2.7

1.6K 190 8
                                    

"Ayo dong kak, satu suap aja"

Chan hanya menggeleng sembari mendorong pelan tangan Jieun yang memegang sendok.

"Kak... Plis"

Jieun kembali membujuk Chan untuk makan.
Pasalnya sejak Chan sadar kemarin, ia sama sekali tidak mau makan. Membuat Jieun khawatir.

"Gue gak laper!"

Prangg!

Chan menepis kasar tangan Jieun yang membuat piring ditangannya terjatuh dan pecah.

"Mending lu keluar sekarang. KELUAR!"

Chan berteriak sembari mendorong Jieun hingga tersungkur dan telapak tangannya terkena pecahan piring.

"Aakkh"

"Ini Jie- astaga!"

Tepat saat itu juga Minho datang membawa pesanan Jieun.

"Minho..."

Ucap Jieun pelan karna menahan sakit ditangannya yang masih tertancap pecahan kaca yang lumayan besar.

"Chan hyung apa-apaan sih!












"Bentar jangan gerak"

"Akkh, pelan-pelan Minho. Sakit"

Minho membalut luka Jieun dengan perban.
Untung saja lukanya tidak begitu dalam.

"Emangnya kenapa bisa gini sih? Chan ngapain elu emang? Lu didorong?"

Nada bicara Minho terdengar kesal. Sedangkan yang diajak bicara hanya bisa menundukan kepalanya.

"Gak tau. Gue cuma minta kak Chan makan dan kak Chan malah ngedorong tangan gue jadinya piringnya jatoh. Dia nyuruh gue keluar dan gantian gue yang didorong"

"Jadi Chan hyung beneran dorong?"

Jieun hanya menggangguk.
Ia tak habis pikir, Chan banyak berubah.

Baru saja sadar dari tidur panjangnya, pria itu jadi lebih pemarah.

Tak ingin berpikiran negatif, Jieun membuang pikiran buruknya jauh-jauh.

"Mungkin karena kak Chan habis kecelakaan dan badannya juga sakit. Bikin kak Chan jadi pemarah, tar juga pulih."

Minho hanya menghela nafasnya, sebenarnya ia juga bingung. Chan terlihat berbeda 180° sejak sadar kemarin.

Chan yang ceria, berisik dan perhatian berubah menjadi kasar, pemarah dan jauh lebih pendiam.

Ya... Mungkin yang dibilang Jieun tadi memang benar.

"Kita sekarang pulang aja yuk. Gue telponin Woojin Hyung."










"Chan ngapain Jieun? Kenapa dia bikin luka Jieun sih?"

Wajah Woojin terlihat kesal.

"Gue juga gak tau, dia bilang didorong Chan hyung. Tapi Chan hyung keliatan beda. Emang dokter gak ngomong apa-apa kemaren?"

"Ada sih. Gapapa, kata dokter itu bisa aja terjadi karna cedera kepala ringan. Pasti bisa sembuh seiring berjalannya waktu, kita harus sabar ngadepin Chan yang sekarang."

Woojin khawatir sebenarnya, apalagi melihat Jieun yang terluka karna Chan.

"Kita liat kedepannya aja. Gue juga takut sama perubahan Chan yang sekarang. Berdoa aja."

Woojin mengusap pelan rambut Jieun yang tengah tertidur dipahanya.

Perempuan itu tidak tidur seharian karna mengurus Chan. Tapi nampaknya Chan tidak peduli akan hal itu.

Brother❌Bang Chan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang