Seusai kejadian yang menurut Alyc cukup membuat malu. Alyc pergi menuju ke kelasnya, berjalan sendiri hingga dia berhenti di depan pintu yang terdapat sebuah tulisan pada papan kecil 3-2 (tahun ketiga kelas ke dua).
Alyc memilih duduk di pojok akhir, di tepi jendela, itu adalah tempat favoritnya.
Sekarang adalah hari pertama Alyc duduk di kelas 3 SMA. Dimulai dengan perdebatan kecil nya dengan Arez, hingga notifikasi handphone, dia melihat sebuah pesan di layar handphone nya.
Reynand Abraham: Aku tunggu di rooftof. (Read)
Setelah membaca pesan tersebut Alyc menghela napas. Kini tatapan nya kosong melihat keluar jendela dengan salah satu tangan menopang dagu nya.
Fasilitas di tiap kelas sekolahan ini, cukup lengkap. Di tiap kelas terdapat sebuah TV cukup besar yang menancap di dinding, berfungsi untuk berlangsungnya proses pembelajaran jika guru sibuk TV tersebut lah yang menerangkan pelajaran, juga pengumuman siaran langsung dari kepsek. Terdapat loker di pojok belakang serta pendingin ruangan. Sekolah ini juga memiliki kolam renang sendiri. Sebagian kecil biaya biasanya dapat dari beberapa donatur sekolah.
Kini ketenangan Alyc terganggu mendengar gosip dari berbagai teman perempuan sekelas nya.
"Eh? Katanya ada anak baru ya? Kalian udah liat apa belum?" Seorang perempuan bertanya.
"Beneran?" Tanya yang lain.
"Iya, tuh. Gue dengar ada dua, katanya sih dia itu adik-kakak, gitu."
"Ih, beneran kelas berapa emang?"
"Adiknya sih kelas 2 kalau kakaknya itu kelas 3, tapi belum tau kakaknya kelas mana. Mereka itu ganteng banget lho"
"Semoga aja kakaknya dapet kelas kita ya"
Alyc tidak begitu tertarik dengan ocehan mereka. Dia menghela napas, dan kemudian muncul lah seorang perempuan dengan baju kemeja yang cukup ketat di balik blazer nya dan rok pendek di atas lutut.
"Alycia Amanda." Ucapnya sambil membaca name tag Alyc.
Kemudian ia melanjutkan, "eh, lo kenal ya sama anak baru yang tadi pagi? Dia itu siapa lo?"
"Gue gak kenal." Alyc melirik name tag perempuan itu tertulis 'Caroline Ivanka'.
Kemudian perempuan yang kerap di sapa vanka itu bertanya, "Terus yang tadi pagi itu apa dong? Pelit amat bagi-bagi informasi nya."
"Bukan apa-apa dan itu bukan urusan lo."
Tepat saat itu wali kelas masuk karna bel telah berbunyi, semua murid duduk di kursi mereka masing masing.
Tanpa Alyc sadari seorang laki-laki memperhatikan nya sedari tadi sambil mengingat sesuatu.
Dilain sisi, seorang guru wanita berjalan di koridor sekolah menuju kelas 3-5, di belakang guru itu seorang siswa mengikuti nya dari belakang. Para murid kelas 3-5 dapat melihat itu dari jendela kelas, kecuali Reynand. Kali ini ia sibuk dengan buku-bukunya.
Saat guru bernama Mrs.Nadish dan murid baru itu telah berdiri di depan kelas. Rey melihatnya dengan pandangan yang sulit diartikan, sedangkan murid baru itu hanya melihat datar dan tak peduli seolah itu bukan hal yang besar, namun jauh dari itu ia merasakan suatu bencana akan hadir.
Setelah para murid memberi salam kepada Mrs.Nadish, guru itu mulai dengan kalimat pembukaan nya.
"Hari ini kita kedatangan murid baru yang akan menetap di kelas 3-5. Maka dari itu kalian harus membantunya untuk beradaptasi di sekolah baru nya. Kalian mengerti?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream Forecast (Slow Update)
Fantasy"Ibu, orang itu mati seperti di dalam mimpi alyc!" Matanya berkaca-kaca, wajahnya memerah ketakutan. "Iya, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa" ibunya mencoba menenangkan alyc. "Masa depan tidak bisa di ubah. Aku harus bagaimana? Bagaimana?" Alyc t...