Takdir adalah catatan tentang hal-hal yang di lalui oleh setiap manusia. Dia tidak bisa di ubah dan tidak bisa di gantikan. Karna, air akan mencari cela untuk bisa tiba di lautan. Jadi, cela manakah yang ia temukan....
***
Arez membantu alyc untuk keluar dari mobil. Rey pun ikut turun dan berputar menghampiri mereka.
Arez memastikan keadaan sekitarnya. Termasuk laki-laki yang hampir tertabrak. Berbeda dengan rey dan dia berkata, "Lo yang menabraknya?"
"Ya. Mobil gue tergelincir. Karna, jalannya licin." Jawab Arez. Tidak mungkin ia memberi tahu yang sebenarnya.
"Tapi, menurut gue.... lo itu sengaja." Rey terlihat curiga. Sorotan mata elang-nya terlihat begitu sinis.
"Gak lah. Mobil gue benaran tergelincir." Kata arez sekali lagi. "Ya sorry, kalau itu menganggu lo."
Rey marah. Dia membentak dan mendorong pundak arez berkali-kali. "Lo pikir gue buta, ha? Jelas-jelas gue lihat lo itu sengaja, lo ngikuti kita dan menabrak-kan diri. Berani-beraninya lo bohong di depan gue!!"
"Bukan gitu." Untuk sementara ini, hanya itu yang bisa arez katakan.
"Kalau gitu, apa? Apa?!" Rey mendorong nya sekali lagi.
Tidak bisa menghindarinya lagi, mungkin ia harus mengatakan semuanya. " kalau gue gak menghentikan nya, mungkin lo udah bunuh orang."
Rey tertawa sebelum ia berbicara, tawanya yang membuat orang yang melihatnya merinding. "Ha! Lo gila?" Rey berfikir itu tak masuk akal." Iya, lo gila atau jangan-jangan lo mau balas dendam untuk kecelakaan itu. Ha?" Ia tersenyum seringai kepada arez.
Arez menghela napas untuk meredam kan emosi nya, dan menatap tajam. Ia tak mengeluarkan sepatah kata pun setelah rey menyelesaikan kalimat terakhir nya.
Dan rey berkata lagi. "Gue membunuh? Jangan ngawur lo. Arez...lo, ah!! Lo itu keterlaluan tau gak?!!"
"Gak. Gue serius. Kalau tadi gue gak menabrak kan mobil gue tadi, mungkin lo udah bunuh orang itu!!" Arez menunjuk laki-laki yang berdiri kaku disana, dia merinding. "Dan setelah itu, lo akan menipulasi bukti, supaya kelihatannya alyc lah yang melakukannya."
"Woy!! Diam lo!" Ujar rey.
Arez mengabaikan ucapannya,"Kemudian, alyc di jadikan tersangka dan ibunya meninggal karna kecelakaan itu."
Alyc tersadar pada kalimat terakhir yang arez ucapkan.
"Dan akhirnya, karna tertekan dan merasa dunia ini tidak adil, dia bunuh diri lalu menjatuhkan diri di atas sebuah gedung." Kata arez. "Karna lo!! Karna lo adalah orang yang mampu melakukannya."
Alyc bergetar karna ucapannya.
"Karna omongan lo yang gak masuk akal itu. Lo hampir membunuh kita." Rey berujar dan menatap arez dengan tajam. Karna ia tak suka di perlakukan demikian.
"Oh.. gue. Gue hanya menyelamatkan apa yang harus nya di selamatkan." Arez membela diri.
Mana mungkin semua itu benar. Alyc terus memikirkannya, peringatan yang ia dengar, alur cerita yang sesuai dengan mimpi, yang pernah ia lihat sebelumnya. Kalau itu benar, itu artinya Arez telah menyelamatkan hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream Forecast (Slow Update)
Fantasy"Ibu, orang itu mati seperti di dalam mimpi alyc!" Matanya berkaca-kaca, wajahnya memerah ketakutan. "Iya, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa" ibunya mencoba menenangkan alyc. "Masa depan tidak bisa di ubah. Aku harus bagaimana? Bagaimana?" Alyc t...