16.Berkenalan

3 3 2
                                    

Seminggu telah berlalu, hari ini adalah hari dimana hasil tes keluar. Alyc sedang berdiri di halte, sedang menunggu bus yang akan lewat untuk mengangkut nya pulang ke rumah.

Sambil menunggu bus datang Alyc meracau tak jelas. Racauan pertama, versi feminim: "Dengar-dengar lo berhasil lolos tes beasiswa ke china ya? Kerja bagus!" Ditambah acungan jempol.

Racauan kedua, versi cuek: "apa bagus nya beasiswa ke luar negri? Lo cuman beruntung aja." Dengan delikan judes.

Racauan ketiga, versi kekanakan: "beneran? Lo berhasil lolos? Wah! Kok bisa sih!?" Disertai dengan badannya yang bergoyang-goyang seperti ulat bulu.

Racauan keempat, versi tomboy: "sini! Gue peluk! Ha! Come on come on! Come on!." Disertai tepukan di bahu sendiri dan tangan yang menggulung tubuhnya.

Dia tak perduli ada banyak mata yang memperhatikan nya. Sudah banyak versi yang ia siapkan tapi Arez tak kunjung datang, "ih kok lama banget sih? Apa dia udah pergi ya?"

Alyc akhirnya menaiki sebuah bus yang berhenti di depannya.
Saat dia berjalan menuju bangku kosong, yang kebetulan tinggal satu Alyc terjatuh. "Aduh...!!" Dan kepalanya terbentur bangku.

Seseorang mengulurkan tangannya, "kamu nggak papa kan?"

Apanya yang gak papa, sakit tau!

Alyc menerima uluran tangan seorang perempuan cantik, dan duduk di sampingnya.

"Franda." Dia mengulurkan tangannya seraya menyebutkan namanya.

Alyc menerima ulurannya, "Alyc."

"Kamu sekolah di FARID FAYVEL SCHOOL ya?" Tanya nya.

"Iya kok kakak tau?" Ujar Alyc.

"Saya melamar kerja disana sebagai guru, dan saya juga mengingat seragam mereka." Jelas Franda. Dan Alyc hanya ber OH-IYA saja.

Tapi... ada yang aneh disini, melihat senyum dari perempuan ini kok rasanya seolah-olah tidak asing ya? Tapi dimana ia pernah melihatnya?

Alyc memencet tombol dan hendak turun dari bus. Ketika Alyc hendak membayar dengan kartu pengguna bus, Ia sama sekali tidak menemukan kartu itu di dompetnya. Alyc sangat panik.

"Bentar ya pak." Alyc mengecek tas dan dompetnya.

"Untuk dua orang ya pak" ujar Franda dan menggesek kartunya.

Alyc melihat Franda sekilas dan turun dari bus.

"Terimakasih ya kak." Ujar Alyc.

"Iya sama-sama."

"Eh... gimana kalau sebagai ucapan terima kasih, kapan-kapan aku traktir kakak." Ucap Alyc.

"Hmmm boleh juga sih.. boleh minta no kamu gak?" Kata Franda. Dan Franda menyodorkan handphone nya. Alyc memasukan nomornya dan memberi nama.

"Kalau gitu aku pergi dulu ya.." Alyc melambai tangannya. Franda tersenyum melihat Alyc.

Alyc berjalan menuju cafe dekat rumahnya yang biasa di kunjungi Arez. Mungkin saja laki-laki itu berada di sana, dan benar saja. Tiba-tiba Arez menepuk bahunya.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Arez.

"Oh! Gue lagi jalan-jalan." Kata Alyc sembarangan.

"Oh... jalan-jalan atau ngikutin gue?" Tanya Arez curiga.

"Ah... udah lah, gue dengar lo ikut tes beasiswa ke china ya?dan lolos ya...?" Ujar Alyc.

"Yah, begitulah. Ternyata usaha gue membuahkan hasil." Ujar Arez. Membanggakan dirinya.

"Selamat ya." Alyc memeluk Arez dan menepuk-tepuk panggungnya. "Gue bangga punya temen kayak lo. Oh, ya kami akan mengadakan barbeque di rumah gue sama kay juga nanti malam. Untuk merayakan atas keberhasilan lo, sebenarnya ini ide kay sih. Nanti malam datang ya."

Arez mengangguk dan mengucapkan terimakasih karena telah mau mendukungnya. Kemudian Alyc memesan minuman dan mereka mengobrol kecil.

0O0

Mereka memilih barbeque di  rooftof rumah Alyc, tidak hanya mereka bertiga, Alyc juga mengundang Dito dan ibunya yang ikut memasak.

"Setelah ini lo mau ngelanjutin ke mana?" Tanya kay ke pada Alyc.

"Yah gue ambil universitas dekat sini aja. Kasihan ibu gue udah semakin tua." Ucapnya asal.

"Jurusan?" Lanjut kay.

"Mmm.. kayak nya psikologi cocok sama gue?" Alyc menimbang-nimbang.

"Kalau gue kayaknya ambil alih buser aja kali ya?" Kay menghayal apakah cocok jika dia menjadi buser.

"Lo serius mau ngelanjutin ke china?" Tanya kay. Dan Arez hanya mengangguk.

"Kenapa?" Tanya Alyc.

"Cuma mau mencoba pengalaman baru." Ucapnya singkat. Padahal yang membuatnya ingin pergi ke china adalah karna makam ibunya ada disana dan Arez sangat dekat dengan ibunya sewaktu kecil, banyak kenangan nya dengan ibunya di sana yang sangat ia rindu kan.

"Yahh kalau gitu lo gimana dit?" Alyc menyenggol Dito yang sedang memakan sosis panggang.

"Gimana apanya?" Tanya nya bingung.

"Lo pasti sendirian di sini, ditinggal Arez. Hidup sendiri hm... menyedihkan." Alyc berbicara ngelantur.

"Apasih? Kakak aja yang  kesepian di tinggal koko." Ujar nya dengan mulut penuh sosis.

"Isss please deh." Ucap Alyc.

"Tenang aja dia akan tinggal dengan paman gue sampai dia tamat Sma." Jelas Arez dan Alyc hanya ber OH-RIA.

Tringg

Alyc menerima notifikasi dari handphone.

'Ini aku Franda. Jangan lupa save ya:v'_08629xxxxx

'Iyah kak. Oh iya di rumah Alyc ada acara pesta barbeque kakak mau datang gak, aku kan udah janji mau traktir. Datang aja disini hanya ada beberapa teman ku.'_Alycia.

'Duh gimana ya..o_o pengen sih kayak nya seru, tapi Aku banyak urusan, lain kali aja ya, tenang aku yang akan mentraktir mu ok.'_ kak Franda.

"Oh ok lah siapa sih yang nggak mau di traktir. Wkwkw_Alycia (read)

"Siapa sampai senyum-senyum gitu?" Tanya kay penasaran.

"Oh ini kak Franda dia bantu gue bayar ongkos bus tadi, soalnya kartu bus itu ketinggalan di sekolah, untung ada cadangan di rumah." Alyc menjawab. Dan kay hanya mengangguk.

Tiba-tiba muncul notifikasi lagi dari handphone Alyc dari nomor yang berbeda. Alyc sempat melotot kaget melihat pesan dari handphone nya.

'Bukan karena tak pernah terjadi dimasa lalu. Bukan berati pernah terjadi di masa depan.

V_l

Pengirim:08xxxxx74

Vl? Siapa?_Alyc membatin

Apa maksud dari teka-teki pesan ini? Dan lagi Vl inisial dari siapa? Alyc merasa tidak pernah mengenal inisial nama ini.

Entah mengapa malam ini terasa begitu dingin  menusuk hingga ke tulang begitu menusuk sampai-sampai membuatnya ngilu.

Tbc...

A Dream Forecast (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang