3.5

1.3K 137 7
                                    

"Gak. Saya gak kenal mereka."

Braakkk!!

Woojin tidak peduli dengan rasa sakit ditangannya. Ia hanya merasakan sakit dihatinya.

Ini sia-sia. Bagaimana bisa Jieun bertingkah seperti ia tidak mengenal Woojin dan lainnya?

"Dan saya juga gak pernah diculik. Saya gak tau darimana mereka kenal saya. Tapi yang jelas, Saya gak kenal sama mereka"

"Anda yakin?"

Lagi-lagi Jieun mengangguk ketika polisi menanyakan hal ini.

"Maaf, tapi boleh saya pergi? Kayaknya saya sudah tidak berurusan dengan mereka. Saya juga ada janji dan saya jadi terlambat karna pertemuan ini"

"Hm.. Silahkan. Maaf mengganggu waktu anda"

Astaga. Demi apa? Polisi itu bahkan mengijinkan mereka pergi.

Ya.. Mereka...

Jieun bersama seorang pria... Entahlah. Woojin juga tidak mengenalnya.

"Sayang. Ayo pulang"

---

"Chan. Kenapa diem aja sih! Jieun bahkan bersikap seakan dia gak kenal kita. Dan lu gak berusaha buat nemuin dia? Bisa aja dia disuruh buat pura-pura gak kenal kita-"

"Hyung. Udah. Chan hyung baru sadar dari koma. Dia juga pasti kaget. Kalo emang kak Jieun bersikap gak kenal kita yaudah. Mungkin emang itu maunya?"

Hyunjin sepertinya juga sudah muak mendengar pertengkaran sepihak Woojin dan Chan.

Beruntung Chan tidak membalas ucapan Woojin atau bisa saja mereka terlibat baku hantam hanya karna Jieun.

Kejadian di kantor polisi tadi membuat ke-8 orang lainnya juga terkejut sekaligus kecewa.

Usaha mereka selama seminggu ini sungguh percuma.

Waktu, perasaan dan banyak hal sudah dikorbankan untuk perempuan bernama Jieun.

Bahkan salah satu anggota mereka juga jadi korban.

"Hyung, gue cabut ya. Mau nganter nyokap ke rumah sakit-"

Bughh!

Kepalan tangan Woojin yang dari tadi mengeras, kini mendarat diwajah mulus milik Felix.

Mereka seperti melihat sosok lain dari Woojin.

Woojin jadi lebih pemarah, memang benar jika seorang yang pendiam ketika marah akan jauh lebih menyeramkan.

"Kenapa lu selalu pergi ketika kondisinya kayak gini?
Kenapa gak jujur aja sih, Lix? Lu kan yang ngatur semua ini. Semua penculikan ini rencana lu,'kan?"

Wajah Felix yang sedikit membiru berubah terkejut karna ucapan Woojin barusan.

Woojin menuduhnya?

Felix tidak akan sejahat itu. Ia benar-benar menyayangi Jieun. Tidak mungkin Felix tega menyakiti Jieun, Sosok Kakak dihidupnya.

"Hyung nuduh gue? Gue gak akan setega itu nyakitin-"

Woojin benar-benar tidak ingin mendengar apapun lagi dari Felix.

Pukulan kuatnya lagi-lagi ia berikan kepada Felix.

Tidak peduli dengan pria yang sudah ia anggap adiknya ini memohon padanya agar berhenti.

Woojin sudah diselimuti emosi.

Butuh usaha besar juga untuk menjauhkan Woojin dari Felix. Mereka juga sudah lelah. Ditambah emosi Woojin yang akhir-akhir ini sulit dikendalikan.

---

"Bagus. Gak sia-sia gue punya sepupu kayak lu. Buat mereka makin curiga sama Felix. Dan buat Woojin bertindak lebih, gue mau mereka pergi dari hidup Jieun. Terutama Chan"

"Gak. Gak bisa Hyung. Gue gak akan ngelakuin itu. Hyung udah janji sama gue, gak akan ada korban. Tapi nyatanya apa? Jeongin bahkan jadi korban dan Chan hyung bahkan nyaris tewas kehabisan darah."

Sepupu sang pria kini pergi menjauh. Sayangnya belum sampai lima langkah ia pergi, ia harus berhenti karna mendengar ancaman yang membuatnya mau tak mau menuruti keinginan pria tadi.

"Kalo lu gak mau yasudah. Biar gue yang nanganin mereka sendiri. Gue bakal bikin kalian semua tinggal nama."

Sepasang tangan kecil melingkar dipinggang pria tadi.

"Wooseok. Cukup. Aku gak mau ada korban lagi. Biar Jeje dan Chan yang jadi korban pertama dan yang terakhir. Aku gak mau denger ada korban lagi. Please."

"As your wish, babe. Tapi aku bisa nurutin itu kalo kamu juga nurut sama aku."

Terdengar helaan napas berat dari Jieun.

Ia harus menikah dengan seseorang yang menculiknya. Pria yang juga berstatus sebagai tunangannya, Wooseok.

Perjodohan yang terjadi beberapa tahun lalu, perjodohan antara Wooseok dan dirinya.

Kini benar-benar harus ia lakukan.

Jieun pikir ayahnya setuju untuk membatalkan pernikahannya.

Ternyata Jieun salah.

Dan disini Jieun sekarang.
Harus menjalani takdirnya untuk menikah dengan pria yang ia benci.

Tak apa jika yang lainnya selamat.

Jieun rela melakukan ini semua.

"Chan, I'm sorry"
..
..
..

Makin aneh?
Tenang. Dikit lagi kelar.

Buat kalian yang nebak WS itu Wooseok.
Selamat,tebakan kalian bener.

Say hello to our new cast.

Wooseok from pentagon

*gue niatnya mau masukin poto nya disini. Tapi gak bisa sama wattpadnya. Kan saya emosi jadinya

Brother❌Bang Chan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang