The Chaos ✓ [TERBIT]

38 : Cousins

Please be a wise reader with not forget for tap the star, thank you!

- T H E | C H A O S -

Sera's side

Kegiatan belanja bahan-bahan untuk acara nanti malam udah selesai. Sekarang, semua anak NCT bersama kekasihnya akan pulang ke rumahnya masing-masing untuk bersiap-siap.

Acara tahun baru kali ini bakalan berasa beda buat gue. Dan gue berharap adanya kebahagiaan di sana.

"Kamu mau pulang sekarang?"

Gue menoleh ke samping kanan. "Kamu sendiri udah selesai ngurusin sirkuitnya?" Jaemin mengangguk.

Bukannya menarik tangan gue buat bangun, dia malah ikutan duduk di samping gue sambil menyandarkan punggungnya pada lengan kanan gue.

"Sirkuit siapa yang disewa buat nanti malam?" tanya gue.

Jaemin membenarkan posisinya sebelum menjawab, "Kata Bang Taeyong, punya squad EXO. Dan ternyata, Pak Suho salah satu member EXO."

"Pak Suho guru fisika kita di sekolah?"

"Iya, Pak Suho yang itu." Gue terdiam nggak percaya.

Pak Suho guru kalem di sekolah, ternyata anak squad EXO yang terkenal dengan sebutan squad keturunan Zeus? Anjirlah! Pekik gue dalam hati.

"Nanti kamu perginya bareng siapa?" tanya Jaemin setelah mengubah posisinya menjadi mengahdap gue.

Ya Tuhan! Meleleh gue lama-lama ditatap kayak begitu! Jerit hati gue.

"Aku nggak tau, soalnya Papa, Mama, sama Bang Daniel ikut. Kamu bareng Om Siwon sama Tante Yoona?" tanya gue balik.

Jaemin menggeleng. "Mereka katanya mau berangkat sendiri aja, asalkan nanti aku share location sirkuitnya."

Gue mengangguk mengerti. "Ya udah, kalo begitu aku bareng kamu aja, deh."

"Jangan, Ser! Mending kamu bareng sama mereka aja," tolak Jaemin.

Gue menatapnya heran. "Ih, kenapa? Aku masih canggung tau kalo lagi sama mereka. Aku ikut kamu aja, ya? Ya, ya, ya?" rengek gue. Tapi, Jaemin tetap menggelengkan kepalanya.

"No! Nanti aku minta dijemput aja sama Bang Yuta. Jadi, aku nggak bawa mobil. Lagian juga aku harus nyiapin sirkuit nanti. Jadi, datangnya harus agak sorean," jelas Jaemin. Kalo udah begitu, gue nggak bisa ngelak lagi.

"Ayo! Kita pulang sekarang aja karena udah mau pukul tujuh juga," ajak Jaemin.

Setelah itu, dia beranjak bangun dari sofa. Gue mengulurkan tangan biar ditarik sama dia, tapi Jaemin malah melengos pergi ke arah Bang Yuta.

"Giliran lagi peka, pekanya kebangetan. Tapi pas lagi cuek, boro-boro peka. Gue ngulurin tangan minta bantuan aja, malah pergi. Minta banget diputusin emang," gumam gue sambil tetap memerhatikan Jaemin yang lagi mengobrol sama Bang Yuta.

"Sera, ayo!" teriak Jaemin. Gue merotasikan mata sebelum beranjak dari sofa.

"Yang terakhir cabut dari Zero Base, jangan lupa buat kunci pintunya!" pesan gue kepada anggota lain yang masih ada di sana.

Jaemin udah siap sama motornya saat gue keluar dari base. Ngomong-ngomong, kapan terakhir gue balap motor, ya? Semenjak dekat sama Jaemin, gue jadi jarang balapan lagi.

Oh, gue tau! Pekik gue dalam hati.

"Jaemin," panggil gue sambil berjalan mendekatinya.

"Jangan dulu dipakai helmetnya!" potong gue cepat sebelum Jaemin memakai helmetnya.