39 : (HAPPY) NEW YEAR!

11.7K 2.6K 524
                                    

Please be a wise reader with not forget for tap the star, thank you!

- T H E | C H A O S -

Sera's side

Gue nggak percaya sama keluarga gue.

Tampangnya pada kalem-kalem, tapi jiwanya jiwa pembalap. Bajigur!

Selama di perjalanan, gue diam-diam berdoa dalam hati biar dikasih nyawa yang panjang.

"Sabar, ya, Ser. Bentar lagi kita sampai di sirkuit, kok." Gue semakin mengeratkan pelukan pada tangan Kak Seulgi.

"Sera nggak biasa dibonceng kayak begini, Kak. Sumpah, aku taku banget! WOY, BANG! PELANIN DIKIT BISA, KAN?!" Gue teriak dari kursi belakang, tapi Bang Brian tetap nggak mengurangi kecepatan mobilnya.

Bang Brian sama Bang Daniel malah ketawa keras melihat raut muka gue yang kurang mengenakkan.

"Kamu itu pulang malam karena balapan, kan? Masa dibawa ngebut segini aja takut, sih?" ledek Bang Daniel.

Wah, ngajak geulut siah, Bang! Rutuk gue dalam hati.

"Iya. Tapi aku tuh biasa nyetir, bukan dibonceng. Kita tukeran posisi deh, Bang. Sini, biar Sera aja yang nyetir," pinta gue kepada Bang Brian. Tapi, dia malah menggeleng keras.

"No-no! Abang baru megang setir mobil balap lagi setelah sekian lama, Ser. Jadi, mendingan kamu duduk manis aja di belakang sama Seulgi," kata Bang Brian santai.

"Kak Seulgi, semoga nyawa Sera masih ada, ya, pas tiba di sirkuit." Gue semakin menenggelamkan kepala pada ketiak Kak Seulgi.

Kak Seulgi bukannya bikin gue tenang gitu, malah ketawa keras.

Siap! Nggak ada yang namanya solidaritas di keluarga Kang untuk saat ini.

- T H E | C H A O S -

"Masih ada 'kan nyawa kamu? Nggak usah lebay gitu, ah!" ledek Bang Brian setelah kita turun dari mobil karena udah tiba di dalam sirkuit.

"Sinting!" balas gue. Setelah itu, kami berempat menghampiri anggota NCT yang udah ada di sana.

"Eh, udah datang lo? Itu siapa yang ada di samping Bang Daniel?" tanya Jeno.

"Kenalin, mereka sepupu gue dari keluarga Bokap. Yang ini Bang Brian, dan yang ini Kak Seulgi. Mereka adik-kakak." Jeno langsung menyalami tangan Bang Brian dan Kak Seulgi setelah gue mengenalkan Duo Kang.

"Baru segini yang datang, Jen?" tanya gue sambil memerhatikan keadaan sirkuit.

Jeno mengangguk. "Sisanya lagi ngambil bahan barbeque di base."

"Kalian tunggu aja di sini. Sera mau bantuin yang lain dulu. Anggap aja kalian itu tamu," pesan gue sebelum pergi ke posisi Taeyong dan Jaemin.

Gue melihat Jaemin yang lagi mengobrol serius sama Bang Taeyong. Tapi, pas Bang Taeyong melihat gue, mereka kayak langsung berhenti mengobrol. "Kalian lagi ngobrolin apaan? Kayaknya serius banget."

Bang Taeyong buru-buru menggeleng. "Enggak, kita nggak lagi ngomongin yang serius. Ya 'kan, Jaem?"

"Iya, Ser. Cuma ngomongin susunan kegiatan buat nanti doang, kok," jawab Jaemin sambil mengangguk kaku.

"Ya elah, biasa aja dong itu muka! Udah kayak ketangkap basah aja, sih." Gue terkekeh kecil melihat raut muka mereka berdua.

"Bang, di sana ada Bang Brian sama Kak Seulgi, tuh. Samperin sana, udah lama juga lo nggak ketemu mereka."

The Chaos ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang