DANIELUNA ||BAGIAN SEPULUH😘

2.4K 135 1
                                    

Seperti biasa Luna datang kesekolah bersama Daniel menggunakan sepeda motor Daniel.

Luna dan Daniel pun berjalan menyusuri koridor sekolah yang sudah banyak murid-murid berlalu lalang juga. Sepanjang berjalan banyak yang mencibir mereka.

"Dih cantik-cantik kok mau sih pacaran sama cowok bisu."

"Iya beruntung banget tuh si bisu bisa pacaran sama Luna.

"Pake guna-guna kali tuh si bisu."

Itulah omongan-omongan yang keluar dari mulut murid-murid yang memandang Luna dan Daniel. Luna yang sudah tidak tahan dengan omongan merekapun langsung menghampiri murid-murid itu.

"Hey kalian punya mulut bisa dijaga gak? Kalau gak bisa dijaga tuh mulut mending sumbangin aja keorang yang lebih membutuhkan, daripada kalian hanya menggunakannya untuk menghina orang lain." Bentak Luna.

Mereka hanya diam saja mendengar bentakan Luna.

"Jawab bego, kenapa kalian hanya diam? Tadi gak disuruh ngomong kalian malah ngomong sekalinya disuruh ngomong malah diam. Kenapa hah? Apa kalian tiba-tiba bisu dan tuli?"

"Maaf Luna kita tidak bermaksud." Ucap salah satu siswa itu.

"Gak bermaksud tapi kalian menghina? Emang kenapa kalau gue pacaran dengan Daniel? kenapa kalau dia bisu? Apa gue gak bisa pacaran sama orang bisu atau apa sekarang ada larangan berpacaran dengan orang bisu?"

"Kita minta maaf Lun." Ucap siswi itu lalu pergi meninggalkan Luna.

"Hey kalian kenapa pergi." Ucap Luna.

"Sudah kamu tidak perlu meladeni ataupun mendengar kata-kata mereka." Ucap Daniel (bahasa isyarat)

"Kamu bilang gak perlu? Mereka itu sudah menghina kamu tau gak?" Jawab Luna.

"Aku gak peduli mereka mau bicara apa tentang aku karena yang aku peduli bagaimana kamu menilai aku." Ucap Daniel (bahasa isyarat).

"Kamu tau pasti kalau aku gak peduli kekurangan kamu karena aku mencintai kamu." Jawab Luna.

"Aku cukup dengan kamu mencintai aku tidak peduli bagaimana penilaian mereka karena aku hanya ingin kamu. I love you." Ucap Daniel (bahasa isyarat).

Luna tersipu malu dengan ungkapan yang keluar dari mulut dan gerakan tangan Daniel.

Semua begitu indah ketika seseorang jatuh cinta, tidak peduli omongan dan penilaian orang lain yang penting mereka bahagia.

Daniel mengantar Luna sampai didepan kelasnya, setelah itu dia pun menuju ke kelasnya juga.

"Ciecie lagi ada yang falling in love nih," Ucap Jessi.

"Iya dong, emang elo jo to the blo' jomblo." Jawab Luna dengan mengejek.

"Gue itu gak jomblo tau." Bantah Jessi.

"Kalau gak jomblo apa dong namanya? Combro?" Tanya Luna.

"Emang gue makanan apa, gue itu gak jomblo tapi single." Jawab Jessi.

"Sama aja pea." Ucap Luna.

"Beda pea, jomblo itu karena dia gak laku tapi kalau single itu pilihan," Ucap Jessi," dan gue ada di kategori single karena gue memilih sendiri walaupun banyak yang ngejar-ngejar gue."

"Dih songong," Ucap Luna.

"Itu bukan songong tapi fakta." Jawab Jessi.

"Iya deh SSJ." Ucap Luna menyerah.

"Apaan tuh SSJ?" Tanya Jessi.

"Suka-Suka Jessi." Jawab Luna.

"Ohh, lo ada-ada aja." Ucap Jessi.

"Iya dong siapa dulu, Luna gitu loh." Ucap Luna dengan bangganya.

Ditempat lain, Daniel sedang berada di belakang sekolah dengan membaca buku dengan serius, tapi tiba-tiba Riko dan teman-temannya datang menghampiri Daniel.

Kedua teman Riko langsung memegang tangan Daniel dengan sangat erat.

"Apa lo, mau teriak atau mau marah?" Tanya Riko mengejek," gue lupa lo kan gak bisa karena lo bisu."

Daniel hanya bisa diam dengan wajah kesal sambil terus mencoba melepaskan diri.

"Pegang dia dengan erat, jangan biarkan dia lepas." Perintah Riko kepada kedua temannya.

"Lo benar-benar gak tau diri yah, pertama lo deketin Luna dan sekarang lo pacaran sama dia, hah?" Ucap Riko kesal," lo memang harus diberi pelajaran."

Riko lalu memukul perut Daniel, lalu menonjok wajah Daniel berulang-ulang dan secara bergantian dia arahkan pukulannya dari perut lalu ke wajah. Daniel hanya bisa meringis kesakitan, walaupun wajahnya sudah babak belur dan darah sudah keluar dari sudut bibirnya. Tak banyak yang bisa ia lakukan selain sesekali menendang Riko.

Seorang siswi melihat kejadian itu dan langsung berlari kearah kelas Luna. Sesampainya ia langsung menghampiri Luna.

"Luna, Daniel-Daniel." Ucap siswi itu dengan tergesa-gesa.

"Iya Daniel kenapa?" Tanya Luna.

"Daniel dipukulin oleh Riko dan teman-temannya di taman belakang sekolah." Jawab siswi itu.

Luna tidak menjawab ia langsung saja berlari kearah yang dikatakan oleh siswi itu, dan benar saja ia sekarang melihat Daniel sedang di pegangi oleh kedua teman Riko sedangkan Riko memukuli Daniel.

"Hentikan, lepasin Daniel." Ucap Luna dengan cara mendorong Riko dan kedua teman Riko menjauh dari Daniel.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya Luna kepada Daniel, Daniel menjawabnya dengan anggukan.

"Kalian ini keterlaluan, kenapa kalian memukuli Daniel?" Tanya Luna kearah Riko.

"Kita hanya disuruh oleh Riko, Lun." Jawab teman Riko.

"Oh begitu, jadi kalau Riko menyuruh kalian membunuh saudara kalian apa kalian juga akan melakukannya." Ucap Luna dengan amarah.

"Lo juga, kenapa lo pukulin Daniel hingga babak belur begini?" Tanya Luna.

"Karena gue kesal, gue sudah dari dulu ngejar-ngejar lo tapi lo malah jadian sama dia, lagian apa kurangnya gue, gue ganteng, kaya, dan populer sedangkan dia hanya cowok bisu." Jawab Riko.

"Jaga ucapan lo, gue gak peduli walaupun dia bisu gue akan tetap bersama dia, lagian dia lebih baik dari lo memang dia bisu tapi setidaknya dia orang yang baik dan tulus daripada lo punya segalanya tapi tidak bisa menghargai orang sedikit pun." Ucap Luna kesal.

Jessi lalu datang tapi dia tidak sendiri, Jessi datang bersama guru Bk. Riko dan teman-temannya langsung dibawa oleh guru Bk untuk menerima hukuman karena sudah memukuli Daniel.

Luna menuntun Daniel untuk duduk dibangku yang berada disitu.

"Nih, gue teman yang pengertian kan?" Ucap Jessi sambil memberikan kotak p3k kepada Luna.

"Thanks." Ucap Luna.

Luna lalu mengobati luka Daniel dengan sangat hati-hati karena setiap Luna mengolesi obat ke wajah Daniel, Daniel pasti meringis kesakitan.

"Aku minta maaf, gara-gara aku kamu seperti ini." Ucap Luna.

"Ini bukan salah kamu, ini semua sudah resiko yang harus aku tanggung karena berpacaran dengan cewek yang digila-gilai oleh semua siswa disekolah ini." Ucap Daniel sambil bercanda (bahasa isyarat).

"Apaan sih kamu, aku itu serius tau." Ucap Luna.

"Aku juga serius." Ucap Daniel (bahasa isyarat).

Daniel dan Luna pun kembali ke kelas mereka masing-masing.

                             🌈🌈🌈

Terima kasih semuanya sudah baca ceritaku, jangan lupa baca ceritaku yang lainnya, Tinggalkan jejak dan saranya yaa guys....

Salam cinta untuk kalian semua😘😘
Follow my instagram
@ayuayyyy

DanieLuna (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang