Flashsback on.
Didalam mobil, Daniel terus saja mengenggam tangan Luna dan ia pun selalu berusaha agar Luna bangun dengan cara mengoyangkan tubuh Luna. Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di rumah sakit.
Daniel mengendong Luna turun dari mobil dan langsung membawanya masuk ke dalam ruang UGD.
Selama Luna ditangani oleh dokter. Orangtua Luna berterima kasih kepada Daniel, Riko, Dira dan juga dengan teman-teman Riko yang telah menolong Luna.
"Terima kasih karena kalian sudah menolong anak saya." Ucap Roni tulus.
"Tidak usah terima kasih om, itu sudah tugas kami sebagai teman Luna." Jawab Riko.
"Dan saya juga minta maaf pada kamu Daniel karena omongan saya yang tidak mengenakkan buat kamu." Pinta Roni dengan tulus.
Daniel hanya mengangguk dan membalas senyuman Roni dengan tulus.
Walaupun Dira sering sekali bertengkar dengan Luna, tapi dia tidak pernah benar-benar membencinya. Karena menurutnya Luna bukan musuh melainkan hanya saingan diberbagai hal saja.
Dira sangat suka dan hobi sekali ganggu Luna dengan alasan apapun karena hanya Luna yang berani dengan dia dan teman-temannya.
Setelah mendengar berita tentang Daniel pergi untuk menolong Luna dan berakhir di rumah sakit, ibu dan adik Daniel menyusulnya.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Ibu Daniel.
"Iya, yang sekarang terluka parah adalah Luna karena dia menolong Daniel ketika orang itu ingin menembak Daniel." Jawab Daniel (bahasa isyarat) dengan sendu.
"Kamu tenang yah! Luna pasti baik-baik saja." Ucap Ibu Daniel menenangkannya.
Daniel mengangguk mantap.
Tidak lama pintu ruang UGD terbuka dan terlihat dokter yang menangani Luna keluar.
"Apa ada keluarga pasien diantara kalian?" Tanya dokter itu.
"Kami orangtuanya dok." Jawab Roni.
"Keadaan putri bapak masih kritis. walaupun pelurunya tidak menembus jantungnya, tapi peluru itu membuat jantung anak anda bocor dan butuh segera pendonor jantung." Ucap dokter dengan hati-hati.
"Lakukan yang terbaik buat anak saya dok." Ucap Weni telah berlinang air mata.
"Pasti bu, tapi kita butuh pendonor jantung segera karena kami lagi kehabisan stok." Ucap Dokter lalu beranjak pergi untuk ke ruangan lain.
Roni sangat frustasi mendengar hal itu. Darimana ia harus mencari pendonor darah secepat ini. Dia tidak ingin kehilangan anak semata wayangnya.
Daniel kemudian pergi menyusul dokter itu.
"Dok." Panggil Daniel sambil menepuk bahu dokter
"Kamu Daniel kan?" Tanya Dokter yang bernama Zaid.
"Iya dok." Jawab Daniel (bahasa isyarat)
"Kamu mau ngapain disini?" Tanya dokter Zaid lagi.
"Saya ingin mendonorkan jantung saya untuk Luna dok." Jawab Daniel (bahasa isyarat).
Dokter Zaid cukup terkejut dengan ucapan Daniel. Ohiya! Dokter Zaid ini sudah lama mengenal Daniel dan ia cukup mengerti dengan apa yang disampaikan Daniel.
"Kamu serius?" Tanya dokter Zaid dan Daniel mengangguk.
"Baiklah. Kamu kesana dulu nanti diperiksa apa jantung kamu cocok untuk Luna atau tidak." Ucap dokter Zaid.
KAMU SEDANG MEMBACA
DanieLuna (Complete)
Teen Fiction#9 Wattpadstory (27-12-2018) #22 authorindonesia (04-01-2019) Daniel adalah sosok pemuda yang mempunyai kesempurnaan fisik. dia ganteng, tinggi, putih, pintar, berprestasi, dan pekerja keras. Daniel masih sekolah dibangku SMA, tetapi ia sudah bisa m...