DANIELUNA ||BAGIAN DUAPULUH ENAM 😘

1.8K 102 0
                                    

Mendengar kabar yang beredar jika Luna diculik, membuat Daniel merasa sangat khawatir akan keadaan Luna sekarang.

Tidak hanya Daniel, Riko pun merasa cemas dan sangat marah kepada orang yang telah menculik Luna.

Daniel tidak tinggal diam ia terus mencoba mencari keberadaan Luna, dibantu oleh Riko dan juga teman-temannya.

"Gimana lo menemukan Luna?" Tanya Riko kepada Daniel.

Daniel hanya menjawabnya dengan anggukan.

                         🌈🌈🌈

Luna baru saja tersadar setelah beberapa lama ia pingsan. Dan, betapa terkejutnya ia karena tangan dan kakinya terikat dengan sangat erat bahkan ruangan itupun hanya ada sedikit penerangan.

"Tolong! Siapapun tolong gue." Teriak Luna sambil terus berusaha melepaskan ikatannya.

Luna terus mencoba berteriak minta tolong, tapi sayang tidak ada yang bisa menolongnya karena rumah itu berada jauh dari pemukiman warga dan rumah itu termasuk rumah tua yang sudah lama tidak ditempati.

Luna merasa hanya membuang-buang tenaga saja berteriak karena sekeras apapun teriakannya tidak ada yang bakal datang menolongnya.

"Daniel, kamu dimana? Aku membutuhkan kamu sekarang." Ucap Luna dengan suara pelan.

Dilain tempat Daniel merasa ada yang menyebut namanya.

"Lo kenapa?" Tanya Riko menepuk pundak Daniel.

"Aku seperti mendengar suara Luna." Jawab Daniel (menulis di handphonenya).

Kembali ke Luna.

Suara derap langkah mulai terdengar ditelinga Luna. Ia agak sedikit takut tapi ia pun merasa bahwa siapa tahu yang datang itu adalah orang yang ingin menolongnya.

Orang itu kemudian lari kearah Luna dan terlihat sangat cemas. Luna ketika mengetahui siapa yang datang ia langsung senang dan meminta tolong kepada orang itu.

"Jessi, akhirnya lo datang." Ucap Luna ketika Jessi telah berada dihadapannya." Tolongin gue Jes."

"Gue akan tolongin lo Lun." Jawab Jessi dengan wajah cemasnya, tapi detik berikutnya Jessi tersenyum misterius," tapi nanti setelah lo mati."

Luna langsung terkejut mendengar ucapan Jessi." Maksud lo apaan Jes? Jangan bercanda ini bukan waktunya untuk bercanda."

Jessi menyerigai kearah Luna." Siapa yang bercanda? Gue gak bercanda Luna sayang."

"Maksud lo apa? Apa yang nyulik gue itu rencana lo?" Tanya Luna bingung.

"Lo memang pintar yah." Ucap Jessi sambil mengelus pipi Luna." Tau gak kenapa gue nyulik lo?"

"Kenapa lo tega nyulik gue, hah?" Tanya Luna kesal.

"Soalnya gue benci dengan lo." Jawab Jessi kesal sambil menunjuk Luna.

"Benci? Kita kan sahabat?" Tanya Luna bingung.

"Sahabat?" Tanya Jessi lalu tertawa," Gak ada persahabatan diantara kita karena gue gak pernah menganggap lo sahabat."

"Lo ngomong apa sih? Lepasin gue sekarang." Bentak Luna.

"Lepasin?" Tanya Jessi." GAK AKAN. Gue udah nyusun rencana ini dengan sangat baik dan lo minta gue lepasin lo? Gue gak bodoh Luna."

"Kenapa lo lakuin ini semua sama gue?" Tanya Luna.

"Kenapa? Karena gue benci sama lo. Lo selalu menjadi yang nomor satu, lo selalu dipuja, lo selalu dibanggakan, sadangkan gue? Gue hanya menjadi orang yang selalu jadi bayangan lo, gak pernah dianggap." Jawab Jessi kesal.

DanieLuna (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang