar 7-10 tahun yang lalu. Mungkin beberapa dari kalian pernah mendengar geng kami yang disebut BTS."

Seluruh mahasiswa sontak menganga. Sunji yang berada di sebelah Nara bahkan sampai membulatkan matanya karena terlalu kaget.

Nara mengerutkan kening melihat sahabatnya itu. "Sunji, kau oke?"

"Oke? Kau bertanya apakah aku oke? Tentu tidak, bodoh! Mereka BTS! Sumpah demi ibuku, mereka adalah BTS yang terkenal itu!" Sunji berseru heboh, untung saja mereka berda di barisan paling belakang.

"Lalu, ada apa dengan BTS?"

Sunji menatap Nara dengan pandangan -kau-ini-bodoh-tolol-atau-idiot-sialan?!- dan membuat Nara makin tidak mengerti.

"Oke, Naraku yang tercinta. Mereka adalah BTS. Salah satu alumni yang paling diidolakan semua mahasiswa di kampus ini. Mereka adalah alumni-alumni paling sukses sepanjang sejarah. Beberapa sudah memegang kekuasaan tertinggi di perusahaan-perusahaan terbesar di negeri ini. Sedangkan, beberapa sudah menjadi orang-orang yang berperan besar untuk dunia. Mereka bahkan disebut-sebut sebagai lelaki-lelaki kesayangan negara. Bahkan saat masih menjadi mahasiswa, mereka sudah membuat musik mereka sendiri dan itu membuat mereka benar-benar terkenal sampai se-Asia, Eropa, dan Amerika."

Dear, Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang