31 : Demand pt.2

13.9K 2.4K 230
                                    

Please be a wise reader with not forget for tap the star, thank you!

- T H E | C H A O S -

Sera's side

Gue seneng. Banget. Gue nggak ingat kapan terakhir kali gue pergi ke Dunia Fantasi. Mungkin itu udah 10 tahun yang lalu.

"Mau langsung naik wahana, atau mau beli makanan dulu?"

Gue menengok ke samping kanan. Ada Jaemin yang baru datang setelah mengurusi urusan tiket.

Kayak hari biasanya, Dufan nggak pernah sepi pengunjung.

"Langsung aja. Nanti kalo makan dulu, elonya muntah pas habis naik wahana," balas gue sambil terkekeh.

"Sialan lo. Ayo, ini wahana yang paling gue rekomendasikan kalo lo ke sini!"

Entah sadar, atau enggak, Jaemin langsung menarik tangan gue erat. Gue nggak bisa lagi menyembunyikan senyuman di mulut gue.

Untuk hari ini, gue mau bahagia.

Dan di sinilah sekarang kami. Berada di antrian wahana Halilintar. Otak Jaemin nggak salah, kan?

"Jaem, serius mau langsung naik ini?" Jaemin langsung menengok ke arah gue.

Bukannya menjawab, dia malah melepas topi yang gue pakai. "Bentar lagi mau naik, topi lo gue cantolin di jeans gue dulu."

Sebelum kami berdua pergi ke Dufan, gue dan Jaemin udah pulang terlebih dulu untuk mengganti seragam dengan yang lebih casual lagi.

Setelah itu, Jaemin menyelipkan topi gue di tali yang buat gesper. Gue mengangguk sebelum mengambil karet rambut karena sekarang gue kegerahan.

Baru juga mau menguncir, karet rambutnya udah diambil sama Jaemin.

"Jaem! Apaan, sih? Balikin sini! Gerah tau!" pekik gue pelan sambil berusaha mengambil karet rambut gue di tangan Jaemin. Tapi sialnya, Jaemin langsung menyimpan karet itu di saku celana jeans-nya.

Kemudian, Jaemin mendekat ke arah gue dan berbisik, "Jangan pamerin leher mulus lo! Gue nggak suka."

Shit!

"Ayo, udah giliran kita!" Jaemin langsung menarik tangan gue di saat gue lagi sedikit confused.

Sebenernya sih, siap nggak siap gue naik wahana ini. Tapi, jangan bilang-bilang Jaemin!

- T H E | C H A O S -

"Hueekk!!"

"Mau sampai kapan sih lo muntahnya?"

Jaemin menggeleng lemah, sedangkan gue mengembuskan napas pelan.

"Lagian sok-sokan lo langsung naik wahana itu. Kata gue juga apa, mending naik yang lain aja dulu, kan."

Iya. Jaemin yang muntah.

Udah hampir 5 menit dia belum berhenti muntahnya. Untung gue selalu bawa freshcare di tas.

Gue melihat Jaemin yang mengusap pelan sudut bibirnya. "Ayo, mau naik apa lagi sekarang?"

"Enggak."

"Hah? Enggak gimana, Sera?" Jaemin langsung menatap gue bingung.

"Kita ke tempat makan dulu. Perut lo lagi kosong. Jadi, jangan dulu naik wahana daripada tambah parah," tolak gue sedikit ketus.

"Lo khawatir sama gue nih ceritanya?"

Sekakmat.

"Kalo iya, kenapa?" tanya gue berani.

The Chaos ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang