DANIELUNA ||BAGIAN DUAPULUH SATU 😘

1.7K 107 0
                                    

Flashback On...

Daniel sedang berada di restoran keluarga Luna untuk bekerja paruh waktu.
Walaupun ia tahu jika pekerjaannya pasti terancam karena masih berani menjalin hubungan dengan Luna, tetapi Daniel tetap merasa tenang karena sampai sekarang orangtua dari Luna tidak pernah muncul di restoran itu.

Tetapi, perasaan senang itu kini tidak ada lagi ketika tidak sengaja mata Daniel melihat papa Luna berjalan memasuki restoran dengan wajah yang cukup dingin. Tidak butuh waktu lama Daniel melamun, karena manager restoran itu sudah memanggilnya untuk masuk ke ruangan bos besar mereka.

Daniel masuk secara perlahan di ruangan pak Roni, papa sekaligus pemilik restoran yang sekarang di tempati Daniel bekerja.

"Silahkan duduk." Ucap Roni.

Daniel pun duduk tepat dihadapan Roni.

"Kita mulai saja," Ucap Roni," saya memanggil kamu kesini untuk membicarakan suatu hal."

Roni menyodorkan kertas dan pulpen kehadapan Daniel.

"Anda ingin membicarakan tentang apa?" Tanya Daniel melalui tulisan di kertas.

"Saya sudah berapa kali memperingatkan kamu untuk menjauhi Luna, tapi kamu sama sekali tidak mendengarkan apa yang saya katakan." Jawab Roni.

"Saya minta maaf pak, tapi saya sungguh mencintai anak anda." Tulis Daniel.

"Cinta? Kamu punya apa, hingga berani mencintai anak saya? Apa kamu akan memberi makan anak saya dengan cinta? Apa anak saya bisa hidup hanya dengan cintamu?" Tanya Roni meremehkan.

"Saya akan berusaha memenuhi semua kebutuhan Luna, saya akan bekerja keras untuk membuktikannya pada anda jika saya bisa membahagiakan anak anda." Tulis Daniel.

"Kamu akan membahagiakan anak saya dengan hanya menjadi pelayan restoran paruh waktu?" Tanya Roni sambil tertawa.

"Saya akan melakukan apapun agar bisa membahagiakan Luna." Tulis Daniel dengan wajah yang sangat serius.

"Apapun? Kamu hanya seorang pelajar dan kamu pun masih bekerja paruh waktu, masa depan kamu belum pasti, jadi jangan bermimpi ingin bersanding dengan anak saya." Ucap Roni dengan aura dingin.

Daniel hanya mampu memandangi wajah Roni yang seakan mengejeknya.

"Kita bikin kesepakatan saja, bagaimana?" Tanya Roni.

"Kesepakatan apa?" Tanya Daniel juga.

"Akhiri hubungan kamu dengan Luna dan jauhi dia, maka toko bunga ibu kamu akan aman dan kamu bisa bekerja disini dan di tempat-tempat lainnya." Tawar Roni.

"Kalau saya menolak?" Tanya Daniel lagi (ditulis di kertas).

"Gampang, saya tinggal suruh orang untuk menghancurkan usaha ibu kamu dan kamu pun tidak akan diterima kerja dimananapun." Jawab Roni.

Daniel cukup kaget mendengar ancaman Roni. Daniel sekarang dilanda kebingungan apa yang akan ia pilih keluarganya ataukah cintanya?

"Jangan kamu anggap ini ancaman karena saya tidak pernah main-main dengan ucapan saya, dan kamu tidak punya banyak waktu untuk memilih karena satu telepon saja usaha ibu kamu langsung hancur." Ucap Roni sebagai ancaman.

Daniel tidak bisa memilih , tetapi mendengar ucapan Roni, mau tidak mau ia harus memilih satu.

"Baiklah, saya akan mengakhiri hubungan saya dengan anak anda dan menjauhinya, tapi saya punya satu permintaan." Ucap Daniel dengan terpaksa karena ia sudah benar-benar tidak punya pilihan lain.

DanieLuna (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang