2. Harapan(1)

38 7 2
                                    

Ini adalah cerita fiktif belaka. Bila ada kesamaan nama tokoh,latar tempat ataupun alur cerita/jalan cerita,waktu dan lainlainnya.mohon maaf
Ini adalah hasil pemikiran saya sendiri yang membuat saya pusing 8 keliling.
Hargailah karya orang ya.
Ingat jangan menjiplak. karna..
Karna apa?karna saya akan menghantui kalian.
Bwhabwhahahahhahahah😈😈😈
Cerita dimulai yak action:

***

Ditanganku ada sepucuk surat dari ibuku yang di berikan oleh sang bibi. Aku membaca surat sambil terbaring diatas ranjang rumah sakit.

Setelah membacanya aku tahu."jadi, ibu meninggal karena kecelakaan yang aku alami?" Rasanya sakit sekali mengetahui fakta itu.

Katakan ini hanya mimpi. Ini mimpi kan? Ayo, katakan padaku. Alyc mohon.

Rasanya sesak menghampiri.

Ingin rasanya aku "TERBANGUN ATAU MATI."


Dan alyc memilih untuk terbangun dari mimpinya. Lega sekaligus sedih. Artinya ibu alyc akan meninggal, tak lama lagi. Air mata membasahi pipinya.

Begitu keluar dari kamarnya ibunya menyambutnya dengan senyuman. Dia baru saja selesai memasak."alyc, kenapa mata-mu bengkak? Kamu habis nangis?"tanya sang ibu.

"Gak, tadi malam alyc abis makan mie ayam setan. Alyc mau mandi dulu." Alyc tak sanggup melihat wajah ibunya.

"Makan dulu, baru setelah itu kamu mandi."

Perdebatan pagi itu tentang makan dan mandi terhenti, oleh berita di TV. Tetang seorang warga sipil yang meninggal akibat merokok di pom bensin. Ada sebuah rekaman CCTV, disana seorang pria paruh baya, yang ciri-cirinya sama dengan apa yang alyc lihat di dalam mimpinya. Mimpinya benar-benar nyata.

Alyc tidak ingin mimpi itu terjadi. Tidak akan ia biarkan.

Alyc mengambil sebuah gunting di-laci, bercermin di toilet, lalu memotong rambutnya. Namun, tak sempat ia memotong semua rambutnya. Ibunya berhasil mengambil gunting darinya, sebelum hal yang tidak di inginkan terjadi. Rambut-nya begitu berantakan, panjang rambutnya tak saling sama panjang, karna ia baru memotong separuhnya.

"Kamu ini kenapa?!"teriak sang ibu.

"Ibu, orang itu mati seperti di dalam mimpi alyc!" Matanya berkaca-kaca, wajahnya memerah ketakutan.

"Iya, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa" ibunya mencoba menenangkan alyc.

"Masa depan tidak bisa di ubah. Aku harus bagaimana? Bagaimana?" Alyc tidak bisa menghilangkan rasa takutnya. Dia menangis sambil memeluk ibunya yang belum tahu ketakutan alyc yang sesungguhnya.____

Di atap, alyc dan ibunya bicara berdua. Alyc menceritakan semuanya, setelah ibunya membujuk dan bertanya padanya apa yang sedang terjadi.

"Kamu mimpi ibu mu ini akan meninggal karena kecelakaan-mu?" Tanya ibunya dengan suara lembut yang menyejukan hati alyc. Sungguh alyc tak ingin kehilangan ibunya.

Ibu alyc merapikan rambut alyc yang terlihat begitu berantakan, ia memotong dan merapikan rambut putrinya. Rambut nya yang semula terlihat begitu panjang, kini terlihat sedikit pendek sekiranya hanya sebatas diatas sikunya, karna alyc hanya memotongnya asal. Ibunya tak ingin melihat rambut putrinya seperti anak laki-laki.

"Bukankah ibu melihatnya. Apa yang terjadi pada paman itu?" Rengek alyc.

"Jadi, itu sebabnya kamu memotong rambutmu? Kamu pikir itu akan merubah mimpimu?"_ibu

A Dream Forecast (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang