Rintik hujan bergerak naik ke langit malam, menjauhi aspal. Baru saja terdengar sirine ambulance.aku menyaksikan semuanya.
Laki-laki itu berdiri di sana. Matanya sedikit sayu terlihat begitu sedih, dengan dahi yang bercucuran darah merah segar.jantungku berdebar kencang, aku menatapnya dengan tatapan kosong dan berjalan pelan menujunya. Aku memeluk laki-laki itu.
"Aku percaya kepadamu." Kataku pada laki-laki itu. "Karna aku bisa mempercayaimu." Aku terbenam dalam pelukannya dan meneteskan air mata._
Seketika, semuanya bergerak mundur, sepasang mata terbuka. Seorang gadis terbaring diatas tempat tidur, dan terbangun dari mimpinya. Dia menghela napas.
"Gak mungkin, ini gak mungkin. Ah, sungguh tidak dapat di percaya." Ucap Alycia sembari bangkit dari posisi baring nya.
Dia mengambil memo dari atas meja-mencatat mimpinya tadi. Itulah kegiatan rutin yang Alycia lakukan setiap pagi-nya ketika ia mendapatkan mimpi baru.
Kamar ini terasa muram. Tidak ada cahaya sinar matahari yang masuk kedalam kamar-nya sebagai gantinya beberapa lampu tidur kecil dan lilin-lilin yang disundut api. Barang-barang berhamburan dan beberapa buku di mana-mana.
Barulah seorang wanita masuk, sinar matahari hadir di sana. Wanita itu membuka jendela dan menyapa "kamu mimpi lagi ya?" Lalu dia berkomentar lagi tentang keadaan kamar. "Bau apa ini? Hey,berhenti menghidupkan lilin dan buka jendelanya. Pengap. Aduh ini kamar manusia atau kandang kambing?" Lalu merapikan barang-barang yang bisa di rapikan.
"Gak, ini gila!" Alycia berteriak.
Langsung di pukul oleh ibunya "kamu itu yang gila! Lihat kamar kamu! Benar-benar seperti kandang kambing! Kandang kambing aja mungkin lebih bersih dari ini." Ibu Alyc nyerocos tentang merapikan kamar. Dia benar-benar tidak tahan dengan bau kamar putrinya, sampai-sampai tidak sanggup makan daging kambing karna bau mereka mirip.
"Itu lho,bu" seru Alycia.
"Dalam mimpi Alyc memeluk seorang cowok yang tidak Alyc kenal, dan lagi Alyc yang memeluk di luan. Ibu tahukan aku bukan tipe perempuan yang mudah di goda oleh seorang cowok.""Tentu saja." Ucap ibu Alyc.
"Bagaimana bisa kamu di goda oleh seorang laki-laki, kalau penampilan-mu seperti itu? Kalau kamu digoda itu namanya laki-laki itu tidak punya hati nurani." Nada suara ibu Alycia terdengar kesal. Dia tidak habis pikir dengan penampilan putrinya yang cenderung tomboy dan cuek. Kalau bukan karna rambutnya yang panjang dia benar benar seperti seorang laki-laki."Ibu, benarkah kamu itu ibuku?" Ucap Alycia dengan wajah polosnya.
Saking kesalnya ibu Alyc melempar salah satu buku yg sedang ia bereskan ke pangkuan Alyc, dan berlalu pergi ke luar dari kamar Alyc.
Hari ini adalah hari libur untuk para siswa-siswi, termasuk alyc. Setelah penerimaan rapor mereka. Alycia bersekolah disalah satu sekolah swasta dikota kelahiran-nya yaitu FARITS FAYVEL SCHOOL. Alyc kali ini naik ke kelas 3-2 (tahun ke tiga kelas kedua). Atau bisa di sebut kelas tiga sma.
Alyc keluar dari kamarnya mengambil segelas susu vanila dan menghampiri ibunya yang sedang melipat pakaian.
"Seperti apa laki-laki yang ada di dalam mimpi mu? Ganteng?" Ibu Alycia membahas laki-laki yang ada di dalam mimpi Alycia.
"Buat apa ganteng? Aku kan sudah punya pacar." Kata Alycia sambil menegukan segelas susu dan membuat roti tawar nya terapisi selai kesukaan-nya.
"Alyc paling gak suka dengan perselingkuhan. Jadi, jangan bicarakan laki-laki dalam mimpi itu. Jangan pernah!" Tegasnya.
"Tidak dibicarakan pun, dia akan tetap masuk dalam hidup kamu. Mimpi-mu kan selalu jadi nyata, tidak pernah meleset." Kata ibunya.
"Pokok nya jangan!" Dia berjalan dengan roti tawar yang ia pegang dan segelas susu vanila di masing-masing tangan nya menuju sofa. Tetapi, gerak nya terhenti saat ia melihat seseorang di seberang rumahnya melalui jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream Forecast (Slow Update)
Fantasy"Ibu, orang itu mati seperti di dalam mimpi alyc!" Matanya berkaca-kaca, wajahnya memerah ketakutan. "Iya, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa" ibunya mencoba menenangkan alyc. "Masa depan tidak bisa di ubah. Aku harus bagaimana? Bagaimana?" Alyc t...