DANIELUNA ||LIMABELAS😘

2.1K 117 0
                                    

Selesai sudah masa hukuman Luna dan geng DPO. mereka pun telah kembali bersekolah.

Luna masuk ke kelasnya dan langsung duduk di bangku kebesarannya.

"Akhirnya lo masuk juga, gue sudah kangen banget dengan lo." Ucap Jessi sambil memeluk Luna.

"Lebay lo, tiap hari kita ketemu kali, lo juga selalu datang tiba-tiba ke rumah gue seperti jalangkung." Ucap Luna melepas rangkulan geli Jessi.

"Hehehe!!! gue kan selalu kangen dengan lo walaupun hanya sehari gak ngelihat lo." Ucap Jessi.

"Kok gue jadi geli dengar lo ngomong kayak gitu." Ucap Luna bergidik ngeri.

"Hahahah, lo mah gak ngerti gue banget." Ucap Jessi sambil tertawa.

"Kayaknya lo salah minum obat deh." Ucap Luna.

"Sepertinya sih gitu." Ucap Jessi dengan wajah dibuat sebodoh mungkin.

Luna mau tidak mau akhirnya ia tertawa juga karena kelakuan sahabatnya ini.

                          🌈🌈🌈

Bel istirahat baru saja berbunyi dan semua murid berhamburan keluar kelas.

Luna dan Jessi langsung menuju kantin, tidak butuh waktu lama, mereka telah sampai di kantin dan langsung duduk di dekat Daniel yang memang sudah berada di kantin duluan.

Luna duduk tepat disamping Daniel, sedangkan Jessi duduk tepat dihadapan Luna dan Daniel.

"Kamu sudah makan?" Tanya Luna.

"Belum, aku baru saja kesini." Jawab Daniel (bahasa isyarat).

"Kalau begitu sekarang kita pesan saja." Ucap Luna.

"Kamu pesan saja duluan." Ucap Daniel (bahasa isyarat).

"Kalian ini mau makan saja lama yah," Ucap Jessi ketus.

"Dih biarian, sirik aja lo." Balas Luna ketus juga.

"Bukannya sirik cuman gue udah lapar banget kali." Ucap Jessi.

"Bilang dong daritadi, gak usah nyindir." Ucap Luna.

"Dih mentang-mentang makan sama pujaan hati jadi sewot gitu," Ucap Jessi," gue mah apa cuman lo butuhin kalau lo kesepian."

"Heheh, sorry gak kok lo itu selalu gue butuhin kapanpun." Ucap Luna.

"Yaudah hari ini lo traktir gue yah?" Tanya Jessi.

"Gue udah tebak, pasti ujung-ujungnya minta ditraktirin." Ucap Luna.

"Hehhehe piece." Ucap Jessi sambil menunjukkan kedua jarinya menjadi bentuk piece.

Merekapun mulai memesan dan memakan makanannya masing-masing ditemani oleh adegan-adegan mesra yang dilakukan oleh Daniel dan Luna, sedangkan Jessi yang selalu menyindir kemesraan mereka.

                         🌈🌈🌈

Sepulang sekolah, Luna langsung pulang kerumahnya. Pas masuk kedalam rumah, Luna mendapati orangtuanya telah berada di dalam rumah.

Kedua orangtua Luna memberi Luna kejutan tapi tanpa diduga Luna memberi respon biasa saja kepada orangtuanya.

Tapi kalau bisa jujur, sebenarnya hati Luna sangat senang karena kedua orangtuanya akhirnya pulang setelah cukup lama meninggalkan. Tapi Luna terlalu kecewa kepada kedua orangtuanya.

"Sayang kok wajah kamu biasa saja, kamu gak senang mama dan papa pulang?" Tanya Weni, mamanya Luna.

"Luna senang atau tidak, apa itu berpengaruh pada kalian?" Tanya Luna balik," lagian Luna yakin kalian tidak akan lama disini karena kaliankan sangat sibuk."

Kedua orangtua Luna merasa tersindir akibat omongan Luna, tapi mereka juga tidak bisa marah karena apa yang dikatakan Luna memang benar adanya.

"Kamu jangan begitu sayang, kami kan kerja untuk memenuhi kebutuhan kamu." Ucap Roni, papa Luna.

Mendengar ucapan papanya, Luna langsung teringat akan omongan Daniel yang mengatakan semua yang dilakukan orangtuanya itu hanya untuk dirinya.

"Luna mengerti pa, Luna minta maaf kalau ucapan Luna tadi membuat kalian tersinggung." Ucap Luna.

"Tidak apa-apa sayang." Ucap Weni sambil memeluk anaknya.

"Ohiya, tadi bibi bilang ke mama katanya kamu punya pacar ganteng yah?" Tanya Weni.

"Iya ma, dia itu orangnya baik, pintar, ramah dan juga sangat perhatian dengan Luna." Jawab Luna.

"Ohya?" Tanya Weni.

"Iya ma beneran, dia juga selalu meluangkan waktu buat membantu Luna belajar agar nilai Luna menjadi bagus." Jawab Luna antusias.

"Namanya siapa sayang?" Tanya Weni lagi.

"Daniel ma." Jawab Luna.

"Lain kali ajak dia makan malam bersama kita sayang." Ucap Weni.

"Dengan senang hati ma, kapanpun mama mau bertemu dengan Daniel, mama katakan saja pada Luna." Ucap Luna.

"Apa Daniel sebegitu sempurnanya dimata kamu?" Tanya Roni, papanya Luna.

"Sangat pa, Daniel memberi perhatian dan kasih sayang yang selama ini tidak Luna dapatkan dari kalian." Jawab Luna.

Bagi Luna itu kejujuran tetapi bagi kedua orangtuanya itu bagaikan sindiran keras buat mereka.

"Apa lagi yang dia berikan buat kamu yang tidak kamu dapatkan dari mama dan papa?" Tanya Roni mulai terbawa suasana.

"Banyak, Daniel yang selalu ada buat Luna, ketika Luna sedih, Daniel selalu ada buat menghibur Luna dan ketika dihari ulang tahun Luna, Daniel yang memberi surprise buat Luna, walaupun disaat itu yang Luna harapkan kehadirannya adalah mama dan papa," Jawab Luna jujur.

"Tapi tidak apa-apa, Luna mengerti kalau kalian sangat sibuk jadi mungkin Lupa mengucapinnya buat Luna dan Daniel juga memberi pengertian buat Luna jika kalian bekerja keras hanya untuk menghidupi dan membahagiakan Luna jadi sekarang Luna sangat mengerti kenapa mama dan papa sibuk bekerja kesana-kemari itu semua hanya untuk Luna." Ucap Luna.

Mama dan papa Luna lega mendengar Luna sekarang sudah mengerti posisi mereka yang harus bekerja keras untuk anak semata wayangnya.

Tetapi mereka juga merasa iri karena bukan mereka yang ada disaat Luna sendiri dan bukan juga mereka yang menemani hari-hari yang dilewati Luna, tetapi orang lain yang lebih mampu memberi semua yang tidak Luna dapatkan dari mereka.

"Papa dan mama minta maaf sayang, kami tidak bisa menemani kamu ketika kamu membutuhkan mama dan papa." Ucap Roni.

"Tidak apa-apa pa, dengan kalian ada disini sekarang Luna bahagia walaupun Luna tahu kalau kalian akan pergi lagi." Ucap Luna.

"Mama dan papa memang akan pergi lagi sayang, tapi untuk waktu yang belum ditentukan jadi kita punya banyak waktu untuk mengganti waktu yang telah terbuang sia-sia." Ucap Weni.

"Serius ma, pa?" Tanya Luna.

"Serius sayang." Jawab Roni.

"Luna sayang mama dan papa." Ucap Luna sambil memeluk kedua orangtuanya.

"Kita juga sayang kamu nak." Balas kedua orangtuanya.

Takdir selalu mempermainkan manusia. Dengan kepulangan orangtua Luna, ia pikir ia akan menjadi orang yang paling bahagia, tetapi sekali lagi takdir tidak bisa kita tentukan sebagaimana maunya kita. Kita hanya bisa menunggu takdir apa yang akan kita dapatkan.

Entah bagaimana kisah Luna dan Daniel apakah akan berakhir bahagia ataukah akan berakhir dengan Luka dan air mata?

                          🌈🌈🌈

See you next part, terima kasih sudah membaca cerita ini pada part ini dan jangan lupa tinggalkan jejak dan sarannya yah....

Salam cinta buat kalian semua😘😘😂
Follow my instagram
@ayuayyyy

DanieLuna (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang